3.Tears.

3K 245 5
                                    

Happy Reading.

"Apa yang kau fikirkan?" Aliya tersentak saat seseorang menepuk pundaknya.

"Oppa kukira siapa" Jin tersenyum lalu mengusap pelan kepala sang adik.

"Apa yang kau lamunkan?" Tanyanya sambil mengambil posisi duduk disamping adiknya ini.

"Menurut Oppa 'Cinta' itu apa?" Tanya Aliya polos pada Jin.

"Kau sedang jatuh cinta eoh?" Tanya Jin jail pada sang adik.

"Bukan aku Tzuyu bilang jika dia sedang jatuh cinta pada seseorang. Dan aku ingin bertanya pada Oppa. Bagaimana pandangan Oppa tentang cinta?" Jin tersenyum saat mendengar ucapan sang adik.

"Cinta? Oppa masih belum bisa mencerna dengan baik apa itu cinta. Tapi yang pasti adalah kau akan merasa bahagia jika berada didekat seseorang yang kau anggap Spesial dan itu bisa diartikan sebagai cinta" ucapan Jin membuat Aliya mangut mangut.

"Lalu pengorbanan?" Tanyanya lagi.

"Cinta tidak selalu indah seperti bayangan. Kadang ada juga cinta yang bertepuk sebelah tangan. Walau rasanya sakit tapi menjauh saat orang yang kau cintai bahagia dengan orang lain adalah pilihan terbaik. Dan itu bisa dikategorikan sebagai pengorbanan" jelas Jin.

"Apa Oppa merasa nyaman dengan Jihyo Eonni?" Tanya Aliya.

"Pertama kali Oppa hanya merasa biasa saja pada Jihyo. Oppa tahu jika Jihyo menyukai Oppa tapi Oppa sama sekali tidak tertarik padanya. Ia terus bersabar saat menerima perlakuan datar dan dingin dari Oppa. Dan disanalah Oppa merasa jika Oppa nyaman denganya. Dan berakhir Oppa mencintainya" jelas Jin.

"Apa yang Jihyo Eonni lakukan dulu untuk meluluhkan hati Oppa?" Tanyanya lagi.

"Jihyo terus memberi Oppa perhatian tanpa meminta balasan dari Oppa. Dia juga sering membantu Oppa dari kejaran para yeoja yang menggilai Oppa. Hampir setiap hari dia membawakan makanan atau apalah untuk Oppa" ucap Jin menerawang.

"Jihyo Eonni orang yang sempurana" puji Aliya pada calon kakak iparnya.

"Tapi tak sesempurna dirimu" Aliya tersenyum saat mendengar pujian dari kakaknya.

"Apa seseorang boleh mengharapkan cinta saat orang yang dicintainya memiliki kekasih?" Tanya Aliya serius. Jin tersenyum tipis saat mendengar ucapan sang adik.

"Berharap bukan sebuah larangan Magnae. Tapi apa kau yakin bisa bertahan melihat orang yang kau cintai bahagia dengan kekasihnya. Oppa sarankan kau mengalah saja karena dengan mengalah bukan berarti kau kalah kau hanya mencari kebahagian yang lain. Dan Oppa kira mengalah lebih baik dari pada kau berbuat nekad untuk mendapatkan apa yang kau inginkan" Aliya termenung saat mendengar ucapan Jin.

"Lebih baik kita merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan orang lain dari pada dia menderita bersama kita" ucap Jin bijak.

"Apa aku harus pergi dari hidupnya?" Gumam Aliya sangat pelan dan tentu saja Jin tidak akan bisa mendengarkanya.

*

My Love Big Brother.✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang