The Tears

12K 286 8
                                    

***

Vidian Pov

aku ternyata malu ketika dokter roy bilang kepadaku kalau harin datang cepat hari ini karena ingin ketemu aku

flashback on

"eh vid kok masih disini kamu?" sapaan khas suara bapa-bapa

"apaan sih dok emang saya disini kali, mentang2 saya kemarin tidak masuk dua hari saya sudah ditendang gitu dari sini?" jawabku datar namun penuh kesopanan

"ngga saya kira kebelakang nemenin harin,soalnya tadi saya lihat di sudah datang"

"dia sudah datang katanya mau kerjaiin laporan katanya"

akupun kebingungan melihat dokter roy yang tersenyum mesam kepadaku akhirnya akhirnya akupun tahu maksud dia apaaku sudah dengar berita bahwa harin menyukaiku tapi bagaimana aku sudah menjadi milik seseorang ada satu orang istri yang sedang hamil dan anakku satu sedang menungguku dirumah.

flashback off

aku tahu harin sedang ada di kamar perawat sedang menarikan tangan lentik itu di keyboard laptopnya dengan hati2 aku mendekati kamar itu ceklek akhirnya aku berhasil membuka pintu itu dan

mata indah senyuman manis itupun datang menyambutku bagaikan istri soleha yang menyambut sang imam dengan penuh cinta

"haduhhh" keluhku reflek karena pintu itu terbuka "harin ko kamu ada disini?" tanyaku kebingungan agar dia tidak curiga maksud kedatanganku

"oh ka hmm aku kan udah bilang mau bikin laporan gimana sih kaka" cetus dia dengan nada yang bahagia menurutku

"ohh gtu mau dibantuin engga? tapi kaka gapercaya kata dr roy kamu kesini mau liat saya" candaku menetralkan suasana yang dingin ini

"hahhhh?? engga kok ka engga hehhe bener kok aku mau bikin laporan lagian kan hari ini hari terakhir aku praktek disini aku pengen lebih lama aja disini ka" balas dia dengan wajah yang sudah tidak bisa di tutupi lagi wajah dia berubah merah merona rasanya ingin sekali menyium pipi tembam itu hushh setan yang satu ini menggodaku saja

"sebenernya kalo kamu mau ketemu aku juga engga kenapa2 sih hehe" candaku lagi2  membuat pipi dia semakin merona seperti tomat matang yang siap di panen

"ah kaka bisa aja hehee" elak dia

"oh iyah rin aku mau curhat nih mau dengerin engga?" kataku sambil merebahkan diri kasur empuk ini "ceritakan ini jangan yah kepada dia" batin ku

"mau cerita apa kaa? cerita aja aku dengerin kok" jawab dia antusias yang kubalas hanya senyuman

"jadi gini rin istriku kan sedang hamil kau taukan itu hmmm....." aku menarik napas dan ku hembuskan mantap niatku bulat ku ceritakan saja "dia udah di USG dua bulan lalu terus..."

"gimana ka??? cewek cowok ka" potongnya akupun sempat diam lagi dan

"hasilnya cowok rin,aku sih senang2 saja entah itu perempuan ataupun laki2 tapi rin kandungan istriku makin lama makin melemah saat kupriksa pun tekanan darah dia selalu rendah terus rin aku takut terjadi sesuatu rin"

"hmmmm ka yang sabar ya ka" dia menepuk2 bahuku jujur ini sangat nyaman dan menenangkan bagiku "ka..hmmm aku mau nanya sama kaka" belum kujawab dia sudah berbicara lagi "apa kaka sudah tau penyakit istri kaka ehh maksudnya kenapa kondisi istri kaka menurun"

"dia terserang anemia rin"jawabku lesu

***

Harin pov

sumpah rasanya aku ingin teriak dan memeluk laki laki tampan ini yang ada dihadapanku ingin sekali ku mentransfer rasa tenang disana tapi siapa aku?? aku hanya seorang perawat anastesi yang sedang magang di tempat laki laki tampan ini

"ka...." tak ada jawaban dari ka vid "kalo gamau dilanjut gapapa ka" kataku lembut sambil menatap matanya yang rapuh

"kaka ngga kenapa napa?" lanjutku

dia menggeleng dan tersenyum kepadaku

"rin boleh ga aku minta sesuatu" tanyanya akupun langsung mengangguk menyetujui pertanyaan dia "hemm hari ini kamu terakhir yah praktek disini?hemmm... rin"

"ya apa ka?" jawabku lembut

"mau ga temenin aku hari ini"

"kemana?" tanyaku penasaran

"kamu pulang jam berapa? hari ini rin?"

"jam 9 biasanya kenapa"

"vidiannnnnn keluar lu ada pasien kecelakaan nih" teriak seorang wanita

"iyah iyah rese lu teriak-teriak aja" sahut vidian

Vidian pov

"padahal udah dapet banget nih beduaan ajah" batinku sambil menggumam tak jelas setelah aku keluar aku mencuci tangan,memakai handscone dan APD yang lainnya saat aku sedang meng menjait luka robek tiba tiba hari datang dengan kondisi sudah memakai handscone dan masker

"mau bantu?" tanyaku sambil memberi dia gunting jait

"iyah ka" jawab dia lembut

kami menjait luka yang lumayan banyak hampit 2 jam kami masih menjait keringatku pun sudah mengalir deras di tubuh ku sama dengan harin juga dia sudah basah akan keringat sexy batinku jika melihat dia diranjang dengan keadaan penuh dengan keringat itu hushhh mesum aja ini otak

"ka..kaka hmmm mau aku lapin ga keringetnya maaf" tanyana penuh dengan kesopanan yang ku balas hanya dengan anggukan dia pun mulai menempelkan sapu tangannya di dahi,pipi dan leher membuatku sungguh tak tahan jika berada sedekat ini dengan harin

setelah aku menjait bersama harin akupun pulang karena jam dinasku sudah selesai tapi

ku urungkan niatku aku ingin menunggu dia dan mengantarkan dia pulang

pukul 09.30

harin pov

aku sangat sedih hari ini aku pulang dengan keadaan mata sembab karena aku menangis terus gara gara harus meninggalkan tempat peraktek yang sudah membuat aku nyaman apalagi aku juga harus berpisah dengan laki laki yang amat aku cintai hehe ok lebay

akupun kembali ketempat khost ku saat aku sedang membereskan barang-barangku tok tok tok

"assalamualaikum rin kamu ada didalam engga?" salam pria diluar sana

"walaikum salam siapa yah? ada kok" jawabku

saat aku buka pintu terpampang jelas wajah tampan badan tegap dan wangi yang selalu membuat aku selalu merindukan ingin meluk deh rasanya muachhhhhh

"eh rin kamu mau pulang yah hmmm mau ga temenin aku dulu makan malam" tanyanya

"oh ka kaka belum pulang hemm iyaudah kebetulan aku belum makan" jawabku antusias

sekitar 10 menit akhirnya aku sampai di tempat makan di pinggir jalan walaupun dipinggir jalan tapi tempat ini lumayan bersih

"mas pecel ayam nya yah dua"

"sip mas.. eh tumben kesini bawa istrinya okdeh pedes engga" tanya tukang pecel itu

"kamu mau pedes ga rin kamu gapapa kan di bilang istriku?" tanya ka vid

"pedes ka... hemm gapapa ka lagian..." jawabku terpotong

"lagian kenapa rin?" tanya dia cepat

"engga ka..." mungkin saat ini pipiku sudah merah merona karena salah tingkah

"yaudah ini dimakan yah sayang" jawab dia sambil mengelus rambut panjangku ini

apa dia bilang sayang ya tuhan apakah ini tanda dia mengetahui isi hatiku yaa ampun aku sangat bahagia dia memanggil aku dbgan sebutan sayang tapi ada sesuatu yang mengganjal dihatiku orang yang aku sayang dan aku cintai ini dia sudah memiliki seorang istri dan anak..

Cinta beristriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang