01. Idol

262 18 24
                                    


Kimy's Pov

Aku melirik ke arah jarum jam setelah salah satu stylist membetulkan poni rambutku. Dan tak lama setelahnya, seorang lelaki paruh baya muncul di ambang pintu lalu datang menghampiriku dan memberi kode agar aku bersiap untuk naik ke atas panggung. Aku pun mengikuti langkahnya dan sesekali menyapa para Idol yang ber pas-pasan saat mereka turun dari atas panggung.

Saat ini aku sedang mengisi sebuah acara Music Awards pertengahan tahun yang selalu di ikuti oleh semua artist Kpop tanah air.

Aku diikutkan acara ini bukan untuk perform seperti mereka para Girl/Boy group, Solo, dan lainnya, melainkan hanya untuk membacakan nominasi pemenang Daesang Awards tahun ini dan sebagai host acara bergengsi ini.

Aku pun kini berdiri di balik backdrop panggung, menunggu namaku dan pasangan host ku nanti untuk masuk ke arena panggung bersama.

Mataku memidai kursi para tamu yang diisi oleh para Idol di sisi kanan panggung, namun tidak menemukan seseorang yang sedang ku cari. Hingga sebuah tangan menepuk pundakku pelan dan sukses membuat jantungku hampir copot,

"Seo Joon-Oppa!" aku membalas menepuk bahu lelaki yang tingginya 185cm di hadapanku ini sambil terkekeh.

Park Seo Joon ikut tertawa karena ekspresiku yang kaget seperti tadi. Ia memang terkenal sebagai aktor yang sering usil ketika kita sedang bekerja sama dengannya.

Aku pun hanya mendengus sambil kembali fokus, menunggu nama kami berdua dipanggil.

Kebetulan Aku dan Park Seo Joon Oppa akan bersama-sama membacakan nominasi itu.

"Kita ngga perlu membacakan nominasi ini seharusnya, kamu pun sudah tau kan siapa yang akan menang."

Aku menoleh padanya, dan langsung paham arah pembicaraan Seo Joon Oppa barusan. Memang betul sih, Group yang ia maksud itu sudah berlangganan membawa piala kemenangan hampir di seluruh berbagai acara penghargaan lokal maupun internasional.

Sejak tahun 2016, karir mereka semakin menggila. fans-nya bahkan semakin bertebaran diseluruh dunia.

Siapa lagi kalau bukan Kim Nam Joon dan teman-temannya.

Tidak tahu harus membalas apa perkataan Seo Joon-Oppa barusan, akhirnya Host acara pun memanggil nama kami untuk masuk ke atas panggung.

"Park Seo Joon dan Kim Alexa!"

Cocktail Dress berwarna biru muda dengan paduan silver yang terbalut ditubuhku sedikit menaikkan rasa percaya diri ketika aku melangkah.

Aku berjalan beriringan dengan Seo Joon-Oppa, menghampiri dua lelaki yang tengah berdiri di dekat podium. Kedua host itu langsung menyerahkan Mic-nya masing-masing kepada kami.

Seo Joon-Oppa memulai sambutannya lebih dulu, melontarkan sedikit lelucon, dan memberi semangat para Idol. Baru setelahnya giliranku.

Aku selalu merasakan hal ini ketika diriku di tatap ribuan mata dan disoroti lampu panggung yang cukup menyilaukan penglihatan. Telapak tanganku sudah sedikit basah, tanda aku sedang gugup.

"Ne. Saya juga merasa sangat terhormat bisa berdiri di atas panggung spektakuler ini dengan teman-teman Idol yang sudah tampil luar biasa. Kamsahamnida.." Ujarku melanjutkan perkataan Seo Joon-Oppa.

"Baik lah, kalau gitu kita akan membaca penghargaan terakhir yang sudah ditunggu-tunggu. Menurutmu, siapa yang akan memenangkannya kali ini, Kimy-ya?"

"Kalau di suruh memilih, terus terang saja aku tidak bisa, Oppa.. Semua teman-teman Idol disini sangat luar biasa.." Aku tersipu malu ketika para penonton menyoraki ucapanku,

"Setuju. Kalau begitu, ayo kita bacakan pemenangnya.."

Kami berdua pun sama-sama membuka kartu yang terlipat dua, dan melihat sebuah tulisan yang timbul pada kartu itu. Aku tersenyum ke arah Seo Joon-Oppa, mengetahui bahwa ucapannya tadi itu terbukti.

"Daesang tahun ini jatuh kepada...."

Aku melirik ke arahnya lalu mendekatkan mic pada mulut kami, "B-T-S! Chuka deurimnida!"

Jantungku mulai berdetak tak beraturan ketika ke tujuh laki-laki yang berpenampilan memukau itu mulai berjalan ke arah kami. Tak bisa dipungkiri kalau aku juga mengidolakan mereka sejak satu SMA dengan salah satu member BTS yaitu RM. Aku seumuran dengan-nya dan kami satu kelas di SMA Apgujeong.

Salah satu personil BTS, Jimin tersenyum ke arahku dan mengambil Piagam dari tangan Seo Joon-Oppa. Sambil aku mengabsen mereka satu persatu, Namjoon, Suga, J-Hope, Jin, Jungkook, Jimin dan yang berdiri disampingku kini, Kim Taehyung. Aku pun menyerahkan Mic kepadanya, dan satu lagi Mic nya sudah diserahkan pada Namjoon.

Saat mereka mulai bicara, aku dan Seo Joon-Oppa harus kembali ke balik panggung dan kembali duduk di deretan Idol lainnya.

Saat aku kembali dan turun dari panggung, sebuah tangan berhasil menahanku dan otomatis membuatku menghentikan langkah.

Aku pun mendapati Seong Wu—member Wanna One yang kini sudah berdiri didepanku,

"Kimy-ya. Buru-buru sekali.." ujarnya sambil melepaskan tangannya yang menahanku,

"Eh—hai, aku mau balik ke tempat duduk. Ada apa, ya?"

Seong Wu mengangguk pelan, "Ini terkait pemotretan kita minggu depan di Paris, apa sebaiknya kamu dan aku satu pesawat saja?"

"Oh, bukankah kamu bilang ada acara fan sign di tanggal keberangkatan ku? Aku harus sampai di Paris sebelum tanggal sepuluh."

Lelaki di hadapanku mulai berjalan mendekat dan aku refleks mundur selangkah. Namun saat ia akan berbicara lagi, seseorang lewat dan menyenggol bahunya.

Aku tahu persis siapa pemilik rambut berwarna biru ke hijau-an yang baru saja menabrak Seong Wu dengan sengaja.

"Ah, V Sunbae-nim.. Selamat atas kemenangan kalian!" ujar Seong Wu ketika ia berhadapan dengan lelaki yang sedikit lebih tinggi darinya itu.

V alias Kim Taehyung, salah satu member BTS yang sangat digilai kaum hawa dan kaum adam. Tak heran jika semua orang diperlakukan seperti teman dekat olehnya.

Ia sempat melirikku sesaat, tanpa tersenyum, sementara aku sudah melakukan bow ketika mata kami bertemu.

'Sombong sekali!' Pikirku jengkel.

Aku tidak tahu apa yang dibisikkan Taehyung pada Seong Wu saat ini, tapi aku memilih pergi dari hadapan dua orang yang tidak menganggap keberadaanku . Namun sebelum benar-benar melangkah pergi, Seong Wu sempat mengatakan sesuatu di telingaku,

"Aku akan menghubungimu nanti malam, sampai nanti Kimy-ya.."

Bukannya aku mengindahkan perkataan Seong Wu, mataku justru bertemu dengan sepasang manik hitam milik Taehyung. Kami sempat bertatapan selama beberapa detik, hingga aku menyerah karena tatapan dingin milik Taehyung berhasil membuatku takut.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hard Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang