1.

19K 659 2
                                    

Dear diary

Hari ini berjalan seperti biasa dan masih sama seperti hari-hari sebelumnya, masih dengan aku dan kesendirian ku, masih dengan aku yang mendambakan kasih sayang kedua orangtuaku, masih dengan aku yang berusaha menjadi yang terbaik seperti Risa. Aku selalu berharap suatu hari nanti saat aku hampir menyerah mereka datang memelukku dan mengatakan bahwa mereka mencintaku. Aku rindu dan aku lelah.

Lisa

Aku menutup buku diary ku dan menyimpannya diatas naskas, aku keluar berniat makan malam namun saat ingin turun aku berhenti di tangga atas. Aku tersenyum tipis dan menatap orang tua ku dan Kakakku Risa yang sedang asik tertawa. Aku menatap mereka rindu aku hanya ingin perhatian dari orang tuaku seperti dulu.

Seperti perhatian dan kasih sayang yang mereka berikan pada saudari kembarku, Risa.

Aku Lisa Putri Swans tapi aku lebih dikenal dengan nama Lisa Aurellia bahkan disekolah aku juga dikenal sebagai Lisa Aurellia. Aku punya satu kakak perempuan, kembar tidak identik tepatnya namanya Risa Putri Swans. Dulu kami sangat dekat layaknya kakak dan adik pada umumnya, namun semua berubah dalam sekejab saat aku dituduh melakukan apa yang tidak aku lakukan

“Aku kangen banget sama kalian, kasih sayang kalian, perhatian kalian, bisa gak kita balik kayak dulu lagi? Aku rindu keluarga kita yang harmonis, ” ucapku lirih

Aku menghapus air mataku yang menetes lalu berbalik dan menuju kekamarku kembali, mengurungkan niatku untuk makan karna aku rasa aku tidak pantas merusak momen yang mereka buat

🌹

Pagi ini kembali sekolah seperti biasa, aku berjalan dikoridor dengan lesu. Mengabaikan tatapan mereka yang mengolok-olok ku dan mengata-ngatai ku seorang anak yatim piatu.

Mereka tidak tau siapa orang tuaku, karna selama 3 tahun aku bersekolah disini orang tuaku tidak pernah mengambil rapotku. Rio temanku yang sudah aku anggap sebagai kakak laki-laki ku yang mengambilnya.

Aku masuk kedalam kelas dan langsung menuju bangku ku dibarisan paling belakang duduk disamping perempuan berambut coklat panjang yang dikuncir kuda. Itu temanku Mona Permata Sari namanya. Temanku satu-satunya

“Pagi, ” sapa ku kepada Mona

“Pagi juga Lisaaa, ” balas Mona menyapaku dengan riangg “Eh temenin gue yok kekantin laper banget nih gue, ” ajak Mona

Aku hanya mengangguk mengiyakan dan pasrah saat tanganku ditarik oleh Mona untuk menuju kantin

Mona berjalan dengan cepat disepanjang koridor membuat aku sedikit kesusahan menyamai langkahnya.

Kantin lumayan ramai dan untungnya masih ada beberapa bangku kosong yang tersisa, Mona menarikku menuju bangku kosong didepan kedai Mie Ayam

“Mon hari ini gue mau bolos, ” ucapku tiba-tiba membuat Mona menyerngit bingung menanggapi

“Kenapa? ” tanyanya

“Ga minat pelajaran fisika, ” alasanku

Aku lihat Mona berdecak kesal “Lo harus berubah Lis, Lo gak takut kepsek manggil orang tua lo lagi? ” katanya memperingati ku

Aku tersenyum sinis lalu memutar malas bola mataku, “Ck! Kalo pun dipanggil emang mereka mau dateng? Udah puluhan kali orang tua gua dipanggil tapi gak pernah dateng, ngebuat semua orang berpikir gua anak yatim piatu! ” ucap ku mengebu-gebu

Aku menoleh kearah kanan dan melihat Risa bersama teman segengnya, kami satu angkatan tapi beda kelas aku memandangnya sinis dan tajam.

Mona menghelas nafasnya, ia sudah tau bagaimana perlakuan orang tua ku yang hanya memikirkan Risa, dia bukan hanya teman bagiku namun sudah aku anggap sebagai saudari perempuan ku pengganti Risa. Kami berteman dari awal masuk SMP jadi dia tau semua yang terjadi pada keluargaku. Dia tempat curhatku selama ini.

Alone [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang