prolog

15 1 0
                                    

Semilir Angin menghembuskan anak rambut panjangnya, tubuhnya yang jenjang terbungkus cardigan panjang dan sepatu boots nya, menambah kesan dewasa meski wajahnya Imut namun Aura yang terpancar begitu kuat hingga beberapa kali Orang orang sekitaran Sana bergidik ngeri.

Siapa yang tidak tau Dengan Aleysha Gilbert Hartono, Putri semata Wayang HT Group yang perusahaan nya sangat maju, mereka pasti berfikir dua kali untuk berurusan dengan Aleysha, Selagi mereka belum setara dengan Aleysha atau melebihinya, jangan coba coba berurusan dengannya, karena Aleysha mempunyai kekuasaan yang besar.

belum pernah ada yang menentangnya seumur hidup karena mereka bukan tandingan Aleysha Kecuali Gadis dengan rambut pendek ke Kuningan dihadapan nya, Gadis itu mampu menantang Aleysha karena kekuasaan mereka sebanding.

"Ada apa dengan mu?"

Pernahkah kalian merasa marah saat kalian gagal melabrak seseorang? Baginya bukan hanya itu, tapi seperti menjatuhkan harga diri Aleysha Gilbert Hartono, anak pengusaha Hartono grup. Kalangan elite pasti tau dengan perusahaan yang maju dibidang produk makanan dan minuman. Dan ia memandang rendah seseorang dihadapannya, mungkin sih dia kalangan bawah yang tidak tau seberapa besar kuasa Aleysha.

Aleysha mendecit, meremehkan orang dihadapannya sebelum ia benar benar harus pergi.
"Kuharap kita tidak bertemu lagi..karena, aku tidak tau apa yang akan kulakukan padamu"

Wanita dihadapannya terlihat tidak takut, membuat Aleysha semakin geram, kalau saja bukan pengawalnya yang memegang tangannya yang kuat, ia bisa pastikan muka iblis dihadapnnya akan menjadi coretan tak bermakna.

"Lepaskan!" Aleysha tidak mau diperlakukan seperti itu oleh pengawal

"Awas saja!" Detik itu juga ia pergi, hey ia bukan pengecut tapi ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk berhadapan dengan wanita tadi, tanpa diikuti pengawalnya.

"Saya pernah bilang, jangan sentuh tangan saya!" Aleysha kembali marah dengan perlakuan pengawal tadi, didalam mobil Andrean ketua dari pengawal, menunduk maaf.

"Maaf nona, saya hanya mencegah agar nona tidak berbuat ulah, nona masih ingat ancaman Tuan?" Katanya dengan datar.

Hampir saja Aleysha melupakan, bahwa jika ia ketahuan berkelahi ayahnya akan memberikan hukuman yang tidak main main yaitu ia tidak akan diberi ijin agar ia bisa pergi, sejauh mungkin, selagi ia di bumi ia akan mencari tempat tinggal paling jauh dari sini.

Kabur baginya memang sudah biasa, tapi Ayahnya terlalu mudah mengetahui dan membawanya pulang.

Setidaknya jika ayahnya mengijinkan, ia bisa tenang ditempat yang setidaknya tidak akan memberi dia rasa sakit.

Setidaknya....

AleyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang