Choi Seungcheol - Choi Sungyoung

150 8 0
                                    

"Itu muka kenapa? berantem? tawuran? atau dikeroyok massa?" -ChoiSeungcheol- yang sibuk ngaca sambil ngolesin obat luka cuma bisa mendengus mendengar ucapan adiknya.

"Bantuin kek, susah nih!"

-ChoiSungyoung- menghela napas. Menyimpan tasnya di sofa lalu berjalan mendekati sang kakak.

"Auw! pelan kali dek. napsu amat!"

"Iya napsu! napsu jejelin ini obat ke mulut! heran deh, tiap hari ada aja luka di wajah!"

Seungcheol memutar bola matanya malas, "Gak tiap hari juga kali dek. Palingan yaah.. seminggu sekali mungkin?"

"Ya udah ya peduli amat."




Kenalkan. Kakak-adik keluarga Choi. -ChoiSeungcheol- dan -ChoiSungyoung-.

Choi Seungcheol kerja di stasiun tv sebagai Program Director acara musik. Ditangannya, program musik yang selalu kita lihat di channel tv terlihat keren dalam segi pengambilan gambar, tata panggung dll.

Yaah.. Sungyoung mengakui ini. Dia pernah sekali datang ke tempat kerja abangnya, dan jujur saja abangnya terlihat keren ketika mengatakan stand by atau take untuk kamera dll dengan wajah yang serius.

Tapi sekeren-keren Seungcheol, tetep aja sifat jeleknya tidak tertutupi. Balapan motorlah tiap malam minggu, berantem dan pulang dengan luka (walau tidak parah. karena dia selalu menang katanya) dan yang terakhir yang perlu kalian tahu.. Seungcheol dijuluki 'preman' saat SMA maupun kuliah dulu karena ya itu sering berantem. Bukan bully atau malak orang yah!

Lalu sang adik, Choi Sung young. masih kuliah jurusan tv, film dan multimedia. Cita-citanya pengen jadi sutradara atau penulis naskah film dan ogah ikutin jejak abangnya. males ketemu lagi katanya.

Sungyoung di kampus, ditakutin sama semua mahasiswa. Ya gimana enggak? abangnya yang mantan preman kampus bikin orang-orang ogah punya urusan juga sama dia. Lagian juga, abangnya ngajar jadi pelatih judo tapi cuma buat hari jumat aja dan itu di kampusnya!


"Bang udah makan?"

Seungcheol yang masih memperhatikan wajahnya di kaca menggeleng.

"Loh, ibu gak masak?"

"Masak. Ada kimchi jjigae."

"Lah terus kenapa belum makan? Biasanya paling semangat kalau makan." Tanya Sung young heran.

Seungcheol berbalik lalu merangkul bahu adiknya.

"Gak enak makan sendiri. Yuk makan bareng!" Ucapnya sambil tersenyum lebar.


Langit berubah menjadi gelap, jam di dinding menujukan pukul 8 malam.

"Dek, abang pergi dulu ya."

Sung young yang sedang menonton tv mengalihkan pandangan pada abangnya.

"Mau kemana?"

"Biasa.. balapan." Balas Seungcheol sambil memakai jaket kulitnya.

Sung young menghela napas. Lalu mendekat ke arah abangnya.

"Kenapa?"

"Harus banget ya tiap malam minggu balapan?"

Seungcheol mengelus kepala adiknya, "Emm kalau gitu, kamu pengen abang gimana? Pindah jadi ngerokok? Minum alkohol? Pacaran? Ke club? Atau gimana?"

TAK!

"Auw! Sakit dek" ucap Seungcheol sambil mengusap jidatnya.

"Gak gitu juga bang. Ya maksudnya nongkrong di cafe kek atau ngapain yang lebih bermanfaat. Abang balapan emang dapet duit kalau menang?"

Seventeen As ✅Where stories live. Discover now