Bagian 19

1.1K 52 0
                                    

HAI HAI READERS!!!

Gimana nih kabarnya?
Liburan nggak diem cantik di rumah aja kan?
Happy Holiday ya!

Oh iya vote dulu dong sebelum baca :v
Makasih! Happy reading!

   “Ok. Semuanya sudah berkumpul di lapangan?” tanya Pak Heru yang berdiri menghadap para siswa yang sudah berjajar rapi.

“Sudah, Pak.” Jawab semuanya serentak.

“Baiklah anak-anak, kita akan mulai jelajah pendakian menuju puncaknya sekarang. Jika ada yang sakit, tidak usah ikut. Bisa ke ruang medis saja untuk istirahat. Nanti ruang medis akan dipegang langsung oleh Bu Arlin dan Ms.Jenny. Dan untuk penjelajahan akan langsung saya dan OSIS pandu. Sebelum mendaki marilah kita berdoa terlebih dahulu menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai.”

Tepat pukul 08.45 rombongan Macanzy memulai pendakian. Pendakian kali ini terasa sangat ringan dan menyenangkan mengingat sepanjang perjalanan mereka disajikan oleh hamparan pinus maupun ladang bunga di sepanjang jalan. Setelah kurang lebih satu jam mereka mendaki, akhirnya mereka sudah sampai di puncak.

Tanpa basa basi mereka pun beranjak melakukan kegiatan peduli lingkungan dengan menanam pohon. Tapi sebelum itu, seluruh siswa harus megambil bibit tanaman terlebih dulu kepada para OSIS. “Gar, ini tadi udah dibawa naik semua kan bibitnya?” tanya Alga.

“Udah kok. Beres!” jawab Gara.

“Alga bibitnya ngambil yang mana nih?” tanya seorang siswa yang ingin mengambil bibit.

“Gini aja deh. Semuanya baris aja yang rapi lima lima ya. Nanti biar OSIS yang ngasihin bibitnya biar gak berantakan.” Kata Alga.

Semuanya pun mematuhi penuturan Alga. Satu persatu deretan mengambil bibit dan segera menanamnya pada tempat yang telah di sediakan. Kini giliran The Ladies dan Amirah yang kebetulan satu deret untuk mengambil bibit. Melihat The Ladies datang Alga pun langsung menutup hidungnya.

“Al, lo ngapain sih? Perasaan gak ada yang kentut deh.” Kata Fairus yang berada di sebelah Alga.

“Iya nih.” Timpal Gara heran.

“Mereka kan gak mandi pagi ini. Bau tau. Kalian gak nyium apa.” Jawab Alga sambil memandang sinis The Ladies.

“Orang kita mandi kok. Enak aja!” Protes Meyla tak terima.

“Sembarangan kalo ngomong.” Tambah Ashilla.

“Gara, bibitnya mana?” tanya Amirah lembut pada Gara.

“Ini.” Jawab Gara sambil memberikan bibit tanaman ke Amirah.

“Ih apaan sih mereka. Amirah ganjen gak sih pakek di lembut-lembutin suaranya. Gara juga pakek senyum lagi. Ngeselin! Kayaknya aku harus ngomong sama Gara deh kalo sebenernya aku inget semuanya.” batin Ashilla. Kesal, Ashilla pun langsung mengambil bibit dengan kasar dan meninggalkan temannya tanpa pamit.

“Loh, Shil mau kemana?” tanya Bella tapi diabaikan oleh Ashilla.

“Lagi tanggal merah ya Shilla? Kok gitu amat sih.” Timpal Renata.

“Kalian beneran udah mandi? Dimana?” tanya Alga sambil tertawa mengejek.

“Sungai. Puas?” jawab Meyla, Renata dan Bella bersamaan. Mereka pun segera mengambil bibit dan bergegas pergi. Amirah pun juga ikut pergi dari tempat itu.

“Hahahaha finally cewek elit berakhir dengan mandi di sungai bung.” Ujar Gara.

“Cewek kaya mereka emang perlu dibimbing ke jalan yang benar biar gak manja.” Jawab Alga.

School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang