PART 5

3.3K 331 44
                                    

Siang itu Jimin merasa dirinya baru saja terbebas dari penjara. Kenapa bisa seperti itu? Karena Jungkook dengan berbaik hatinya memperbolehkan Jimin untuk pergi sesuka hatinya, kemana pun yang ia inginkan. Asalkan ia harus kembali menjemput Jungkook tepat waktu.
Ini merupakan suatu kemajuan. Selama beberapa minggu bekerja bersama Jungkook, Jimin harus tetap menunggu saat bosnya itu melakukan suatu bisnis. Tapi sekarang, Jungkook mengijinkannya untuk pergi, tidak harus menunggu. Kenapa bosnya bisa berbaik hati padanya? Tentu saja karena Lee Jieun. Jungkook sedang makan siang bersama Lee Jieun. Jimin merasa berterima kasih pada artis cantik itu. Sebelumnya ia juga sudah meyakinkan diri tidak akan ikut campur atau berurusan dengan masalah percintaan Jungkook, walau ia sudah tau seperti apa sifat asli Lee Jieun. Biarlah bosnya yang akan mengetahuinya nanti. Setiap orang harus merasakan sakit hati untuk belajar dewasa, bukan? Jadi, disinilah Jimin. Di dalam minimarket sambil menikmati ramen dan rumput lautnya tanpa merasa bersalah.

Jimin melihat jam tangannya, "Aigoo... satu jam lagi." gumamnya berbicara sendiri. Ia segera menyeruput kuah ramennya dan meminum kopi di sampingnya. Jimin tidak segera beranjak dari sana. Ia sedang menikmati waktu bebasnya yang tersisa satu jam lagi, setelah itu ia harus menjemput Jungkook.

Jimin melihat-lihat jalanan diluar sana, dari balik kaca bening minimarket sambil membersihkan sisa makanan disela-sela giginya menggunakan tusuk gigi.
Udara masih terasa sangat dingin, tapi orang-orang tetap keluar menikmati waktunya. Apalagi dijam makan siang seperti ini. Jimin tersenyum sendiri. Ia tidak menyangka akhirnya bisa menemukan pekerjaan yang layak. Ia bukan pencuri lagi. Ia tidak ingin mencuri lagi. Ia tidak mau dan tidak akan. Tapi senyuman dan pikiran indahnya menghilang ketika ia melihat sosok yang selama ini ia hindari sedang berdiri di sebrang jalan sana, menatap Jimin dengan seringai jahatnya.

"Sial." gumam Jimin sambil berdiri dari duduknya dan segera berlari keluar dari minimarket.

"BERHENTI KAU, PARK JIMIN!!!"

Tentu saja Jimin tidak akan berhenti saat mendengar teriakan itu. Ia berlari sekencang mungkin, diikuti dua orang dibelakangnya. Mereka tidak peduli dengan orang-orang yang berjalan di trotoar sana merasa kebingungan, bahkan ada beberapa yang tertabrak dan terjatuh karena ulah mereka.

" YAH, PARK JIMIN! AKU BILANG BERHENTI!"

"TIDAKK MAUUU!" Teriak Jimin membalas. Ia berlari dan terus berlari tanpa melihat rambu lampu lalu lintas dan menyebrangi jalan. Sampai akhirnya suara decitan nyaring antara ban mobil dan aspal membuat orang-orang disana berteriak dan terpaku beberapa saat.
Jimin berguling-guling di aspal itu. Ia tidak bisa bergerak untuk beberapa detik.

"Kau...kau tidak apa-apa?" tanya seorang pria berambut coklat, mendekati Jimin dan membantunya berdiri. "Aku akan membawamu ke rumah sakit." katanya khawatir. Jimin hanya diam saja, lalu melirik kedua orang yang mengejarnya tadi sedang memperhatikannya.

Saat Jimin sudah masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana. Salah satu dari kedua orang itu angkat bicara, "Sudah kukatakan kau jangan menujukan dirimu dulu, Min Yoongi. Dia takut padamu." katanya terengah-engah.

"Tentu saja dia takut. Dia sudah mencuri uang kita, Jin hyung." balas pria bernama Yoongi, berusaha menahan rasa kesalnya.

👣👣👣

"Aku baik-baik saja, sungguh." Kata Jimin lagi. Tapi pria yang sedang menyetir di sampingnya itu tidak kunjung menepikan mobilnya.
"Kau bisa menurunkan aku disini."

"Tidak, tidak bisa. Aku harus bertanggung jawab karena sudah menabrakmu tadi."

"Itu bukan kesalahanmu. Aku yang tidak berhati-hati tadi." kata Jimin berusaha meyakinkan. "Kumohon, turunkan saja aku disini, tuan. Aku harus menjemput seseorang."

FF JiKook/KookMin "RUN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang