"Baik, saya segera kesana."
PIP
Kim Mingyu menghela napas pelan, kepalanya terasa berdenyut nyeri memikirkan pembicaraan di telpon barusan.
Ia kemudian berdiri dan menyambar kunci mobilnya.
"Junhoe-ya, titip restoran sebentar."
Junhoe yang sedang mencicipi masakan salah satu koki menoleh menatap teman sekaligus bosnya.
"Mau kemana kim?"
"Ke sekolah."
"Kali ini apa lagi yang ia perbuat?"
Mingyu tersenyum tipis, "Membolos di tengah pelajaran."
Kim Jehee terus-terusan menggerakan kaki kanannya sambil sesekali menoleh ke arah pintu.
"Hentikan Kim Jehee, mejanya jadi bergetar." Tegur Mrs. Park yang tengah menulis.
"Emm.. boleh saya ke toilet sebentar?"
Mrs.Park menghentikan kegiatan menulisnya dan menatap Jehee tajam, "Kau pasti kabur."
"Tidak saem, saya-"
TOK..TOK...
Kedua orang yang berada di ruangan itu mengalihkan pandangannya pada pintu.
"Masuk."
KRIIET...
"Maaf menunggu lama."
"Tidak Mingyu-ssi, silahkan duduk."
"Ehem..."
Jehee masih bergeming.
"Dek kenapa bolos?"
Jehee mengangkat wajahnya, "Kenapa kakak peduli?"
"Kakak Khawatir-"
"Kakak pasti mau ngadu pada ayah kan?"
"Engga-"
"Kakak pengen aku dikurung di kamar sama ayah lagi?"
"Dek denger dul-"
"Udahlah kakak pergi aja."
Mingyu menghela napas. Adiknya ini memang keras kepala.
"Dek, kamu kan tadi yang nyuruh kakak kesini."
"K-kata siapa?!"
Sang kakak yang sedari tadi berjongkok di depan adiknya, kini mendudukan diri di samping sang adik.
"Terus guru kamu tadi ngapain nelpon kakak kalau sebetulnya beliau punya nomor ayah sama ibu?"
Jehee terdiam. Memang benar ia yang tadi mengusulkan pada guru BP nya itu untuk menelpon kakaknya saja. Lagipula selama ini memang seperti itu. Setiap ia melanggar peraturan sekolah, selalu kakaknya yang datang.
"Jehee-ya, ayo pulang." Mingyu berdiri dari duduknya sambil mengulurkan tangan kanannya.
"Aku gak mau pulang."
"Aku ke tempat kakak aja." lanjutnya.
Dan disilah mereka. Di restaurant milik Mingyu yang sudah dirintis dari yang awalnya hanya kedai menjadi restaurant besar."Dek kamu mau-"
"Aku duduk dikursi itu aja."
Meski omongannya kembali dipotong, Mingyu mengulas senyum.
YOU ARE READING
Seventeen As ✅
Short StoryCerita oneshoot member seventeen sebagai kakak, adik dan sahabatmu!