-2-

76 40 22
                                    

--Two weeks later

"Congratulations El, kau jadi lulusan terbaik tahun ini" ucap Mr. Hudson selaku kepala sekolah disini

"Thank you sir. Ini semua juga berkat kalian yang selalu membimbing kami" ucapku sopan kepada Mr. Hudson

"Baiklah saya pergi dulu"

"Yeah"

"El! wow kau sangat luar biasa, congrats buddy" Ucap Elo, Cody, Fey, Ana dan Aliyaa.

"Thank you guys"

"Haaah semoga kita bisa bertemu lagi"

"Aku harap juga begitu, Al" Inilah yang kutakutkan, berpisah dengan teman temanku.

"El, ayo pulang. Mom dan dad menunggu di depan. See you guys" sahut Josh

"Okay, see you soon guys. Aku pulang dulu" Aku melambaikan tangan kepada mereka.

"Da-ah El, daah Josh. Be carefull"

--one week later

Ela Pov.

Aku mungkin akan sangat rindu kamar ini. Besok aku akan pindah ke London. Aku diterima di Oxford! Yatuhan terimakasih karna sudah mau mengabulkan permintaanku. Semua sudah kusiapkan, yap semua sudah siap.

Apakah aku bisa mendapatkan teman nanti ketika di London?, hufft semoga saja. And yeah aku tak akan melupakan tujuan lainku pindah ke London. Wandiii I'm coming.

Kubaringkan tubuhku ke kasur kesayaanganku. Lelah juga packing untuk kepergianku besok. Sayup sayup kudengar suara Josh yang sedang bernyanyi-- so bad Josh so bad, aku terkekeh sendiri mendengarkan Josh sampai akhirnya mataku terpejam sempurna.

Kriiiiing

Bunyi jam wakerku membangunkanku. Hari ini aku akan ke bandara jam 9, sekarang masih jam 6 sebaiknya aku mandi saja.

5 menit, 10 menit, 15 menit, akhirnya akupun selesai mandi. Kupakai sweeter maroonku dengan jeans putih dan tak lupa sneakers putihku. Aku tak sabar untuk sampai di London.

"El? Ayo turun. Kita sarapan setelah itu kita berangkat" ujar Josh yang memperlihatkan kepalanya dari balik pintu.

"Baiklah captain" jawabku bersemangat.

*Airport

"Oh Ela sayang mom dan dad pasti akan sangat merindukanmu, hati hati disana. Jangan sampai lupa makan, jangan tidur malam malam, jika ada apa apa cepat hubungi mom, dad atau Josh okey?" Ucap mom panjang lebar. Sudah tak bisa terhitung lagi berapa kali mom mengatakan hal itu padaku.

"Ya mom. Pasti, mom juga harus jaga kesehatan mom okey? Jangan banyak kerja"

"Dad sudah menyiapkan rumah, mobil, dan fasilitas lainnya disana. Nanti jika sudah sampai supir pribadimu akan menjemput mu. Oh iya, dad sudah menyiapkan maid dirumahmu......." C'mon dad.

"Uhh ayolah dad, aku bisa melakukan semuanya sendiri. Dad tak perlu menyiapkan apapun disana"

"Sst... dad ingin yang terbaik untukmu El" dad mengelus pipiku lembut. Aku memeluknya erat. Sangat erat. Mom dan Josh bergabung denganku dan dad.

"Baiklah dad, mom dan Josh aku harus pergi" kulambaikan tanganku pada mereka. Aku tak tahu bagaimana nanti ketika di London. Siapa nanti yang akan aku ajak bertengkar selain Josh, siapa nanti yang akan aku ajak curhat denganku sampai mulutku berbusa. Dengan pasrah kulangkahkan kakiku menuju pesawat. See you soon Indonesia.

One Thing - Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang