Prolog

397 49 12
                                    


"Hyyaaaaaaaaa!!!!!!!"

BUGH!!

"Berani-beraninya lo nyopet gue!" teriak seorang gadis berwajah biasa-biasa saja, dengan rambut sepinggang kuncir kuda dan baju training SMA Bintus. Kakinya sedang memasang kuda-kuda, dan tangan kanannya seolah menantang laki-laki brewok didepannya untuk maju sekali lagi.

"Cuih! Anak bau kencur kayak lo berani-beraninya mukul gue!"

Laki-laki brewok itu meludah, merasakan getir darah diujung bibirnya. Kemudian dua orang lainnya tiba-tiba saja muncul dari arah kegelapan. Yang satu kurus ceking dengan banyak tato dibadan dan satunya lagi berbadan dempal seperti bapak brewok.

"Maju aja, jangan banyak ngomong... Kesabaran gue udah habis!" teriak gadis itu dengan wajah garang. Emosinya sudah ada di ubun-ubun. Uang hasil kerjanya sebulan tiba-tiba saja dicopet sama kutu kupret satu itu.

"Anak tengik!" si bapak brewok maju hendak menghajarnya dengan satu tinjuan, tapi dengan sigap gadis berambut panjang itu menangkap tangannya, memelintirnya dengan kecepatan kilat dan menjatuhkannya begitu saja.

"Aa.. Aaw... " rintih bapak brewok dengan badan masih terkapar sambil memegangi tangan.

"Next.. Lo yang badannya paling imut!" teriak gadis itu lagi. Kali ini menunjuk laki-laki berbadan ceking. Yah, Ia memutuskan akan memulai dari yang kecil dulu.

"Lo lihat kan?? Lihat ini tato apa??" giliran laki-laki berbadan ceking maju sambil menunjuk tato cicaknya dilengan. Berhubung gadis itu kasian akhirnya dia memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu.

"Kadal??" jawabnya. Nggak papa lah... Nyenengin dikit, sebelum gue hajar.

Tapi laki-laki ceking itu kelihatan semakin kesal.

"Ini buaya bego!! Mata lo katarak?"

"Masih untung gue bilang kadal.. Tato cicak kayak gitu dibilang buaya?? Mimpi!"

"Mata lo bintitan? Atau ketutupan kotoran?"

"Kenyataannya itu cicak!"

"Mata lo gangguan!" bapak ceking masih ngomel sembari mengambil ancang-ancang. Tidak sabar gadis dua puluh tahun itu menarik kerah bajunya, mencekiknya, menumpukan kekuatan didaerah tangan dan membantingnya sekali gerak. Gerakan jijutsu mungkin? Entahlah.. Ia pernah melihatnya sekali di weebton. Dan ini pertama kalinya ia praktekkan.

Brakk!! Badan lelaki ceking itu menabrak tumpukan sampah kayu. Dan sebuah seringaian muncul dari bibir gadis tangguh tersebut.

"Ada tiga pilihan. Kabur tapi bakal gue kejar sampe kemanapun, lawan gue dan bernasib sama seperti tiga orang teman lo, atau kasih tas gue baik-baik?" tawarnya pada laki-laki terakhir. Dan laki-laki yang sudah tampak ketakutan duluan itu ragu-ragu maju. Memberikan tas ransel berisi gaji gadis itu, kemudian lari pontang-panting entah kemana.

Jauh diujung gang, sepasang mata memperhatikan kejadian tersebut dari dalam mobilnya. Bibirnya menyunggingkan senyum penuh arti. Senyum yang nantinya akan membawa gadis kasar itu menjadi bagian dari sebuah cerita.

Yuna Maida
167cm
20th

Rayyan lazuardi180cm26th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayyan lazuardi
180cm
26th

Rayyan lazuardi180cm26th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkan Lazuardi
175cm
24th

Hefzie Lazuardi
178 cm
22th

Hefzie Lazuardi178 cm22th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeff
178
29 th

Jeff 17829 th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
i'm not a cinderella  (Update Suka-suka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang