"Kenapa?" Hong Jisoo yang baru pulang dari kampus mengerutkan keningnya heran melihat adiknya yang membuka pintu dengan wajah merengut.
"Kak.."
"Hm?"
"Lihat wajahku sebentar deh."
Jisoo yang tengah membuka sepatunya mendongak. Ia mensejajarkan tingginya dengan sang adik dan langsung menangkup wajahnya.
"Ini kenapa bisa ada luka di dahi? habis berantem kamu?" Tanyanya khawatir.
Sang adik -HongMinyoung- melepas tangan Jisoo dari wajahnya lalu mengangguk.
"Iya, sama si sialan Seolhyun!"
"Hush! gak boleh gitu! ayo masuk, obatin luka kamu." Jisoo menggandeng tangan Minyoung menuju ruang tengah.
"Kenapa bisa berantem?" Tanya Jisoo sambil menempelkan plester.
"Dia yang mulai duluan! Ngatain aku norak lah, jelek lah dan.."
Jisoo menatap adiknya dengan alis terangkat, "Dan apa?"
"Gak jadi. Dia cuma bilang gitu kok." balas Minyoung sambil nyengir.
"Serius?"
"Iyaaa"
"Kamu gak bohong kan?"
"Gak kok"
"Ya udah, main ps yuk! kakak baru beli kaset game kesukaan kamu"
Minyoung berdiri dan mengapit tangan Jisoo, "Let's go!"
Jam dinding menunjukan waktu tengah malam. Orang-orang sedang berada dalam selimut, tertidur dengan pulas.
Jisoo yang seharusnya menjadi salah satu dari orang-orang tersebut, malah menyibukan diri dengan skripsi yang sedang di revisinya.
"Gak kira-kira jadi dosen pembimbing! niat ngerevisi atau bikin nih skripsi jadi bungkus gorengan? kenapa di coretnya banyak banget sih!" Hong Jisoo yang terkenal baik hati, kalem dan perhatian ini ternyata memang tidak sempurna. Melihat sekarang ia sibuk menyumpah serapahi sang dosen pembimbing.
TOK..TOK..
"Kak udah tidur?" Jisoo menghentikan kegiatannya dan berjalan menuju pintu begitu mendengar suara seseorang yang di sayangnya tengah berada di luar.
KRIEET..
"Kenapa kamu belum tidur?" Tanya Jisoo begitu melihat adiknya berdiri sambil mendekap buku.
"Lagi ngerjain tugas sekolah tapi ada yang gak ngerti. Bisa bantu ga kak?"
Jisoo terkekeh pelan lalu memiringkan sedikit badannya, "Ayo masuk.
Minyoung manggut-manggut mendengar penjelasan kakaknya. Entah mengapa semua terasa mudah jika kakaknya yang menerangkan.
"Ngerti kan dek? kamu tinggal pake rumus ini aja buat soal nomor 1-5. terus nomor selanjutnya pake rumus yang ini."
"Iya kak paham. kakak belum tidur? lagi ngapain?"
Seketika bola mata Jisoo melebar. Ia baru saja menelantarkan skripsinya!
"Ya ampun skripsi lupa! makasih loh dek ngingetin. Oh ya, kalau kamu udah selesai, langsung balik ke kamar aja ya."
Minyoung geleng-geleng sambil tertawa, "Kebiasaan." gumamnya pelan.
YOU ARE READING
Seventeen As ✅
Short StoryCerita oneshoot member seventeen sebagai kakak, adik dan sahabatmu!