Happy Reading.
"Aku merindukanmu" Aliya hanya melirik datar kearah Jimin yang tengah memeluk tubuhnya dari belakang.
"Rasanya aku sampai tak bisa bernafas karena terus memikirkan mu" tidak mendapatkan balasan dari Aliya Jimin langsung membalik tubuh wanita ini.
"Kenapa kau diam saja?" Tanya Jimin menyelidik.
"Mulutku sariawan" ucapnya cuek.
"Jinjayo? Coba mana kulihat?" Tanyanya sambil menyentuh bibir Aliya.
"Aishhhh....apa yang kau lakukan?" Ucap Aliya kesal karena Jimin membuka mulutnya.
"Aku hanya memastikanya saja" ucapnya polos.
"Pulang sana" ucap Aliya ketus.
"Kenapa kau memintaku pulang? Kau tak meridukanku eoh?" Tanya Jimin kesal.
"Merindukan pria sepertimu? Jangan harap" ucap Aliya kesal.
"Kau kenapa?" Tanya Jimin sambil menatap Aliya aneh.
"Cepat sana pulang" Jimin kaget saat Aliya mendorongnya keluar dari Apartement Aliya.
"Yayaya.....kau ini kenapa?" Tanya Jimin sambil menahan tangan Aliya yang mendorongnya.
"Cepat pulang" bukanya menurut Jimin justru kembali masuk kedalam dan langsung mengunci pintunya.
"Kenapa kau mengunci pintunya?" teriak Aliya kesal.
"Apa yang terjadi padamu? Apa kau sedang datang bulan? Kenapa kau jadi marah-marah begini?" Tanya Jimin sambil menangkup wajah Aliya.
"Bukan urusanmu" ucap Aliya ketus sambil menghenpaskan tangan Jimin dan berjalan menuju kamarnya.
"Dia itu kenapa?" Tanyanya bingung. Saat mendengar pintu Aliya ditutup dengan keras.
****
Suasana kediaman keluarga Park tampak begitu ramai. Hari ini adalah tepat dimana Jimin berumur 21 dan pestanya diadakan dirumah.Jimin tampak begitu gagah dengan setelan jas berwarna putih. Senyum-nya mengembang saat beberapa tamu mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Jim saat nya acara dimulai" Jimin menggeleng saat mendengar ucapan Chanyeol.
"Waeyo?" Tanya Chanyeol bingung.
"Keluarga Kim belum datang" katanya sambil melirik kanan dan kiri.
"Mereka sudah datang dari tadi" ucap Chanyeol memberitahu.
"Lalu kenapa bocah itu tak menemuiku? Dia juga belum mengucapkan ucapan selamat dari semalam" gumam Jimin dan tentu saja Chanyeol tak bisa mendengarnya.
"Kajja" Jimin hanya menurut saat Chanyeol menariknya menuju tengah acara.
Dan benar saja keluarga Kim sudah datang dan tampak saling bercengkrama dengan tamu yang lain.
"Kajja kita mulai" Jimin kembali menggeleng.
"Ada yang belum datang" ucapnya sambil meneliti setiap tamu.
"Nugu? Mina?" Jimin kembali menggeleng, memang buka Mina yang ia tunggu. Lagipula Mina sudah kembali ke Jepang dan sempat berpamitan dengannya beberapa waktu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Big Brother.✅
Romance{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } Cukup tahu dan paham dengan situasi ini. "Aku mencintai seseorang yang tumbuh bersama ku sejak kecil. Apakah dia juga memiliki perasaan yang sama?"