08. Lie (2)

135 12 5
                                    


Taehyung meletakkan Yeontan di lantai setelah keduanya selesai bermain.

Hari ini para member BTS mendapatkan day off setelah semalam mengisi acara music bersama para idol K-Pop lainnya. Maka dari itu Taehyung bisa pulang ke apartemen pribadinya meskipun nanti malam ada acara live di dorm BTS.

Tapi ia tidak perlu pusing karena jarak antara dorm BTS dengan apartemennya hanya berbeda 2 block. Dorm BTS terletak disebuah kawasan paling mewah di daerah Gangnam, sementara Taehyung tinggal di sebuah penthouse elite yang jaraknya hanya 5 menit dari dorm.

Taehyung kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak di meja.

Dan ia berakhir kecewa karena tidak mendapati satupun notifikasi dari pacarnya sejak pagi hari. Padahal saat ini sudah pukul 11 malam, namun Kimy tak kunjung memberinya kabar. Meskipun Taehyung tahu seharian ini Kimy sibuk dengan pemotretan.

Omong-omong soal foto, Taehyung sudah mengatakan pada Kimy kalau ia tidak mau melihat produk yang diiklankan pacarnya dan juga Seong Wu itu.

Membayangkannya saja sudah membuatnya cemburu, bagaimana jika melihat hasilnya nanti.

"Jinjja....aku rindu sekali, Kimy." gumam Taehyung pada foto yang terakhir dikirimkan Kimy padanya.

Ia jadi tidak sabar menunggu besok malam karena kekasihnya akan pulang ke Korea. Berhubung libur,  jadi Taehyung sendiri yang akan menjemput gadis itu di airport.

Taehyung men-dial sebuah nomor dan berharap jika kali ini panggilan itu diangkat. Namun sayangnya, ia mendapati kalau nomor itu sedang tidak aktif. Padahal Kimy seharusnya tahu kalau ponselnya tidak aktif, Taehyung akan panik berlebihan seperti sekarang.

"Hyorin-ah?" Taehyung memanggil orang diseberang ketika panggilan nomor yang lainnya terhubung,

"Ya, V-ssi, ada apa?"

"Hm, aku ingin bicara dengan Kimy.. dimana di--?"

"Oh, maaf Taehyungssi, Kimy sudah tidur."

"Mwo? Dia sudah tidur tanpa mengabariku?"

Terdengar suara Hyorin terkekeh, "Ada yang ingin kau sampaikan?"

"Eoh. Bilang aku kangen dan suruh hubungi aku secepatnya."

"......"

"Hyorin-ah?"

"Ne. Nanti aku sampaikan.."

"Hyorin-ah, Apa dia baik-baik saja? Tolong segera hubungi aku kalau ada apa-apa dengannya."

Taehyung perlu waktu selama kurang lebih 10 detik untuk menunggu sampai Hyorin kembali bersuara, "V-ssi, sebetulnya...

"Wae?"

"Sebetulnya Kimy tidak jadi pulang besok. Dia mengganti penerbangan pulangnya menjadi bulan depan."

"BULAN DEPAN?"

Taehyung tidak sadar kalau suara beratnya barusan membuat kuping Hyorin pengang.

Detik berikutnya ia mendengar suara langkah dan bariton seseorang dari balik pintu. Dan benar saja saat taehyung menoleh dan menemukan Jimin yang sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah panik,

"Jiminie, ada ap—?"

"Taehyung, ku jelaskan nanti. Ayo kita ke kantor Big Hit. Cepat, cepat!" Jimin sudah menarik lengan Taehyung untuk keluar dari ruangannya.

Kini isi kepalanya dipenuhi kebingungan akan maksud Jimin sekaligus maksud Hyorin yang mengatakan kalau Kimy akan pulang bulan depan.

Semua tanda tanya dikepalanya seketika membuat cowok itu melepas lengannya dari tarikan Jimin.

Ini tidak benar.

Oke, memang urusan dengan Big Hit lebih penting dari segalanya, tapi ia juga perlu meluruskan lebih dulu mana yang akan diprioritas. Urusan di agensi-nya atau pacarnya yang tidak memberi kabar seharian dan tiba-tiba tidak jadi pulang dari Eropa itu?

"Jimin-ssi, ada apa, sih?! Lebih baik kau jelaskan dulu sebelum—"

"Ada masalah yang sangat-sangat besar..."

