Hari yang ditunggu tunggu oleh Aluna akhirnya tiba. Gadis itu sudah siap berangkat dengan menggunakan jaket levis yang dipadukan oleh kaos putih polos dan celana jeans hitam. Sepatu kets berwarna putih dan tas ransel berukuran kecil berwarna hitam tersampir di punggungnya. Dan dua koper di samping kanannya.
Aluna tengah menunggu sang kekasih yang akan mengantarnya ke bandara. Kedua orang tuanya juga akan mengantar ke bandara. Sang ayah yang meluangkan waktu kerjanya demi mengantar Aluna ke bandara.
Aluna sudah melarang Alvin sang ayah agar tidak perlu mengantarnya karena sudah ada Alex dan sang mama yang menemaninya. Tetapi Alvin tetap kukuh untuk mengantar putrinya.
Papanya bilang bahwa hari ini pekerjaannya tidak terlalu banyak, hanya ada rapat oleh rekan bisnisnya sehabis jam makan siang. Aluna tak bisa lagi menolak sang ayah jika seperti itu.
Mobil sedan mewah berwarna hitam terlihat memasuki pekarangan rumahnya. Aluna sudah tau siapa pemilik mobil itu.
Aluna menghampiri mobil sambil menarik kopernya dengan tangan kanan sedangkan koper yang satunya dibawa oleh sang ayah.
Alex yang baru turun dari mobil langsung mengambil alih koper yang di bawa oleh calon ayah mertuanya. Alvin pun membiarkan Alex yang membawa koper tersebut.
Sesampainya di samping mobil Alex membuka bagasi mobil dan memasukan kedua koper milik Aluna. Setelah menutupnya Alex menatap Aluna yang ada di sebelahnya.
" Kita berangkat sekarang? " tanya Alex memastikan. Aluna hanya mengangukan kepala sebagai jawaban.
" Om sama tante bareng naik mobil aku atau pisah? " tanya Alex kali ini menatap Alvin dan Elena bergantian.
" Om sama tante dianter supir kok Lex. Tenang kita ga bakal ganggu " Alvin tersenyum lebar menggoda calon menantunya itu.
" Yaudah kalo gitu om tante Alex sama Luna berangkat ya " pamit Alex kepada Alvin dan Elena
Alex dan Aluna pun memasuki mobil setelah mendapat persetujuan dari keduanya. Mobil Alex melaju meninggalkan rumah Aluna. Kedua orang tua Aluna pun ikut masuk ke dalam mobil yang sudah tersedia dan menyusul mobil Alex.
****
Mobil Alex telah sampai di bandara Soekarno-Hatta. Alex mengeluarkan barang bawaan Aluna dari bagasi mobil. Alex membantu membawa satu koper Aluna. Sedangkan koper yang satunya Aluna yang membawa. Mereka berjalan secara berdampingan dengan kedua tangan yang terjalin erat seakan tidak rela untuk dilepas.
Orang-orang yang berada di bandara memperhatikan pasangan itu yang terlihat sangat serasi. Tak banyak juga gadis yang iri dengan Aluna karena terlihat sang kekasih sangat menyayanginya.
Aluna tetap berjalan tak mempedulikan tatapan gadis gadis yang seakan ingin merebut sang kekasih. Toh Aluna yang sudah memiliki Alex dan sebentar lagi mereka akan menikah.
Mereka berhenti di lobby dan mencari tempat duduk yang kosong. Setelah melihat ada bangku yang kosong mereka berdua berjalan menghampiri bangku tersebut dan mendudukinya. Mereka menunggu kedatangan kedua orang tua Aluna yang masih berada di jalan.
Selama beberapa menit merela saling berdiam diri akhirnya Alex buka suara, " Jangan lupa telepon kalo udah sampai " Alex menatap wajah sang kekasih.
Aluna yang mendengar suara Alex langsung menatapnya sehingga tatapan mata mereka bertemu. Aluna mengangukan kepala sebagai jawaban dengan senyum manis yang terukir di wajahnya.
" Setiap jam harus telepon aku " ujar Alex lagi
Aluna yang mendengar perkataan Alex sontak membelalakan mata. " Minum obat aja cuma tiga kali sekali Lex " Aluna memutar kedua bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky One
FanfictionBagaimana perasaan mu, saat kamu terbangun dikelilingi oleh orang tampan? ~Ah maksudku orang-orang tampan? Bahagia? Takut? Ya itulah yang aku rasakan, saat aku terbangun aku dikelilingi oleh pemuda pemuda tampan. Aku merasa bingung dan takut, yah wa...