PART 1

9.1K 411 8
                                    

Kaki kecil itu berlari-lari dengan sangat kencang di bawah teriknya sinar matahari. Sepatu usangnya bahkan mulai terbuka di bagian ujungnya. Tapi anak laki-laki itu tidak peduli. Ia sedang berusaha melarikan diri. Melarikan diri dari sekumpulan orang-orang yang mengejarnya.

Nafas terengah-engahnya berusaha ia tahan. Ia sedang bersembunyi di balik tong sampah besar di sudut gang kecil yang gelap.

"Sialan! Kemana pencuri kecil itu?!"

"Mungkin ke arah sana!"

"Ayo kita kesana!"

Suara sekumpulan orang-orang yang terdengar kesal itu perlahan menghilang. Ia pun menyembulkan kepalanya perlahan, mengintip. Situasi sudah aman. Anak laki-laki itu mengendap-endap kemudian berlari kembali.

Brak!

Pintunya ia buka dan tutup dengan kasar.
"Hyung! Hyung! Aku mendapatkan dompet lagi." Serunya memanggil seseorang.

"Jimin-ah, Disini!" Sahutan panggilan dari lantai atas terdengar. Anak yang bernama Jimin itu segera menaiki tangga kayu yang beberapa bagiannya berlubang karena dimakan rayap.

"Aku mendapatkan dompet lagi, Yoongi hyung." Anak laki-laki berumur tujuh tahun itu mengulangi perkataannya lagi ketika akhirnya menemukan dua orang anak laki-laki lain disana.

Kedua anak laki-laki itu berdiri dan menghampiri Jimin.
"Wah~ kau hebat, Jimin-ah." Puji seorang anak laki-laki berumur sepuluh tahun. Badannya lebih tinggi dan lebih tua dari kedua anak laki-laki itu, ia bernama Sukjin.

"Heol! Isinya sangat banyak!" Yoongi, anak laki-laki berumur sembilan tahun, berkulit pucat terlihat sedang menghitung uang hasil curian Jimin.
"Kau hebat!" Ia mengelus-elus rambut kecoklatan Jimin yang terbakar karena sinar matahari.

Jimin tersenyum bangga. Ia merasa senang karena bisa diandalkan, ia merasa sangat senang saat mendapatkan pujian dari Yoongi. Min Yoongi adalah panutannya. Min Yoongi telah menyalamatkan hidupnya dari panti asuhan sialan itu. Yoongi mengajaknya kabur dari sana bersama Kim Sukjin.

👣👣👣👣👣

18 tahun kemudian...

Kaki pendeknya berlari-lari dengan sangat kencang di bawah terik sinar matahari. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang, melihat beberapa orang yang mengejar-ngejarnya sambil berteriak.

"YAH, PARK JIMIN! BERHENTI KAU!"

Tentu saja Jimin tidak akan berhenti. Jika ia berhenti, habislah sudah. Ia sudah memilih jalan ini. Ia ingin berubah.

Dengan kecepatan penuh Jimin masuk ke dalam bus yang pintunya hampir tertutup, Jimin menahannya. Ia berhasil masuk ke dalam. Segerombolan orang disana bersusah payah berlari mengejar bus yang sudah berjalan. Beberapa penumpang di dalam bus memperhatikan Jimin dengan keheranan. Sedangkan Jimin sendiri tidak peduli dan tersenyum puas melihat segerombolan orang itu dari balik kaca kursi belakang. Ia juga melambai-lambaikan tangannya, senang melihat orang-orang itu menyerah mengejarnya.

"Ah, aku akan memulai hidup baru." Jimin bergumam, duduk di bangku paling belakang sambil membuka tas punggungnya. Ada banyak uang yang berserakan di dalam tas itu. Ia tersenyum puas.

👣👣👣👣👣

"Pecat dia."

Jung Hoseok melebarkan matanya, tidak percaya. "Lagi?" Tanyanya.

Laporan yang ia baca kini tersingkirkan. Jungkook melepaskan kaca mata bulatnya, melihat asistennya itu. "Atau kau ingin aku memecatmu?" Kata-katanya begitu dingin.

Hoseok terdiam, bingung. "A-ah.. Bukan begitu. Supir itu baru bekerja tiga hari, kenapa kau tega sekali memecatnya?"

"Dia membuatku menunggu." Hanya itu yang Jungkook katakan.

FF JiKook/KookMin "RUN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang