"Kalau ada sahabat yang mengingatkanmu tentang kebaikan, itu berarti ia ingin bisa ke surga sama-sama denganmu"- Anonim
~oOo~
SEMINGGU KEMUDIAN....
Pukul empat pagi. Suara adzan subuh telah berhasil membangunkanku. Aku mulai masuk kuliah gaiiis! Kuliah! Kuliah! Hari pertama ospek mahasiswa baru. Aku bangun cepat-cepat, melipat selimut cepat-cepat, eits sholat subuhnya nggak boleh cepat-cepat.
Setelah subuh, ke kamar mandi cepat-cepat, loh mandinya juga nggak bisa cepat-cepat. Aduh, kok jadi setengah-setengah gini ya.
Oke, hari ini aku memilih memakai baju berwarna abu-abu muda pendek dengan cardigan hitam, rok polos hitam, kerudung rawis katun berwarna maroon, sepatu flat shoes maroon, dan tas gendong merek explore coklat tua kesayanganku. Terlihat fresh menurutku sendiri sih hehe.
Saat jam menunjukkan pukul 06.45, jalanan sudah ramai. Aku segera berangkat ke kampus yang hanya berjarak sekitar setengah kilo dari kos-an.
Sambil berusaha menikmati semilir angin yang bertiup lemah. Langit cerah yang katanya berwarna biru menambah semangatku hari ini. Langit itu aslinya apa memang biru warnanya? atau hanya ilusi mata kita saja?
Setelah sampai kampus, aku langsung menuju depan auditorium tempat dikumpulkannya mahasiswa baru untuk menghadapi masa orientasi.
Mataku mencari-cari di mana kumpulan maba fakultasku. Nah! Ketemu juga akhirnya. Di pojok ternyata.
"Hai" seorang mahasiswa baru perempuan menyapaku.
"Hai, Izzah" sapaku kembali sambil menjulurkan tangan.
"Nama kita mirip, aku Azzah" jawabnya. Membuatku sedikit 'wah'.
"Dari SMA mana?" tanya Azzah terlihat sangat ramah.
"Mm, saya lulusan ponpes di Demak" jawabku sedikit canggung
"Oalah, seneng bisa ketemu anak pondok. Kalo saya dari SMA Negeri di sini" ujarnya.
Sekilas, sifat Azzah sudah terlihat dari gaya bicaranya, santai, friendly, terus walaupun lagi diem dia tetap seperti tersenyum.
Sepuluh menit setelah itu, Masa Pengenalan Kampus pun dimulai. Ya, seperti masa orientasi biasanya lah.
Membentuk kelompok, melaksanakan misi, presentasi, ndengerin ceramah, kutbah, pidato, orasi, loh iya bener kan, dan lain-lain. Tidak terasa adzan dhuhur berkumandang. Menggema, mengalun, dan memuji asma-Nya.
"Ya adik-adik waktunya istirahat, sholat, makan, acara akan dilanjutkan setengah jam lagi" kata kakak panitia.
Kami pun bersama-sama menuju masjid. Aku jalan berdua di belakang dengan Azzah. Ku perhatikan, aku iri dengan Azzah.
Dia sudah berpakaian syar'i walaupun lulusan SMA Negeri. Sedangkan aku, yang dipanggil 'ning' ini masih sekedar menutup dada. Oke, insya Allah besok aku akan belajar dengannya.
Sampai di masjid, kami sudah masbuk. Selesai do'a, ku lipat mukenah. Sedangkan Azzah masih khusyu' berdzikir. Setelah Azzah selesai dari sholatnya, dia menghampiriku yang tengah mengenakan kaos kaki.
Aku hanya senyum-senyum di hadapannya.
"Mana cogannya?"
"Hah?" tanyaku heran
"Ada cogan nggak"
"Plis Zah. Gak nyesel saya ketemu kamu. Kalau besok kamu nemuin saya di neraka, tarik saya terus bawa saya ke surga ya?"
Azzah tersenyum dan duduk di sampingku. "Kalau bisa kita sama-sama ke surga. Gak usah singgah dulu di neraka, haha"
Tak mampu membalas kata-katanya, dia menyeretku untuk segera kembali ke auditorium.
Sekitar pukul empat belas, masa orientasi pengenalan kampus hari pertama diakhiri. Setelah itu, didirikan banyak stand-stand promosi organisasi-organisasi kampus.
"Zah, lo mau masuk organisasi apa?" tanyanya saat kami jalan-jalan berkeliling
"Belum tau"
"Capek ya? pulang dulu aja yuk, besok aja daftarnya"
Iya, memang melelahkan dengan berbagai kegiatan hari ini. Aku meng-iyakan ajakan Azzah menuju kos-an.
"Pergilah kamu ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarah." (HR. Ibnul Mubarak)
***
DUA HARI BERLALU...
Masa orientasi pengenalan kampus terakhir. Aku bangun lebih awal. Sepertiga malam terakhir yang aku lewati dua hari kemarin. Hari ini aku juga berencana memilih organisasi internal kampus.
Pukul enam lewat lima belas menit, setelah sarapan seadanya aku langsung menuju kampus. Jalanan masih lengang. Sesampainya di auditorium, aku membaca novel sembari menunggu teman-teman yang lain.
"Hai, Izzah kan?" sapa seseorang
Aku sedikit reflek. "Iya, mm...kamu Sabila ya?" tanyaku sambil mengingat-ingat
"Seratus, ini belum pada dateng atau pada di mana nih"
"Belum dateng kayaknya"
Sekitar sepuluh menit akhirnya teman-teman satu fakultas sudah lengkap walaupun 30 menit lagi ospek baru dimulai. Kita ngobrol sana-sini sampai ospek dimulai.
Alhamdulillah 120 menit kemudian, ospek mahasiswa baru diakhiri. Yeay! Resmi jadi mahasiswa nih guaaa haha...
Setelah itu, sesuai rencana aku dan Azzah memilih organisasi intern yang akan kita ikuti. Aku tertarik pada Organisasi bidang sastra. Sedangkan Azzah tertarik pada Dakwah Islam dan sastra. Jadi, dia memutuskan untuk mendaftar 2 organisasi.
Kakak-kakak tingkat melakukan promosi
"Hai dek, join yuk di sastra, di sini banyak kegiatan-kegiatan seru loh, ..."
"Permisi," kataku sambil mendekat ke arah meja pendaftaran
"Mari dek, mau join sama kita-kita kan? tulis nama, fakultas, nomor hpmu di sini ya" jawab seorang kakak tingkat yang membuatku sepersekian detik menatap mata indahnya. Apaansih. Aku lalu menuliskan namaku di kolom nama, yaiyalah masak di kolom komentar kayak di fesbuk wkwk.
'Diannisa 'Izzah? Namamu cantik dek"
"Cieee, ati-ati dek kalo digodain masnya ini jangan mau, fans nya banyak nanti cuma di php-in hahaha" ledek teman sebelahnya
Aduh oposih. Batinku. Aku hanya tersenyum tipis menutupi rasa malu dan langsung pergi sampai lupa bilang terima kasih.
Di jalanan kampus aku masih mengingat wajah mas itu. Sampai lupa juga kalau Azzah aku tinggal.
"Zah!" sapa seseorang membuat kepalaku tertoleh
"Jahat! main tinggal gitu aja nih" ternyata Azzah menyusulku dari belakang.
"Maaf Zah, lupa kalau kamu juga mau daftar di sastra"
"Oke" jawabnya singkat. Kami pun menuju kantin untuk beristirahat.
Siapa ya namanya?
***
Kira-kira siapa nama Mas Kating itu? Wwkwk
P.s: Jangan lupa vote dan comment ya! Vote dan comment teman-teman sangat membantu saya dalam menyelesaikan cerita ini:)
***
BERSAMBUNG....
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DO'A
SpiritualJudul : Cinta Dalam Do'a Seperti pada cerita saya sebelumnya, kisah ini terinspirasi dari kisah nyata dan sebagian hanya khayalan penulis. Enjoy it. ©2017 Pict at cover by: google.