••••
Ini tahun 2008, yah tepatnya sudah setahun papa pergi dariku, dari pandanganku, dari kehidupanku. Masih saja kurasakan berat melepas seseorang yang aku cinta.
Aku tahu, jika aku begini terus maka kesedihanku takan perna berakhir. Bukan! Aku tak ingin mengakhiri ketiadaan papa disisiku. Aku masih belum menerima keadaan seperti ini.
Sudah setahun pa, aku merindukan sosokmu .••
Kubangkitkan tubuhku dari nyamannya tidur pulasku, aku masih belum mengerti kenapa tuhan memberiku keadaan yg sulit. Ahh sudahlah, hari ini aku akan mengubah alur ceritaku. Sudah saatnya untuk melepaskan kepenatanku selama setahun ini. Aku berpikir untuk mulai hidup lagi, setelah lama aku mengunci diriku dari ramahnya keramaian diluar sana. Sudah saatnya aku membuka suaraku untuk sekedar bercanda tawa bersama dina dan wana. Bahkan sudah saatnya aku menemui kekasihku yg lama kulupakan karena deritaku. Iyaa, aku merindukannya, aku merindukan aksa untuk bersama lagi seperti dulu.**
Hari itu kuniatkan, dan kunekatkan pikiranku untuk datang menemui aksa kekasihku, tanpa mengabarinya kutemui dia di rumahnya.
Aku berharap kedatnganku akan mengejutkannya dan membuatnya bahagia karna perpisahan yg cukup lama untuk kami berdua.Disana, kutemui sosok perempuan tua yang memegang sapu ditangannya, kuharap dia akan mengenaliku ketika aku datang. Saat aku bertanya dimana aksa kekasihku, sontak saja aku sangat kaget mendengar jawaban perempuan tua itu, darinya kudapatkan informasi bahwa hari itu juga tak berselang lama dengan kedatanganku aksa tlah beranjak pergi bersama keluarganya, lantas tak heran jika aku kaget dan bertanya lagi pada nenek itu, kenapa dia pergi tanpa mengabariku ??
Neneku itu bilang aksa pergi untuk bersilatuhrahmi dengan keluarga ibunya yang ada dikampung.
Aku menangis saat itu, tanpa sadar kujatuhkan air mataku lagi dan bergegas pulang. Aku tidak habis pikir, apa yg tlah dimakan oleh lelaki itu? Mengapa ia tak mengabariku? Tidakkah bisa dia menelfon atau untuk sekedar mengirim pesan untukku??
Aku sungguh tidak percaya.•••
Sore itu, aku berfikir untuk mengirim pesan singkat untuk aksa, untuk bertanya kenapa dia pergi jauh dan tak mengabariku. Apakah aku punya kesalahan? Lalu kesalahan apa yg tlah kulakukan? Aku benar-benar tak mengerti. 15 menit tlah ku kirim pesan singkat untuknya,
( kenapa pergi tanpa mengabariku?? Tadi pagi aku kerumah kamu, kenapa kamu tega nggak ngomong apapun padaku???)Tanpa sekata apapapun aksa tak membalas pesan singkatku itu.
Aku kacau, aku benar-benar marah. Ada apa dengan dia?? Mungkinkah dia memilik wanita lain di hidupnya? Tapi aku yakin aksa bukanlah orang yg tega seperti itu padaku.••••
Seiring berjalannya waktu, ku biarkan emosiku pergi dengan sendirinya tanpa penasaran lagi dengan semua pertanyaan untuk aksa. Aku yakin suatu saat pasti dia akan jelaskan sesuatu. Aku harus tetap sabar dan optimis..*****
**
Tunggu cerita selanjutnya ;)
![](https://img.wattpad.com/cover/129750807-288-k512265.jpg)
YOU ARE READING
BUNGA TERAKHIR
RandomAnna, gadis yang bahagia bersama keluarganya, sebelum akhirnya mengalami luka pahit yang sangat membekas hingga ia dewasa.