1

30 4 2
                                    

Musim semi di kota Tokyo mengawali hari pertama masuk sekolah SMA AKIKO. Seorang remaja perempuan menghirup napas dalam-dalam di antara bunga Sakura yang berguguran, ia menatap lurus jalan di depannya dan mengeratkan pegangan nya pada tas yang menggantung di bahunya.

"I'm ready. "

Amaya Hinata. Gadis cantik pecicilan yang baru masuk SMA di luar, ia tak punya banyak pengalaman dalam bergaul dengan anak SMA sebaya nya. Namun di rumah sakit, ialah anak yang paling periang diantara pasien-pasien lainnya. Hinata sudah dibolehkan keluar dari rumah sakit setelah menjalani operasi ginjal nya, setelah empat belas tahun lamanya kali ini ia mendapatkan pendonor ginjal. Meskipun keadaan nya kian membaik, Hinata mesti melakukan check up setiap bulannya.

Keinginan nya untuk mencari sesuatu yang berbeda dari luar dengan bersekolah di SMA AKIKO, sekolah yang memiliki asrama di dalamnya tentu menuai banyak tentangan dari keluarga nya. Namun, bukan Hinata namanya kalau tak pandai merayu. Dengan mata puppy eyes nya ia berhasil merajuk keluarga nya agar bisa menyekolahkan Hinata di sana.

Satu hal yang ia inginkan saat ini, adalah teman.

Sesampainya di kelas yang keren baginya, karena belum pernah merasakan belajar di kelas, main di kelas, dan melakukan berbagai aktivitas di kelas, hatinya girang tak ter kira. Hinata meletakkan tas di bangku nya dan melihat sekeliling kelasnya, semua orang telah berkelompok di masing-masing meja dengan kelompok nya. Namun ada satu orang yang tidak ikut bergabung dengan yang lainnya, gadis itu sedang tertidur pulas di meja nya dan tak memperdulikan sekitar.

Hinata terus memperhatikan gadis itu, gadis yang berbeda dari orang-orang yang berkelompok lainnya. Perlahan ia mengangkat kepalanya, merasa di perhatikan mungkin, ia menatap balik Hinata yang sedang memperhatikan nya. Hinata senang bukan main  "Syukurlah, akhirnya bangun juga." pekiknya.

Hinata mengambil bento nya dan mendekati meja seseorang yang ingin dikenal nya.

"Aku Amaya Hinata, ingin menjadi teman mu. Mohon bantuannya.. " Hinata membungkuk kan badannya dan mengulur kan bekal makan siang nya. Sekilas, ia melihat nametag bertuliskan Saiara di baju orang itu.

"Mau?" Hinata menawarkan makanan nya kepada Saiara. Saiara melirik nya dan menggeleng lemas.

"Kenapa? " merasa ada yang salah, Hinata menarik kursi disebelahnya dan duduk di depan Saiara.

" Aku.. " Saiara menopang dagu nya.

" Malas ngunyah. " lanjut nya.

" Hee? "

Saiara Asami. Murid baru SMA AKIKO X MIPA 3 yang sangat pemalas, tiap hari kadar kemalasan nya bertambah. Tidak dikenal banyak orang, waktu Istirahat ia pergunakan untuk tidur. Tapi masalah otak tidak bisa diragukan lagi, beberapa kali ia diminta untuk mengikuti olimpiade di SMP nya yang dulu, namun sayang nya ia menolak. Karena kemalasan nya yang mengidap di tubuhnya.

#⃣ #⃣ #⃣

" Aakh.. Akk.. "

" Uwaah "

" Kimochi.. "

Gelak tawa siswa SMA AKIKO X IPS 1 memenuhi ruangan kelas, para lelaki di kelas ini sedang mengerubungi satu meja di pojokan.

" Berisik!! "

Tsukiatsu Takehiko. Senior di SMA AKIKO kelas XI IPS 1, tidak menyukai hal yang ribet. Tapi dengan sikap nya yang dingin dan suka mencari alternatif justru membuat hal yang ribet semakin ribet.

Ribet dan Ribut, adalah dua hal yang tidak disukai nya.

Tsukiatsu mengambil sesuatu di tas nya, Earphone dengan kabel sepanjang lima meter hasil eksperimen nya ia sambung kan dengan laptop Susumu— ketua kelas sekaligus sahabat nya yang paling pintar dan paling mesum di kelasnya.

"Oi Oi!! "

"Mengganggu saja"

"Ada apa? "

" Kau ini! "

Terdengar keriuhan anak laki-laki di kelas XI IPS 1 karena sekarang mereka tidak dapat mendengar suara dari film dewasa yang sedang diputar di laptop ketua kelas mereka.

Tsukiatsu dengan santai nya menyumpal kan kuping nya dengan Earphone yang ia buat mati mati an, kemudian ia berjalan ke bangku nya yang tidak jauh dari sana. Beberapa pasang mata ter bengong bengong melihat Tsukiatsu, baru kali ini mereka melihat kabel Earphone sepanjang itu.

"Oi Tsukiatsu! Kau membuat nya sendiri? " tanya Susumu dengan wajah oon.

" Ho'oh" ucap Tsukiatsu, tak kalah oon.

"Kenapa tak pakai Bluetooth saja, itu lebih simple. " ucap Susumu.

" Hmm, itu .. " ujar Tsukiatsu.

" Ribet. " sambung nya.

" Terserah kau lah. " Susumu mengalah.

" Guru!! Guru!! Guru!! " kali ini lebih ribut dari sebelumnya, seluruh siswa dan siswi di kelas menyiapkan posisi nya. Terlebih lagi Susumu, ia sangat panik dan saat Perempuan sexy paruh baya tiba di pintu kelas mau tak mau Susumu mencabut kabel Earphone Tsukiatsu. Dan itu memicu terjadinya keributan kembali.

"Aaah.. Aaah.. Ikkeh ikkeh, oaaaah.. "

Krik Krik..

Krik Krik..

Seketika semua nya menengok ke sumber suara. Bu guru memicingkan matanya setajam cutter.

Tanpa berpikir panjang, Susumu menutup laptop nya dengan keras dan menyimpan nya di kolong meja.

Mati gue.

_________________

To be continued.

Wolla!! Selamat membaca di cerita ku yang pertama *di akun ini. Hehe.

Vote nya minta. Kalo suka comment kalo ngga suka ya hargai saja, wokwokwok.

Untuk cast nya, ntar aku cari yang cocok. See u :*

DAISUKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang