Part 2

65 21 5
                                    

Pict yang di atas itu Aluna yaa~

Aluna tengah bersantai di ruang keluarga sambil menonton acara kesukaannya dengan kaki bersila di atas sofa dan sebuah toples berisi camilan di pangkuannya. Hari ini dia sedang tidak ada kegiatan, karena memang dia akan pergi ke butik bersama Alex untuk memesan gaun pengantin. Aluna tidak bekerja di perusahaan sang ayah karena memang dia menolak untuk menggantikan sang ayah menjadi pemimpin perusahaan. Aluna lebih memilih membuka sebuah restaurant dan butik yang sampai saat ini sudah berada di beberapa daerah.

Saat Aluna tengah fokus menonton televisi sang mama memasuki ruang keluarga dan menghampiri yang sang anak kemudian duduk di sofa yang sama. " Sayang kamu ke butik kapan? " tanya Elena sambil mengelus sayang kepala Aluna

" Nanti ma habis makan siang " jawab Aluna masih menatap televisi

" Alex ga kerja? "

" Kerja ma, tapi cuma setengah hari. Ada rapat di kantor nah selesai rapat baru Alex ke sini jemput aku " jawab Aluna yang kali ini menatap Elena sambil memasukan camilannya ke dalam mulut

" Kamu hari ini ga ke restaurant sama butik? "

" Ngga ma, paling besok. Tadi aku juga udah telepon mba Rani sama kak Denis " Rani dan Denis adalah orang yang bertanggung jawab mengurus butik dan restaurant milik Aluna. Jadi bila Aluna tak sempat memeriksa langsung keadaan butik dan restaurant miliknya Aluna akan menghubungi mereka berdua.

Sang mama hanya mengangguk anggukan kepala. Kemudian beranjak dari sofa " Yaudah mama mau bantuin bi Asri buat makan siang dulu " Elena berjalan meninggalkan ruang keluarga

~~~

Jam di dashboard sebuah mobil menunjukan pukul 12.20. Sang pengemudi menyetir dengan kecepatan sedang. Setelah tadi menghabiskan waktu hampir 3 jam lamanya di ruang rapat membuat tubuhnya lelah. Karena dia kurang tidur, tadi malam dia tidur sudah lewat tengah malam untuk menyelesaikan bahan rapat. Belum lagi tadi pagi dia tak sempat sarapan.

Pemuda itu bergegas meninggalkan kantor menuju kediaman sang kekasih. Dan sekarang dia masih harus menempuh lalu lintas ibu kota.

Setelah hampir satu jam lamanya dia menghabiskan waktu melewati kepadatan lalu lintas, akhirnya dia sampai di tempat tujuan.
Dia membuka kaca mobil dan membunyikan klakson. Sang satpam rumah tersebut setelah mengetahui siapa yang orang yang menyetir langsung membukakan pintu gerbang dan mempersilahkannya masuk.

Sang pengemudi menundukan kepala sedikit menyapa sang satpam, " Mari pak "

" Iya silahkan den " jawab pak Kisno satpam rumah tersebut

Mobil pun melaju ke pekarangan rumah mewah tersebut. Alex pengemudi tadi memarkirkan mobilnya di garasi berjejer dengan mobil mewah pemilik rumah yang sedang terparkir.

Alex keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu utama rumah. Sesampainya di depan pintu, Alex menekan bel yang terletak di samping pintu. Tak lama setelah itu bi Asih asisten rumah tangga di rumah itu membukakan pintu.

" Eh den Alex. Silahkan masuk den " sapa bi Asih mempersilahkan Alex masuk

Alex melangkah masuk kemudian berbalik menatap bi Asih " Iya makasih bi. Lunanya ada? "

" Ada den. Mari den silahkan duduk. Sebentar bibi panggil dulu non Luna nya " jawab bi Asih kemudian beranjak menuju ruang keluarga

Alex duduk di sofa sambil menatap ke arah bi Asih pergi dan menghilang dari pandangannya. Alex mengeluarkan ponselnya dari kantung celana yang dia pakai. Ia mengecek email yang masuk dari para kolega bisnisnya dan ada juga email dari Sarah sekretarisnya yang memberikan jadwal kerja untuk besok. Dan juga beberapa file penting.

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang