-8-

46 17 20
                                    

Ela Pov.

Sedang asyik asyiknya bercanda, Alicia dan Fania datang mengagetkan kami. Bagaimana tidak, Alicia datang sambil menggebrak meja dengan wajah tanpa dosanya itu.

"What the hell?, apa yang kau lakukan Ms. Darwin?" Aku terkekeh melihat wajah Olivia saat terkejut. Lalu Alicia tersenyum lebar kepada kami.

"Maaf hehe. Daritadi kalian kami cari cari ternyata disini" Ucapnya kemudian duduk di sebelahku.

"Yasudah, ke kelas yuk. 5 menit lagi kelas dimulai" Sahut Fania polos.

"Astaga Fania. Aku baru saja duduk" Ucap Alicia kesal.

"Hahahaha" Tawa kami pecah ketika melihat Alicia. 'Deritamu, bahagia kita Alice'. Just kidding.

"Jangan tertawa tidak ada yang lucu" -Alicia
"Aduh my baby honey sweaty, jangan ngambek gitu dong" -Fania
"Ew, kalian menjijikkan" -Clara
"Haha oke oke, ayo ke kelas"
"C'mon"

*Class

Huft, tidak adakah sesuatu yang menyenangkan dari pelajaran sejarah. Aku bosan. 25 soal harus selesai dalam 1 jam, dikira jawabannya sesingkat membalas pesan mantan?. 1 soal saja jawabannya bisa bisa 10 baris. Dan syukurlah, punyaku hanya tinggal 1 soal kemudian selesai.

Aku merentangkan tanganku kedepan. 5 menit lagi kelas sejarah selesai. Aku menari narikan pandanganku ke seisi kelas, hingga akhirnya bertemu dengan sepasang mata cokelat terang. Seseorang yang memakai beanie hitam dengan kaos berwarna hitam dan juga jaket levis nya itu. Bukankah itu...

"Baiklah, kelas sebentar lagi selesai. Cepat kumpulkan jawaban kalian kedepan" Suara Mr. Antonio mengalihkan perhatianku. Bergegas aku maju ke depan mengumpulkan lembar jawabanku.

"Sampai disini dulu, kelas sejarah kali ini. Sampai bertemu kembali di lain waktu" Kemudian Mr. Antonio keluar dari kelas.

"Ayo ke kantin" -Olivia
"Kalau ketemu kata kantin aja langsung semangat" -Fania

"Sudahlah, aku juga lapar" Sahutku cepat. Setelah mengikuti kelas sejarah selama 3 jam, rasanya kepalaku ingin pecah memikirkannya. Langsung saja kami menempati meja di kantin. Entah kenapa kantin hari ini ramai sekali.

"Guys, kalian melihat mahasiswa baru tad--"
"Austin Mahone?" Ucapku memotong perkataan Clara.

"Ya! Aku tak menyangka artis seperti dia satu kelas dengan kita. Tampan sekali yakan?" -Clara
"Aku setuju. Aku akan meminta nomernya ah" -Olivia
"Kau ini! Aku juga dong" -Alicia
"Kau ini! kukira mau apa" Ucap Fania seraya menjitak kepala Alice. Aku hanya bisa tertawa melihat mereka.

"Aku akan memesan makanan, kalian mau apa?"
"Ah kau memang teman yang sangat baik, El" -Olivia
"Aku ikut" -Clara
"Kami pesan 3 pasta dan 3 softdrink" Ucap Fania sambil memamerkan puppy eyes nya.

"Yayaya, ayo Clara"
"Let's gooo!"

Austin Pov.

"Lailah Ray Madelyn? Ela?"
"Ya, kau suka dengannya bukan?" Goda Brayen sambil menaik turunkan alisnya, membuatku ingin memukul wajahnya.

"Diamlah. Lihatlah karna kau, kita jadi tidak punya tempat duduk tersisa" Kataku kesal.

"Calm down, dude. Lihatlah mereka semua melihat ke arahmu" Sahut Lando.

"Look, ada tida kursi kosong disana" sambungnya sambil menunjuk meja yang tengah diduduki kalau tidak salah namanya Ela? Bersama teman temannya. Brayen berlari kecil menuju bangku tersebut, aku pun menyusulnya bersama Lando. Tak lupa makanan yang berada ditangan kami.

"Hello, girls. Boleh kami bergabung?" -Brayen
"Aku pikir hanya bangku ini yang tersisa untuk kami" Ucapku memamerkan deretan gigiku.

"Sure" Benar kata Brayen dan Lando, dia memang sangat manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Thing - Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang