Drap.. Drap...
"Woy Jun,Jun!!"
"Apaan?"
"Gawat Jun gawaaat!!!"
Jun menghela napasnya lalu mendongak menatap temannya, "Apaan sih? lagi sibuk nyalin tugas nih!" gerutunya kesal.
"Adik lo!"
Mendengar kata "adik", Jun spontan berdiri dari duduknya. Hingga kursi yang tidak bersalah jatuh dengan keras.
"Dimana?"
"Kantin, buruaan!!"
"Coba bilang sekali lagi!"
"I-B-U. Budek ya lo!"
Hampir saja mulutnya mengeluarkan sumpah serapah kalau ia tidak mendengar seseorang meneriakan namanya.
"Moon Sunji!!"
Sunji menoleh dan menemukan abangnya berlari kearahnya dengan napas yang berantakan.
"Ng-ngapain hah hah kamu hah dek?" Sunji menatap heran abangnya yang bertanya dengan napas tersengal.
"Atur dulu kali napasnya." Balas Sunji sambil menepuk pelan punggung abangnya.
Junhui menarik napas lalu menghembuskan napasnya perlahan berkali-kali. Dirasa napasnya sudah stabil, ia langsung melirik sekitar.
"WOY NGAPAIN PADA NGELIATIN! BUBAR! BUBAR!" Teriaknya.
"Yak Eunha! urusan kita belum selesai, mau kemana!! jangan kabur woy!!!" Sebelum Sunji sempat beranjak menyusul, kerah bajunya sudah di tarik Junhui.
"Abang ngapain sih? urusan aku sama dia belum selesai!"
"Udah biarin aja, gak usah diurusin orang kayak gitu!"
"Apa? biarin? dia ngatain aku bang! woy mau kemana-hmmppppp" Junhui menbekap mulut Sunji sambil menarik pergi dari kantin.
"Ajumma maaf membuat keributan disini. Silahkan lanjutkan layani pelanggannya. Sekali lagi maaf, adik saya memang rada sakit." Mendengar ucapan abangnya, Sunji lantas melotot dan menginjak kaki abangnya keras.
"Adauww! gila sakit banget.. eh dek mau kemana? tunggu!"
Moon Junhui - Moon Sunji. Adik kakak yang kuliah di kampus yang sama. Satu fakultas yaitu fakultas manajemen dengan jurusan yang berbeda. Junhui jurusan bisnis, Sunji jurusan akuntansi.
Selain jurusan yang beda, sifat mereka juga bertolak belakang.
Junhui itu pemalas, narsis, dan satu poin terbaiknya adalah penyabar.
Sunji itu rajin, pinter, terampil, lemah lembut tapi bisa berubah jadi preman kalau ada yang ganggu moodnya atau panggil dia dengan sebutan "ibu".
Satu kata sakral yang bisa buat Junhui sabar nenangin adiknya, buat junhui lari kesetanan buat mencegah adiknya melakukan hal yang tidak diinginkan.
Dan satu kata yang bisa ubah Sunji yang tadinya malaikat jadi iblis.
"Abang bilang aku sakit?! emang aku sakit apa, hah?"
Junhui yang baru sampai dihadapan adiknya dengan ngos-ngos an sambil nahan sakit cuma bisa diem dan nyebut dalam hati. Sabar.. sabar..
"Bang!"
"Ya gak gitu dek. tadi abang cuma salah ngomong aja"
"Salah ngomong gimana maksudnya?"
"Ya...em.."
YOU ARE READING
Seventeen As ✅
Historia CortaCerita oneshoot member seventeen sebagai kakak, adik dan sahabatmu!