"Lisa, "
Suara itu keluar dari mulut seorang wanita paruh baya sambil memandang kearah langit malam yg bertabur Bintang
Mata nya sembab menandakan ia habis menangis bahkan air mata itu turun kembali saat ia tersenyum kecut memandang kearah langit
"Maafin mama nak, mama gak tau kalo kamu punya penyakit mengerikan seperti itu. Pantes aja mama sering liat kamu mimisan kamu pinter banget nyembunyiin itu semua. Mama ngerasa mama adalah mama terburuk didunia yang gak tau kalo anak nya membutuhkan semangat dari mama nya saat memiliki sakit seperti itu. "
Hana pergi dari balkon kamar nya waktu sudah menunjukkan pukul 23.45 tapi ia belum ingin tidur. Ia memandang kearah kasur dimana disanan Andre tidur dengan pulas
Hana keluar dari kamar dan berhenti dipintu berwarna baby blue. Ia memutar knop pintu
Ceklek
Bau strawbery khas Lisa anak nya langsung menyeruak, Hana tersenyum, kamar Lisa tak berubah hanya ada sedikit tambahan foto termasuk foto Lisa dan Rio. Hana memandang foto itu dan bergumam
Cocok
Hana mengambil bingkai dimana disana ada foto Lisa sedang tersenyum
Tesss
Air mata Hana menetes ke atas kaca bingkai foto Lisa
"Mama rindu kamu nak. Mama sayang sama kamu. " Hana memeluk erat foto itu ia duduk dikasur Lisa
Ia mengusap air mata nya dan meletakkan foto itu dikasur dan pergi kearah lemari Lisa
Hana membuka lemari itu
Bukkk
Sesuatu jatuh dari atas rak lemari, Hana mengerut kan kening nya bingung, ia mengambil nya dan berniat untuk membaca nya
Benda itu adalah buku diary Lisa tempat dimana ia berbagi kesedihan
Hana membuka lembar pertama dan membaca nya air mata nya kembali menetes, ia terus membaca nya hingga di lembar ke 3 Hana terkejut bukan main membaca nya
Sebener nya Lisa pengen bilang ini ke mama sama papa tapi Lisa takut kalo kalian gak percaya sama Lisa. Sebenarnya yang ngerusakin laptop papa itu kak Risa waktu itu kak Risa gak sengaja nyenggol nya terus jatuh, Lisa tau maksud kak Risa ngomong kalo yang jatuhin laptop papa itu Lisa biar papa bisa maklumin tapi yang dipikirkan kak Risa gak sesuai sama reaksi papa
Papa marah banget sama Lisa. Kalo mama atau papa baca, Lisa mohon jangan marah ya sama Kak Risa, kak Risa itu gak bermaksud buat nuduh Lisa
Jadi... yang ngerusakin laptop Andre itu Risa bukan Lisa
"Papaaa, "
❤️
Risa duduk sendirian dihalaman belakang rumah, malam ini suasana sangat hening. Dulu rumah ramai karna ia dan Lisa akan adu mulut, teriakan yang bersahutan namun sekarang tidak akan ada lagi lengkingan milik adik nya itu
Ia menatap langit yang bertabur jutaan Bintang, Risa tersenyum lalu melambaikan tangannya
"Halo Lisa, " sapanya pada Bintang yang paling bersinar di atas langit
Risa terkekeh pelan, "Kangen nih, dateng ke mimpi kakak ya nanti. "
Andre memperhatikan Risa dari pintu belakang, semenjak kepergian Lisa seminggu yang lalu keadaan Risa memang membaik namun mental anak perempuannya itu down.
Jika terus bergitu, Risa bisa depresi dan gila.
Efek kepergian Lisa bisa seburuk ini, apalagi Hana sering kali bergumam ingin menyusul anaknya
Andre pusing, istrinya dan anak pertamanya masih belum bisa menerima kenyataan. Tidak bisa mengendalikan perasaan mereka
Risa mengeluarkan sesuatu dari kantong plastik yang di bawa dari dalam rumah, satu kotak buah strawberry. Buah kesukaan adiknya
Ia mengambil satu buah lalu menyerahkan nya keatas, "Lisa mau? " tanyanya pada langit
"Papaaa, "
Risa menoleh saat mendengar teriakan ibunya lalu ia melihat siluet papanya yang berlari
Risa memiringkan kepalanya menatap kearah rumah dengan bingung,
"Mama dari kemarin berisik banget Lis, Mama bilang dia kangen kamu. Kamu samperin gih sekalian bilangin jangan berisik. Bila perlu kamu ajak Mama aja biar Mama gak berisik lagi kalo kangen sama kamu, "
Risa benar-benar sudah terganggu mental dan batinnya, ia seperti orang gila.
Berbicara pada Bintang sambil menyebut nama Lisa, Risa melakukan hal itu berulang kali setiap malam.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone [END]✓
Teen FictionAkan aku ceritakan pada kalian tentang aku si perempuan penyakitan yang hanya ingin kasih sayang kedua orang tua ku. ©AyuWayuni