Taehyung kini yakin, kalau Jimin bisa ikut merasakan debaran di jantungnya lewat tatapan cowok itu yang panik sekaligus iba padanya.

"Ini terkait kau dan Lisa."

****

"Kim Taehyung. Kini kau bisa pulang. Anggap saja ini sebagai pelajaran agar kau tidak ceroboh lagi kedepannya. Aku dan agency akan menyelesaikan ini dengan dispatch dan meminta mereka untuk menuruni berita itu, jangan khawatir."

Taehyung hanya bisa menundukkan kepalanya di hadapan CEO Big Hit itu. Setelah ia sampai di kantor agency, ia langsung memasuki ruang kerja yang cukup luas dan elegan itu.

Bang Sin Hyuk sempat menasihati Taehyung panjang lebar akan pertemuannya dengan Lisa Blackpink yang terungkap di publik.

Banyak sekali yang mendukung mereka dengan sejuta komentar kalau meraka King dan Queen of Kpop, tapi tidak sedikit juga komentar jahat yang menghujat keduanya. Sehingga hal itu cukup berpengaruh signifikan pada karir BTS dan Blackpink kedepannya.

Padahal, bukannya agency-agency itu melarang Idol mereka untuk berpacaran. Tapi akan lebih baik hal itu tidak terlihat di publik dan mereka terlihat selalu fokus dengan penggemarnya. Hal itu lah yang mendasari Bang Sin Hyuk meminta Taehyung untuk tidak mengungkap hubungannya dengan Kimy.

"Maafkan aku, Bang Pd-nim. Aku terlalu bodoh. Tolong katakan padaku, apa yang bisa ku lakukan untuk menutup berita itu?" Taehyung mengangkat kepalanya, dan menatap boss besar Big Hit itu,

"Itu akan jadi urusan kami. Aku akan mengkonfirmasi kepada media kalau hal itu tidak benar, dan mengatakan sejujurnya apa yang kau sampaikan tadi padaku."

Taehyung mengangguk. Raut wajahnya tidak bisa berbohong kalau ia sangat merasa bersalah sekarang. Merasa bersalah pada Bangtan dan kekasihnya. Semua yang dilakukannya memang sudah salah sejak awal karena ia tidak memikirkan segala resikonya. Dan Taehyung tidak tahu apakah semuanya masih bisa ia perbaiki?

"Sudah, kau boleh pulang.."

CEO Big Hit itu membalas hormat Taehyung padanya barusan. Sebelum ia melangkah, Taehyung kembali bersuara,

"Aku sangat menyesal PD-nim, aku akan jamin hal seperti ini tidak akan terulang. Begitu pula dengan aku dan Kimy."

Bang Si Hyuk mengangguk pelan, "Minggu ini kalian sibuk dengan latihan untuk tour bulan depan dan beberapa acara music awards. Jaga kesehatanmu dan jangan terlalu banyak pikiran."

Taehyung balas mengangguk dan kembali berjalan meninggalkan ruangan CEO agency nya itu. Pandangannya kosong ke depan, tidak percaya ia begitu bodoh sampai bisa membiarkan hal seperti ini terjadi.

Dan bagaimana Bang PD-nim mengingatkannya untuk jangan kepikiran disaat situasi seperti ini, ia tidak tahu bisa menemui Kimy karena kesibukan BTS menantinya.

Taehyung memasuki ruang latihan.

Kosong.

Tidak ada siapa-siapa di tempat itu selain dirinya yang kini sudah menyender pada tembok dan terduduk dilantai. Ia mengusap wajahnya gusar sambil menatap langit-langit ruangan itu.

Taehyung sudah tidak tahu apa yang harus ia katakan pada semua member BTS, yang dulu sudah sempat melarangnya untuk bertemu Idol cewek di tempat umum. Atau menjelaskan pada Kimy yang sudah terlanjur kecewa berat padanya.

Taehyung bahkan tidak tahu apa ia masih memiliki kesempatan untuk menjelaskannya pada kekasihnya itu.

Sampai-sampai Kimy tidak ingin kembali ke Korea secepatnya. Dan menghadapi realita bahwa padatnya jadwal BTS tidak memungkinkan untuk menyusul kekasihnya itu ke Paris.

"Kimy-ah...." ucapnya dengan nada bergetar.

Pertama kalinya dalam hidup, Taehyung seperti merasa tenggelam ke dasar laut dan mendapati kenyataan pahit bahwa tidak ada satu orangpun yang menyadari seberapa dalamnya rasa penyesalan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hard Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang