Ending?

338 8 0
                                    

Hari ini, dengan hati yang ikhlas, mira memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Ya,mira akan sekolah diluar negeri. Selain itu mira memang diminta neneknya untuk menemaninya di luar negeri. Dan juga ia ingin melupakan masalah nya dengan rian. Dia memang tidak berniat untuk melupakan rian, akan tetapi dia hanya ingin menata hati nya kembali. Yang dia butuh kan sekarang adalah waktu untuk sendiri, tanpa ada gangguan rian disampingnya.

"Dek baju nya udah dimasukkan semua kan ke koper? " tanya Arva

"Oh udah kak." jawabnya sambil tersenyum.

"Kamu ngelamun ya dek? " mira pun hanya tersenyum

"Kenapa? Masalah rian? " tanya Arva lagi

"Oh.. Bu-bukan karena itu kok kak." jawab mira sedikit gugup,sebenarnya ia sedang memikirkan rian. Apakah dengan ia pergi ke luar negeri bisa sedikit melupakan masalahnya dengan rian? Entahlah, biar waktu yang mengurusnya.

"Yaudah sekarang kamu, istirahat aja, biar nanti malam kamu gak kecapekan."

"Iya kak." Lalu mira pun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu. Ia sudah terlalu capek dengan semua nya.

~°•°~

Hari ini, rian sangat malas untuk keluar kamar. Rasanya tidak ada guna nya lagi ia keluar. Mungkin kalau dia keluar juga disuruh makan, itu pun kalau rian sedang mood untuk makan.

Entah kenapa rian berubah. Tidak seperti dulu lagi. Dan itu semua dikarenakan mira. Mira sudah merubah diri nya menjadi lebih baik. Rian yang dulu playboy dan sekarang sudah berubah menjadi cowok yang setia. Dari mira dia belajar menghargai perempuan selain mama nya sendiri.

Tak lama, hp nya pun berdering dan menunjukkan sebuah nomer yang gak dikenal. Rian pun kebingungan, pasalnya dia gak pernah ngasih nomernya kesembarangan orang. Dia pun memutuskan untuk mengangkatnya.

"Halo? Ini siapa ya? " tanya nya

"Ini gue arva. " ternyata yang menelfonnya adalah kakaknya mira.

"Kenapa kak? " tanya rian

"Gue mau ngasih kesempatan ke elo untuk yang terakhir kalinya."

"Maksudnya?" Rian pun tidak mengerti

"Mira nanti malem mau berangkat ke luar negeri, gue pengen lo dateng ke bandara untuk ngomong sama dia sebelum dia berangkat."

"Apa kak? Mira mau berangkat nanti malam?" Rian pun kaget, pasalnya semua ini terlalu mendadak menurutnya

"Iya. Kalau lo mau dateng, dateng aja. Gua tunggu disana jam 6 malem."

"Oke kak." Setelah itu ia tutup telfonnya dan dia diam terduduk di pinggiran kasurnya.

Mengapa harus secepat ini mira meninggalkan rian?

Gue cinta sama lo mir, pliss jangan tinggalin gue. Batin rian

~°•°~

Pukul 17.00

Mira pun sudah siap dengan kopernya untuk berangkat ke bandara. Ayah, bunda dan kakak nya, kak arva pun ikut mengantarkannya sampai ke bandara.

"Kak, tolong masukin ke bagasi mobil dong koper nya,hehe." minta mira

"Okee siap bu boss." Arva pun dengan siap membawa koper mira untuk dimasukkan ke dalam bagasi

Mira berjalan beriringan dengan bundanya, sedangkan ayahnya sudah menanti nya di dalam mobil.

Selama perjalanan pun, mira diam meskipun kakaknya mengajaknya bercanda, tetapi tetap saja mira merasa belum lengkap tanpa kehadiran rian.

Tired [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang