Petang itu mendung. seperti hati sekumpulan orang itu. mereka mengelilingi sebuah batu berwarna putih. lebih tepatnya batu nisan.
semua yang ada disana menangis seperti tak ada akhir. kematiannya seperti mimpi, seperti kedipan mata.
para sahabatnya sangat terpuruk. mereka sangat kehilangan sosok yang sudah dipanggil sang pencipta terlebih dahulu.
sulit untuk dijelaskan apa yang mereka rasakan. sedih, kecewa, marah, menyesal tetapi tidak tau kepada siapa.
Tamara Evelyn
23 Maret 2000 - 8 Agustus 2018"tenang disana ya Tam" Zara menatap batu nisan Tamara dengan sendu.
"lo harus tenang disana ya Tam, kita janji bakal wujudkan cita-cita kita" Cella menangis ia tak kuat melihat batu nisan sahabatnya sendiri.
"Tamara, i love you. we love you" Monic berusaha tersenyun walaupun air matanya tak henti-henti turun.
"Tam, lo sahabat terbaik yang pernah ada! seharusnya gue yang ada diposisi lo!" Gita menangis tersendu-sendu.
"jangan salahin diri lo sendiri Gita! biarin Tamara tenang" Cara memeluk Gita menahan emosinya.
semuanya mengelilingi batu nisan Tamara. kedua orang tua dan keluarga Tamara sudah pulang. hanya tinggal The Preman dan The boys.
The Boys tak kalah terpuruknya. walaupun mereka tidak begitu dekat, mereka sudah menganggap The Preman sebagai sahabat mereka.
Dave, tak dapat mengeluarkan sepatah katapun. ia hanya bisa menatap The Preman yang menangis tersendu-sendu. dan The Boys yang menatap sendu ke batu nisan Tamara.
seseorang dari kejauhan, meratapi kebodohannya. ia menangis, menyesal dan marah kepada dirinya sendiri. tetapi semuanya sudah terlambat.
waktu tak mengizinkannya untuk mengulang kembali dan takdir tidak membiarkannya memperbaiki kesalahannya. semuanya sudah terlambat.
jika terlambat sekolah bisa mendapatkan hukuman. namun, sekarang menurutnya tidak ada hukuman yang pantas untuknya. kesalahannya terlalu fatal.
"ayo, waktumu sudah habis" suara itu menyadarkan lamunan orang itu.
"maafkan aku, teman" setitik air mata kembali turun dari kelopak mata itu.
semuanya telah pergi meninggalkan pemakaman itu. hanya tinggal Dave yang masih setia menunggu disana.
"bahkan gue belum ungkapin semuanya ke lo Tam" air mata Dave jatuh dari pelupuk matanya.
"i never told you that i love you Tamara Evelyn!" Dave menangis deras, memeluk batu nisan Tamara.
"semuanya emang udah terlambat" Dave memukul kepalanya kuat.
setelah merasa suasana hatinya sedikit tenang, Dave menghapus air matanya.
"yang tenang disana ya Tam, i love you. we love you" Dave mencium batu nisan yang dingin itu lama.
end?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Preman Tobat #Wattys2018
Teen FictionThe Preman. terdiri dari 6orang. mereka adalah troublemaker. walaupun begitu, mereka mengenal arti persahabatan yang sesungguhnya. tapi, bagaimana jika 6 troublemaker disekolah tobat mendadak? troublemaker yang selalu melanggar seluruh peraturan ya...