Bagian 8

1.4K 60 2
                                    

Tok.. tok..tok

Ashilla segera membuka pintu kamarnya. Ia sangat senang melihat siapa yang datang "Dadyyy..." teriak Ashilla sambil bergelayutan manja di lengan Dady nya. Mereka berdua pun masuk ke dalam kamar Ashilla dan duduk diatas ranjang Ashilla berdampingan.

"Halo princess." Jawab Dadynya sambil mengusap lembut surai rambut putrinya. Ashilla hanya tersenyum manis. "Sayang, kamu nggak papa kan? Kamu sehat kan?" tanya Dadynya.

"Yes, Dad. Sure. I'm okay!" jawabnya.

"Kata Pak Kim tadi waktu diantar ke sekolah kamu pucat sekali. Kamu juga mengeluh pusing kan? Lebih baik kita periksa ke rumah sakit saja ya?" tawar Dadynya.

"Ke rumah sakit? Tidak mau."

"Ashilla... Dady gak mau kamu kenapa kenapa. Dady takut sesuatu terjadi padamu. Sekarang Dady tanya baik-baik sama kamu. Kamu harus jawab jujur. Apa kamu mulai mengalami sakit dimanapun akhir-akhir ini?"

"No, Dad. Sungguh. Shilla tidak apa-apa. Mungkin kemarin Shilla pusing karena memang tidak sarapan. Dady gak usah khawatir, ok?" jawab Ashilla seraya memeluk Dadynya erat.

"Semoga kamu tidak bohong, Shilla." Batin Dadynya.

*********

Pagi ini Gara ke sekolah bersama Kevin dan Vano naik mobil Vano. Ia tiba di sekolah lumayan pagi karena sekolah terlihat sangat sepi. Sesampainya di sekolah. Mereka pun turun dari mobil dan akhirnya memilih nongkrong di tangga sekolah. Saat mereka tengah asik-asiknya nongkrong dan berbincang-bincang, tiba-tiba seorang gadis menghampiri mereka. "Maaf, aku mau lewat." Katanya.

"Ya lewat aja kali. Jalan juga masih lebar." Gerutu Vano. Amirah pun segera melewati gerombolan lelaki tampan itu yang sukses membuatnya nyaris jantungan.

"Itu siapa sih?" tanya Gara pada teman-temannya saat gadis itu sudah mulai menjauh.

"Amirah. Anak kelas 11-3. Masa lo gak kenal sih Gar?"

"Ya mana gue tahu."

"Eh guys gue punya ide deh." Sahut Kevin. "Lo berani gak, Van?" lanjutnya bertanya pada Vano.

"Apaan?" tanya Vano penasaran.

"Ayo kita taruhan untuk mengetahui lebih dahsyat mana jurus playboy diantara kita." Ucap Kevin seraya menyeringai licik.

"Maksud lo, Vin?" tanya Vano dan Gara bersamaan.

"Ya kita taruhan. Siapa yang berhasil menakhlukkan cewek lugu itu. Taruhannya adalah mobil sport merah yang kita perebutkan di toko mobil bulan lalu." Jelas Kevin.

"Wow? Mobil itu? Mahal lo harganya" jawab Vano "Tapi gue setuju! Gue pasti menang." Lanjutnya seraya tersenyum.

"Lo gimana, Gar?" tanya Kevin.

Gara mengacak-ngacak rambutnya "Eh lo pada hati-hati deh. Jangan suka mainin perasaan. Entar suka beneran kalian baru nyaho!" jawab Gara.

"Jadi kesimpulannya lo ikut atau enggak?" tanya Vano.

"Hmm.. entahlah. Tergantung mood." Ucap Gara sambil berlalu pergi.

"Woy Gar! Kita belum selesai ngomong."

Vano pun langsung bergegas menyusul Gara. Ketika hendak menyusul Gara, Kevin melihat Meyla yang berjalan bersama anggota The Ladies yang lain. Kevin pun mengurungkan niatnya untuk menyusul Gara dan memilih menghampiri Meyla.

School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang