Seperti biasa, sebelum para murid kembali ke Hogwarts, mereka mampir ke Diagon Alley untuk membeli keperluan-keperluan sihir mereka.
Saat itu di Weasley's Wizard Wheezes, toko lelucon milik si kembar Weasley. Luna, Hermione dan Ginny sedang berada di sudut ramuan. Hermione memegang ramuan cinta dengan tatapan jijik, Ginny tertawa geli melihat tatapan Hermione terhadap ramuan berwarna pink yang tak berdosa itu. Sementara Luna membuat ekspresinya seperti biasa, ia hanya menatap ramuan yang berada di botol berwarna pink itu dengan tersenyum kagum ketika si pemilik toko yang tidak lain adalah si kembar Weasley datang menyambut teman sekaligus pengunjung toko mereka.
"Ramuan Cinta, para gadis selalu menyerbu sudut ini" seru George pada Fred
Hermione yang sedang memegang botol ramuan cinta langsung melepas botol itu kembali dengan botol- botol lainnya.
"Kenapa mengembalikannya? Ramuannya benar-benar bekerja, bukan begitu Ginny?" Fred menatap ke arah Ginny
"Maksudmu?" tanya Ginny sarkastik pada saudaranya
"Bukankah kau menggunakannya pada Dean huhh?"
"Bukan urusanmu" kata Ginny kesal dan berlalu meninggalkan kedua kakak laki-laki kembarnya, sementara Hermione yang canggung juga ikut meninggalkan si kembar weasley, dan tersisa Luna Lovegood disana yang masih memegangi botol itu.
"Uh, galaknya adik perempuan kami. Andai saja ia selembut kau Loony."
"Tidak selembut tutup botol ramuanmu" kata Luna tersenyum manis.
"Okay, nikmati waktumu! Tapi, jangan sampai ketinggalan kereta, atau..." George menatap Fred
"Kau ketinggalan... Hahahahha" seru mereka berdua tertawa sambil menaiki tangga.
Sementara Luna mengembalikan botol ramuan cinta, ia berbisik pelan sambil menaruhnya kembali ke tumpukan botol pink lainnya.
"Aku ingin sekali membelimu, kau sangat lembut dan pink, tapi kalian juga berbahaya..."
"Nah kembalilah, bergabung dengan teman-temanmu" ia tersenyum melihat tumpukan botol pink tersebut.
Ia berjalan keluar toko, Mencari toko menarik lainnya, walaupun hanya sedikit toko yang buka pada hari itu. Luna bahkan ingat Hermione tadi sempat berkata ia heran bagaimana si kembar Weasley membuka toko disaat hampir semua toko-toko yang ada di Diagon Alley lainnya tutup, bahkan toko milik tuan Olivanders pun ikut tutup, bukan, melainkan hancur berkat para pelahap maut.
Seperti biasa, Luna berjalan setengah meloncat pelan, kaki kiri dan kanannya terlihat bergantian menginjak lorong-lorong Diagon Alley, hingga ia melihat bayangan seseorang lewat.
"Siapa disana?" tanya Luna pada bayangan itu
"Hey, tak perlu ketakutan seperti itu, aku bukan hantu" terdengar suara seorang pria dibalik bayangan itu.
"Aku tidak takut," jawab Luna pelan kemudian melanjutkan,
"Aku sudah biasa melihat hantu, namun jika kau bukan hantu, lalu kau makhluk apa? Aku hanya berharap kau tidak jahat"
"Oh benarkah? Kau sungguh berpikir aku jahat bukan? Kupikir juga begitu, dan sedikit lagi mungkin aku akan berubah lebih jahat lagi..."
"Oh tidak, aku tidak menuduhmu jahat, aku berharap kau bukan satu diantaranya."
"Bagaimana jika aku tidak seperti harapanmu? Bagaimana jika aku benar-benar menjadi...jahat?" suara bayangan itu semakin jelas
"Uhm, tidak ada orang jahat yang mengaku jahat Tuan Bayangan"
"Hm kalau begitu kau akan menyesal nanti, sampai jumpa gadis aneh."
Bayangan itu hilang dibalik gedung, tidak, lebih tepatnya ia berlari, pemilik bayangan tadi berlari, dan Luna sempat menatap punggung orang yang berbicara dengannya tadi, dan satu-satunya yang bisa diingat Luna adalah rambutnya, ia punya warna rambut yang hampir sama dengan Luna. Pirang Pale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Pale Hair [Slow Update]
Fanfiction|The verry 1st Indonesian Fanfic of DracoxLuna in Wattpad 🥰| #1 in #Wizards 19 July 2023 Prof. Dumbledore tewas, dan banyak kejadian kejadian mengejutkan lain yang terjadi di tahun keenam, juga Tahun ini tidaklah mudah untuk si rambut pucat Malfoy...