Friday, 10.04 am
Member Red Velvet sedang berkumpul dengan member Girls Generation untuk belajar dance dari lagu seniornya
Author pov.
"Annyeonghaseyo eonnie" Ucap satu per satu member Red Velvet memasuki ruangan latihan yang disana terdapat member Girls Generation
"Nee~" Ucap 5 member Girls Generation serentak sambil mengajak Red Velvet untuk berlatih bersama
Disini terdapat 5 member Girls Generation yaitu Yuri, Yoona, Taeyeon, Sunny, dan juga Seohyun
Dengan berpasangan, Irene dengan Yuri, Seulgi dengan Seohyun, Wendy dengan Taeyeon, Yeri dengan Yoona, Joy dengan Sunny
Baru sampai pertengahan lagu 'Mr. Mr." Sunny memberhentikan lagu nya dan menerima telepon
"Maafkan aku tidak bisa melanjutkan, barusan saja manager ku memberitahu akan ada pemotretan untuk majalah CeCi sekarang, Terimakasih semuanya dan kau juga joy" Sunny memberitahu orang orang terutama Joy yang sedang berada di ruangan tersebut dan langsung keluar dari sana
"Joy apa kau tidak apa apa berlatih sendirian?" Tanya Taeyeon dari ujung yang tidak terlalu jauh dengan Joy
"Nde, aku tidak apa apa" Joy menjawabnya dengan senyuman
Terlintas di pikiran joy "Aku memang sepantasnya untuk sendiri.."
11.23 am
Joy pov.
Ya, kami sedang beristirahat sekarang
Sekarang kami sedang tertawa bersama, berlari larian di ruangan ini, dan penuh candaan yang memenuhi suasana kebahagiaan
Ani.. Bukan kami, hanya mereka
Sedangkan aku? Haha
Aku memojokan diriku di pojok ruangan sambil melihat lihat mereka yang begitu asyik
Mengapa?
Karena aku hanya akan menjadi angin yang lewat saat bersama mereka
Ah aku melihat Taeyeon eonnie sangat sibuk dengan ponsel nya
"Eonnie lihatlah, apakah cat kuku ini cocok untuk jari jari ku?" Seulgi menanyakan Taeyeon eonnie dan langsung melihat Seulgi sambil menaruh ponsel yang ia pegang tadi
Setelah selesai berbincang dengan Seulgi, Taeyeon eonnie langsung mengambil ponselnya
"Eonnie" Ucapku di samping Taeyeon eonnie sambil mengulurkan tanganku untuk berjabat dengannya, aku berniat untuk menanyakan perawatan apa saja yang ia lakukan
"Eonnie" Lagi lagi aku memanggilnya.. Sungguh bodoh tangan ku dan segala kata kata yang aku keluarkan seperti tidak terlihat ataupun terdengar seperti angin berhembus
Ya. Itu alasanku
Apakah terlalu rendah?
Sakit..
Hatiku seperti teriris memikirkan jati diriku sebegitu rendah kah?
Terimakasih atas perlakuan kalian, karena itu aku semakin ingin melakukan hal yang harus kalian terima
Tetapi, aku akan mencoba lebih bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk kapan kalian akan merasakannya
Author pov.
"Sial. Hanya karena memikirkan ini" Batin Joy
Joy langsung mengambil tas dan berpamit kepada orang orang yang ada di ruangan tersebut dan keluar seorang diri
Joy menuju kamar mandi yang ada di gedung tersebut lalu mengambil sebuah tempat tabung berukuran genggaman tangan berwarna putih
Joy membuka tutupnya dan mengambil satu tablet obat dan meminumnya
"Selalu bergantungan dengan obat, mempunyai cerita hidup yang selalu ingin ku akhiri, tanpa sepengetahuan orang orang sekitarku" Joy mengatakan nya kepada diri sendiri
Tanpa sadar, air mata Joy keluar perlahan lahan deras membasahi pipi Joy
"Jika saja aku tidak memikirkan orang orang yang ku sayang, mungkin sekarang aku sudah menyayat nadi ku dengan pisau ini" Joy tersenyum kecil yang membuatnya semakin deras mengeluarkan air mata
Sambil mengambil pisau berukuran kecil dan menggoreskan ke tangan kirinya yang berada tepat dibawah nadi nyaHanya terdapat dua goresan
Untungnya ia melakukan didepan wastafel yang menyediakan banyak air untuk menghapus darah dari goresan yang ia buat
Joy keluar dari kamar mandi, hendak berjalan untuk pergi ke apartemen nya
"Hei Joy"
To be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
darkness can truth
Mistério / Suspense[cover by : @xaraZHunt] Dia terlihat bahagia.. Hati hati dengan sikapmu, Kau bisa merubah sikapnya Seperti.. "Kaca yang utuh menjadi Kaca yang pecah"