2

26 3 2
                                    

"Lu sih." Susumu melengos, menatap Tsukiatsu yang flat banget dalam menjalani hukuman.

Ya. Sekarang mereka di hukum oleh walikelas mereka, membersihkan toilet adalah hukuman ter berat ke dua selain dikeluarkan dari sekolah.

"Oh Tsukiatsu, kau bereskan toilet cewek, aku cowok. " ujar Susumu, sembari menyerahkan seperangkat alat pembersih kamar mandi kepada Tsukiatsu.

"Baiklah." dengan pasrah, Tsukiatsu mengambil alat tadi dan mulai memikirkan bagaimana caranya membersihkan toilet dengan cepat dan tidak ribet.

Pertama ia memastikan toilet kosong, tidak ada siapa pun disana selain dirinya.

Kedua, semprotkan pewangi yang banyak.

Dan ketiga, keluar dan menghirup udara segar.

Tapi rencana tersebut belum dijalan kan karena masih ada orang didalam. Tak sabar dengan orang yang ada didalam, Tsukiatsu mengetuk pintu dan memerintahkan orang tersebut untuk segera keluar.

Tok tok tok..

"Oi! " tak ada jawaban

" Sedang apa di dalam? " lagi lagi Tsukiatsu mengetuk pintu nya, kini agak keras. Pasalnya sudah sejam Tsukiatsu menunggu orang itu keluar.

Orang itu adalah Saiara. Sifat malasnya yang Antimainstream sedang merasuki nya kali ini.

" Kau siapa? " Saiara mencabut headset nya yang sedari tadi menyembunyikan fakta bahwa ia sedang ML.

Double kill..

Enemy has been slain..

" Apa apaan ini? Kau sedang ML?" setelah sejam lamanya, akhirnya Tsukiatsu mendapatkan jawaban mengapa cewek ini lama sekali di toilet.

"Oh, bentar. " Saiara mengantongkan ponsel nya, dan melirik tissue toilet disebelah nya.

Malasnya.. Gumam Saiara.

"Kenapa? Oi cepetan. Atau aku masuk kedalam dan mabar." Tsukiatsu tersenyum jahil, ia memandang ke bawah. Pintu toilet yang menampilkan kaki seseorang sampai sebetis membuat pikiran kotor Tsukiatsu.

"Oi Tsukiatsu! Kau sudah selesai?" suara yang sangat dikenal Tsukiatsu membuat nya menoleh ke sumber suara, disana ada Susumu yang tiba-tiba nongol.

"Huh? Belom, cewek didalam mengajak ku Ml. " jawabnya asal.

" Hoah. Aku boleh mabar? " ujar Susumu, semakin ngaco.

"Oi cewek ML! Kau benar-benar ingin aku kesana? Lama sekali." Tsukiatsu kembali fokus pada tujuan utama nya.

Disisi lain, Saiara sedang melawan kemalasan nya. Jika tadi malas cebok, kali ini ia malas memakai celana dalam. Ia hanya bisa melengos. Toh pria sedeng diluar ini tidak mungkin senekat itu masuk ke toilet perempuan.

"Ya sudah urus urusan mu, aku ke kelas. Ganbatte! " Susumu menyemangati.

Anak ini.. Tsukiatsu yang geram dengan makhluk didalam, memilih jalan nekat. Pilihan nya hanya satu, masuk ke dalam lewat kolong pintu.

Saiara yang melihat kepala yang muncul dihadapannya terlihat biasa biasa saja, tapi tak dipungkiri rasa kaget nya seperti ada badai petir di jantung nya. Apalagi ia belum memakai CD karena malas.

"Kau? " bukannya Saiara yang kaget karena Tsukiatsu, ini malah sebaliknya. Tsukiatsu yang kaget melihat wanita di depannya biasa aja dengan kedatangan nya.

"Oi! Pakai CD mu." perintah Tsukiatsu.

"Malas. " Saiara melengos.

"Huh? Kau sudah cebok?" baru kali ini, Tsukiatsu menemukan cewek yang sangat aneh. Ia malas pakai CD atau memang rela menunggu ber jam jam agar dipakai kan CD oleh Tsukiatsu?

"Hm. " sungguh dalam hati nya ia gugup sekali. Tak menyangka lelaki ini akan masuk kedalam toilet nya. Meskipun terlihat tenang, tapi keringat dingin telah bercucuran di wajahnya.

"Oh shit, kau benar benar ingin aku yang memakai kan celana dalam mu huh? " Tsukiatsu me ngacak acak rambut nya.

" HEH? " Saiara kebingungan, ia menautkan alisnya dan menganga tak percaya. Sumpah demi apapun, ia malas sekali. Tak ada maksud apa apa.

"Sudah ku bilang aku malas. Dasar mesum! Sana keluar!"

"Tidak mau. Aku ingin memakai kan nya padamu. " Tsukiatsu terkekeh. Saiara melotot.

"Oh ya? Warna rambut nya sangat cocok dengan mu.. Hahahahaha

"Tidak, kau berlebihan.

Terdapat perempuan bergosip diluar sana, Tsukiatsu merapat dan duduk dipaha Saiara. Otomatis Saiara teriak dan langsung dibekap oleh Tsukiatsu.

"Diam atau ku cium kau. " bisik Tsukiatsu. Aura ketegangan memenuhi ruangan sempit nan lembab itu.

"Sedang apa kalian?" seakan ada petir yang menyambar mereka berdua, Tsukiatsu melepaskan tangan nya dari Saiara. Dengan nafas yang memburu, Saiara merutuki nasibnya.

DAISUKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang