Happy Reading.
"Lihatlah sekarang. Akibat sifat keras kepalamu dia jadi begini. Seharusnya kau menuruti saja ucapanku semalam. Dan Demi Dewa Cinta badannya sangat panas Maknae" Dahyun benar-benar histeris saat ini. Bukanya membantu Aliya untuk merawat Jimin. Gadis itu justru mengomel tidak jelas dan semakin membuat Aliya kesal.
"Bisakah Eonni diam dulu. Lebih baik Eonni membantuku. Tenagamu hanya akan sia-sia jika kau marah-marah terus" Dahyun mendengus saat mendengar ucapan gadis ini.
"Aishh...bocah menyebalkan. Aku tidak mau tahu, jika Taeyeon imo dan Jungsoo samchon tanya kau yang akan kusalahkan" Aliya memutar bola matanya jengah.
"Terserah. Bisakah Eonni bawa air hangat kesini dari pada terus bicara tanpa henti dan membuatku tambah pusing" Dahyun merengut dia langsung berjalan sambil menghentakkan kakinya keluar dari kamar untuk mengambil air hangat.
Aliya sendiri menatap gelisah kearah Jimin. Tubuh pria itu benar-benar panas. Ia sudah mengganti pakaian basah Jimin dengan baju milik ayahnya Dahyun, tentu saja Ahjuhsi Lee satpam keluarga Dahyun yang memakaikanya. Aliya tidak punya keberanian untuk membuka baju Jimin. Ia juga sudah menyelimuti Jimin dengan selimut tebal.
"Aishh..kenapa juga kau melakukan hal yang tolol seperti semalam. Dasar Park Jimin Pabo" umpat Aliya kesal sambil mengusap rambut Orange milik Jimin.
"Maknae ini" Dahyun datang dari luar sambil membawa baskom berisi air hangat.
"Oh ya aku akan masak bubur dulu. Eonni maukan mengompres Jimin Oppa" Dahyun menggeleng tidak setuju.
"Aku saja yang akan memasakkan bubur Jimin Oppa. Kau tunggui saja dia disini" setelah mengatakan itu Dahyun langsung melesat keluar dari kamarnya. Meninggalkan Aliya yang mendengus kesal.
"Badanmu panas sekali" Gumamnya sambil mengompres Jimin dengan saputangan yang sudah ia basahi dengan air hangat.
"Dasar bodoh" umpatnya pelan sambil menyentuh wajah pucat Jimin.
Hampir satu jam Aliya mengompres Jimin dan pria itu belum juga bangun. Bubur yang dibuat Dahyun pasti juga sudah pasti dingin. Dan hebatnya lagi Dahyun pergi meninggalkanya sendiri disini. Gadis pendek itu bilang jika persediaan makanan dirumahnya habis dan ia belum belanja kemarin alhasil mau tak mau Aliya ditinggal sendirian disini. Dan yang lebih manakjubkanya lagi hari ini mereka membolos sekolah tanpa keterangan yang jelas dan Aliya yakin pasti pihak sekolah akan mengabari keluarganya jika ia tak masuk sekolah.
"Eunggg...." lenguhan singkat Jimin mengalihkan fokus Aliya. Dilihatnya Jimin sudah bangun dengan mimik muka yang bingung itu menurut Aliya.
"Oppa sudah bangun" Jimin menoleh kepadanya. Ia melihat kamar ini dengan pandangan meneliti.
"Dimana ini?" Tanyanya dengan suara serak.
"Kau lupa Jika semalam kau melakukan hal hebat dengan menunggu seperti orang bodoh diluar saat hujan lebat. Dan yang lebih menakjubkan lagi kau disana selama semalam. Dimana otakmu Huhh?" Aliya tidak bisa menyembunyikan kekesalanya saat mengingat tingkah bodoh pria ini.
"Aku hanya ingin minta maaf denganmu" Ucap Jimin sambil menunduk. Dia mengingat semuanya kejadian semalam dimana ia menunggu Aliya didepan rumah Dahyun saat hujan lebat. Dan ia tumbang setelah melihat Aliya keluar dari rumah dengan seragam lengkap.
"Kau bolos sekolah?" Tanya Jimin yang melihat Aliya masih menggunakan seragam lengkap.
"Menurutmu siapa yang membuatku bolos sekolah?" Tanya Aliya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Big Brother.✅
Storie d'amore{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } Cukup tahu dan paham dengan situasi ini. "Aku mencintai seseorang yang tumbuh bersama ku sejak kecil. Apakah dia juga memiliki perasaan yang sama?"