Part 13

733 51 7
                                    

The Key

Part 13

.
.
.

"Tak ada yang tahu bagaimana muaknya orang yang senang berdiam diri ketika kepunyaannya diganggu." -Uchiha Sasuke

.
.

Itachi berjalan pelan menuju ruang pribadi Sasuke ketika telah memastikan bahwa seisi rumah sudah terlelap.

Sengaja ia melangkah setengah berjinjit untuk mengurangi suara decitan dari telapak kaki nya.

Ia ingin menyampaikan hal yang baru saja diperbincangkannya dengan Sasori saat di sekolah.

Secara hati-hati ia membuka pintu dan menyelinap ke dalam. Di perhatikannya kamar sang adik yang sangat rapih.

Perhatiannya tertuju pada ranjang sang adik. Di mana ia melihat adiknya sedang tertidur lelap.

"Sasuke tolong bangun sebentar." Bisiknya sembari mengguncang pelan bahu adiknya.

"Hmm.." Gumam Sasuke yang sepertinya masih tidak sadar.

"Ayolah Sasuke, ini sangat penting."

"Baiklah.." Sasuke menyerah dan memilih mendudukkan diri untuk menghadapi kakaknya.

"Kau tahu, mulai sekarang sepertinya kau harus meningkatkan kewaspadaanmu."

"Hm?" Sasuke sepertinya masih belum tersadar total.

"Maksudku... Sakura sepertinya akan berada dalam bahaya."

"Jangan main-main dengan perkataanmu." Sinis Sasuke. Melihat reaksinya dapat kita ketahui bahwa ia kini sedang setengah emosi. Itachi hanya membatin dalam hati mengenai adiknya yang selalu sensitif dengan segala hal tentang Sakura. Padahal katanya Sasuke tidak mencintainya.

"Aku serius."

"Aku tidak percaya. Memangnya kau ini apa? Peramal?"

"Astaga Sasuke kenapa susah sekali sih membuatmu percaya?"

"Itachi, sebaiknya kau keluar dari kamarku. Sungguh aku berterimakasih kau telah menggangguku tengah malam hanya untuk mendengarkan bualanmu saja." Usir Sasuke.

"Baiklah jika kau tak percaya akan aku tunjukkan buktinya."

Itachi terlihat mengeluarkan ponselnya sembari menekan-nekan layarnya. Sasuke hanya berusaha sabar menunggu sembari menerka-nerka apa yang sedang kakaknya lakukan.

Tak lama setelah itu, sang sulung Uchiha memberikan ponselnya kepada Sasuke.

"..." Sasuke hanya diam tanpa kata menerima ponsel tersebut sembari menatapnya penuh tanda tanya.

"Putarlah."

Pria emo itu hanya menurut. Memutar dan mendengarkan dengan fokus. Ekspresinya tidak berubah, hanya saja sorot matanya mendadak terlihat lebih tajam. Itachi bergidik ngeri sehingga sedikit memperlebar jarak antara dia dan adiknya.

Tidak butuh waktu lama bagi Sasuke untuk menyadari semuanya. Terlihat raut wajahnya menjadi kusut dan keningnya berkerut.

"Aku dan Sasori sedang berusaha mencari cara untuk menghentikannya."

"Pergerakan kalian terlalu lama." Sinis Sasuke.

Setelahnya Sasuke meraih ponselnya yang terletak di atas meja. Menekan-nekan sesuatu dan lalu menempelkan ponselnya pada telinga.

Via Telepon..

"Halo." Ucap seseorang di seberang sana.

"Mulai besok dan seterusnya aku akan menjemputmu ke sekolah dan mengantarmu pulang." Tidak ada koma, tidak ada tanya, tidak ada pula titik dan seru. Namun perkataan Sasuke seolah mutlak tidak bisa dibantah lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The KeyWhere stories live. Discover now