"Tidak, kau harus percaya padaku.".
" sungguh."
Ira mengangguk mantap.
"Oh iya, thomas-mu belum datang?"
Rini melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Masih setengah jam lagi"
"Kalau begitu, gunakan waktu mu untuk berdandan dan mempercantik diri, jangan terlalu memperdulikan aku, oke"
Rini menepuk halus pipi Ira."Aku sayang kamu, dan aku berharap kamu segera menemukan pengganti Tio."
" Pasti tidak semua harapanmu."
"Tapi aku percaya kau akan segera mendapatkannya."
"Ah sudahlah, cepatlah ganti baju dan bersolek, thomas akan segera datang. Dan jangan biarkan dia menunggu lama. aku ke teras ya? aku ingin duduk di sana agar bisa melihat keramaian orang di jalan" ira bangkit dari duduknya lalu segera beranjak keluar.
Duduk teras menyaksikan mobil dan orang-orang yang lalu lalang, bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Dan pemandangan di sana, bener-bener kan menoreh kan luka di hatinya, apalagi bila dilihatnya sepasang remaja beriringan seram mas mesra.
Ira menyusut air matanya yang mendadak basah. dia benci air mata ini, tapi ia selalu tidak mampu menghentikannya. akhir-akhir ini, ira merasa, makin cengeng dan rapuh.
"Oh tio kamu telah menghancurkan segalanya ,mimpi mimpiku, harapanku hidupku....."
"Selamat malam"
ya, tuhan ira pasti terlalu hanyut ke dalam lamunan nya, hingga thomas yang mendadak muncul, tidak ia sadari kehadirannya.
"Oh thomas, masuklah rini sedang bersiap-siap." katanya sedikit tergagap.
" aku duduk disini saja deh."" kalau begitu kupangil dia ya"
Thomas mengangguk.
ira kembali ke kamarnya"thomas udah datang ,rin." beritahunya pada rini.
"Oh ya?" sahut rini riang.
Ah, dulu, ira juga seriang itu bila tio datang. tapi keriangan itu kini bukan lagi milik nya.
"Melamun?" rini menegur nya pelan.
" ah, tidak," ira menggeleng pelan, sambil berusaha mengukir senyum.
"Kau mau temani thomas sebentar, sementara aku berdandan?"
"Ya" ira berbalik dan kembali ke teras.
"Tunggu sebentar ya, thom," kata ira sambil duduk di kursi dekat thomas.
"Iya ,oh ,ya ,sepi sekali ."
"Setiap malam minggu semua punya acara" jawab ira pelan
" tapi biasanya sih enggak pergi semua, ada yang senang ngobrol-ngobrol di sini."" kalau begitu kamu sendirian dong,"
"sudah biasa kok."
" nggak papa, ikut kami aja yuk."
" sudah lebih dari sebulan kalian berdua aku temani tiap kamu ngapel, pasti tidak menyenangkan ,padahal, aku yakin, banyak hal hal penting, yang hanya ingin kalian bicarakan berdua tanpa ada yang mengganggu."
"Kamu tidak pernah mengganggu kami, kamu malah membuat suasana kian ramai dan bisa menjadi saksi kami."
"Ah, tidak thomas ,tidak akan menyenangkan ada orang lain di antara kita, bila kita sedang bersama dengan kekasih kita."
Dan sebelum thomas nyahut, rini muncul , dia cantik sekali dan wajahnya begitu ceria ira benar-benar iri melihatnya.
Dengan wajah menyesal, Rini menatap ira. "Kamu nggak papa kami tinggal, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiamu Di Atas Penderitaanku
Novela JuvenilBagaimana rasanya jika orang yang kita percaya selingkuh dengan sahabat kita sendiri. Sakit bukan ? Itulah yang dirasakan Rini. Pacarnya yang selingkuh dengan sahabat yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Ia sangat berterima kasih saat Li...