Part 3

45 21 2
                                    

Matahari masih belum muncul untuk melakukan tugasnya menyinari bumi karena waktu baru menunjukan pukul setengah enam pagi. Rumput rumput yang masih basah oleh embun pagi. Ayam pun belum bangun dari tidurnya.

Tapi seorang gadis cantik tengah bersiap siap untuk lari pagi. Hari ini adalah weekend jadi gadis itu menyempatkan diri untuk lari pagi. Walau tidak setiap weekend dia melakukan lari pagi. Hari ini dia sedang rajin untuk lari pagi biasanya bila hari weekend gadis itu lebih memilih menyembunyikan diri dibalik selimut untuk tidur.

Setelah merasa semua sudah siap gadis itu yang tak lain adalah Aluna keluar dari kamarnya. Saat sampai di lantai bawah terlihat dari arah dapur bi Asih dan asisten rumah tangga yang lain tengah menyiapkan sarapan. Sang mama juga ada di sana untuk membantu.

Aluna berjalan menuju dapur dan duduk di sebuah kursi tinggi di depan meja dapur. Memperhatikan mamanya dan yang lain. Sang mama yang melihat anaknya sudah duduk di dapur mengerutkan dahinya sambil menatap Aluna " Tumben udah bangun. Mau ke mana? "

" Aku mau jogging ma "

" Tumben rajin. Sama siapa? " tanya lagi sang mama yang sedang memotong sayuran

" Iya dong ma. Sendiri "

" Non mau bibi buatin susu? " tanya bi Asih yang sedari tadi hanya mendengarkan anak dan ibu yang sedang berbicara

" Boleh bi " Aluna mengambil sepotong roti yang ada di meja dapur dan mengolesinya selai cokelat

Bi Asih menaruh segelas susu putih di depan Aluna " Ini non susunya "

" Ma..ka..ih bi " jawab Aluna dengan tidak jelas karena masih mengunyah roti di dalam mulutnya

Bi Asih hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Aluna setelah memakan rotinya meminum susu buatan sang bibi. Merasa perutnya sudah terisi Aluna beranjak dari duduknya " Ma aku jogging dulu ya. Dah " Aluna melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan dapur setelah mendapat jawaban sang mama.

~~~

Jam baru menunjukan waktu pukul sembilan pagi tetapi seorang pemuda tampan sudah berdiri di depan pintu rumah mewah. Dengan mengenakan pakaian santai celana jeans yang dipadukan dengan kaos putih dan jaket hitam levis tak lupa sepatu kets berwarna hitam.

Pemuda tadi memencet bel rumah tersebut yang ada di dekat pintu. Tak lama kemudian seorang wanita cantik membukakan pintu untuknya. Mengetahui siapa tamu yang datang wanita tadi tersenyum lebar " Alex "

" Selamat pagi tante " sapa Alex sambil menyalami tangan calon mertuanya yang tak laon adalah tante Elena

" Pagi. Ayo silahkan masuk " balas Elena memepersilahkan Alex masuk

Alex pun masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Setelah menutup pintu Elena berjalan terlebih dulu menuju ruang keluarga.

Sesampainya di ruang keluarga Elena mempersilahkan Alex untuk duduk dengan mengisyaratkan menggunakan tangan. Alex pun duduk di sofa panjang di ruang keluarga di ikuti oleh Elena. " Tante Om Alvin kemana kok aku ga liat? " tanya Alex yang sedari tadi tak melihat keberadaan calon ayah mertua.

" Iya lagi pergi main golf sama temannya " jawab Elena. Elena beranjak dari duduknya saat mengingat sesuatu, " Sebentar ya tante tinggal dulu " Setelah mengucapkan kalimat tadi Elena pergi meninggalkan Alex seorang diri.

Untuk menghilangkan kebosanan Alex mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Dia tengah membuka email mengecek apakah ada email yang masuk.

Selang berapa menit Elena telah kembali dengan tangan kanan yang membawa sepiring brownis dan tangan kiri setoples cookies bersama bi Asih di belakangnya yang membawa nampan berisi dua gelas orange jus.

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang