Aku berlari menuju atap, untuk menenangkan diri disana. Aku tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa saat ini. Dengan Yugyeom pun aku belum sanggup. 'Maafkan aku Gyeom, bukannya aku menghindar darimu, tapi biarkan aku seperti ini dulu'.
Aku duduk di kursi yang sudah lapuk. Aku menangkup wajahku dengan kedua tanganku, dan disinilah aku.. menangis sejadi-jadinya. Lagipula disini juga tidak ada siapa-siapa.
"Ya Tuhan... Kenapa semua orang disini sangat membenciku? apa salahku padanya? Hanya Yugyeom yang bisa menerimaku apa adanya.. hiks.." Aku bermonolog sendiri. Meratapi nasibku.
Tap.. Tap.. Tap..
Tiba-tiba aku mendengar derap langkah seseorang, karna di atap sini memang sepi, jadi aku bisa mendengar dengan jelas derap langkah tersebut. Aku merasa takut.. semoga saja itu bukan hantu, lagipula ini juga siang, dan derap langkah itu semakin dekat..
Pukk.!
Aku semakin takut, tangan siapa ini?? kenapa dia menepuk pundaku? Dengan keberanian yang tersisa, aku beranikan untuk melihat siapa yang menepuk pundaku.
Deg!!
Oh Tuhan..... Kenapa dunia ini sangat sempit sekali. Jika aku punya sayap, mungkin sekarang aku sudah terbang meninggalkannya.
"Kau kenapa disini? Kau membolos?" Nada bicaranya sangat berbeda, dengan tadi. Kenapa ini menjadi sangat lembut dan... hangat.
Aku masih tidak percaya ini. Aku juga masih dengan keadaan blank."Maaf..." Dan saat itu juga aku sadar dari lamunanku.
"A-ah.. n-ne." Aku menjawab dengan perasaan gugup
"Lalu kau disini sedang apa? apa kau akan membolos?"
"A-aku hanya s-sedang menenangkan diriku" Aku memalingkan wajahku dari wajahnya. Dan sedikit menghapus bekas air mataku.
"Kau pasti habis menangis karna aku kan?" Dan rasanya aku ingin meneriaki tepat di depan wajahnya yang bodoh itu. Kenapa dia harus bertanya seperti itu.
"menurutmu" Sungguh aku tidak ingin banyak bicara dengannya. Lalu aku beranjak dari duduku dan aku ingin kembali ke kelas, pasti Yugyeom sedang mencariku. Tapi tangan kekar itu memegang tanganku dan memberhentikan langkahku.
"Kau belum tahu namaku" Apa-apaan dia ini. tiba-tiba saja bicara seperti ini denganku.
Dan aku melihat dia mengangkat tangannya untuk memberi jabatan.
Dengan perlahan akupun membalas jabatan tangannya dengan ragu."Im Jaebum"
"Kau sudah mengetahui namaku." Lalu aku melepas jabatan tangannya.
"Haha... Cuek sekali" Aku mendengar dia terkekeh. Hhh~ seperti meremehkanku saja. Tapi aku tak peduli aku segera pergi meninggalkannya.
.
.
.
.Aku kembali ke kelas dengan wajah yang sangat berantakan. Aku yakin pasti sekarang Yugyeom sedang mencariku. Saat aku akan masuk ke dalam kelas. Tiba tiba ada yang memanggilku. Aku menoleh.. Siapa dia? Apa benar yang memanggilku itu dia? Hah~~ tidak mungkin.
"Maaf.. Kau Soora kan?" Aku hanya menganggukan kepalaku
"Ahh~~ Perkenalkan namaku Park Jimin. Kau bisa memanggilku Jimin saja." Aku masih dalam mode blank. sungguh aku tidak mengetahui siapa dia. tapi yang aku ingat dia termasuk namja yang di Idolakan oleh para yeoja. Ya, memang dia terkenal dengan ketampanannya, dan memiliki senyum yang... manis.
"Hey... Are you ok?"
"A-ah.. N-ne.." Aku sedikit gugup
"Emm.. sebelumnya aku kesini untuk meminta maaf padamu atas perlakuan Jaebum." Oh jadi dia termasuk dari gerombolan Jaebum itu? Hh~ dasar orang kaya bisanya hanya minta maaf dengan seenak jidatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSIBLE
FanfictionKisah seorang gadis sederhana yang hidup di kalangan para idol idol sekolah. Dan di suatu hari gadis tersebut menjadi incaran oleh para Idol sekolah atau bisa disebut juga para Pangeran di sekolahnya tersebut. Cast : - Park Soo Ra (you) - BTS (Jimin...