Chapter 4

18 8 1
                                    

🎵ZAYN - Dusk Till Dawn ft.Sia (J.Fla Cover) 🎵

Author POV

Hari-hari disekolah berjalan dengan lancar. Monoton menurut Anggur. Ia sudah terbiasa sekolah tanpa ada hambatan sama sekali selama 1 bulan. Pada saat itu juga ia mulai mengenal Raga, tetapi Raga masih bersikap dingin.
Ekskul juga belum mulai karena akan dimulai sebulan setelah mendaftar. Jangan cemas, lomba yang dibicarakan mereka akan diadakan 2 bulan dari sekarang.

~Di pagi hari ~

Anggur POV

'"Sayangnya mamaa. Cantikkk. Bangun dong! Kan hari ini sekolah, ayo bangun sayang. Mama suruh kakak kamu aja yang bangunin ya! Kamu susah bangun pagi. Kan anak gadis ngga boleh bangun siang. Nanti telat," ucap mama lembut dan mulai sedikit kasar.

Iya gue denger, tapi gue ngerasa agak gak enak badan. Mana Sekarang hari Senin lagi. Ada upacara bendera.

Udahlah tunggu kakak tampan gue aja yang bangunin.

"Dek bangun dek. Kakak mau kuliah pagi. Lo kalo cuman di teriakin, disuruh bangun ngga bakal bangun ya. Gue mesti cari jalan pintas. Tunggu ya dek!" ucap kak Zion. Kakak ter-best gue.

"Aduh dingin!" gue liat ke sekeliling kamar. Ternyata kak Zion yang nyipratin air ke muka gue.

"Kak! Apaan sih? Dingin tau gak!"

"Ya elonya salah. Lo dari tadi dibangunin ngga bangun. Tumben banget. Udah ah. Kakak ada kuliah pagi. Bye! Btw, udah jam 6.30 loh!" teriak kak Zion sambil melangkah kan kakinya keluar kamar monokrom gue.

Wait! Whattt!? Udah jam segini!

"Iihhhh, kak Zion! Kok baru bangunin sih!" teriak gue kesel.

Gue langsung berlari ke kamar mandi, mengenakan seragam gue, menarik tas, mengambil bekal yang disiapin mama, pamit ke mama dan papa dan cuss manggil pak Feri supir gue untuk mengantar ke sekolah.

~Di Sekolah~

Sesampai di sekolah gue mengucapkan terima kasih ke pak Feri dan berlari ke kelas. Huft, untung ga telat.

Ketiga temen gue menatap gue heran.
" Lo Anggur kan? Temen gue?" kata Bunga panik dan segera saja menangkup muka gue.

"Lo amnesia!? Iya ini si cantik Anggur!" teriak gue.

"Ngga, Bunga ngga mungkin amnesia, gue aja heran kenapa lo tumbenan agak telat nyampe sekolah. Pasti Bunga pemikirannya sama kaya gue, bukan lo banget," ucap Karen.

"Iya, lo bener," jawab Bunga kepada Karen.

"Lo kenapa emang? Kok tumbenan? Biasanya lo yang pertama dateng diantara kita berempat, paling rajin pokoknya," lanjut temen sebangku gue Lisa.

"Tadi gue kaya ngga enak badan aja. Makanya telat dan ngga denger alarm bunyi. Untung mama sama kak Zion bangunin gue. Hampir aja telat," curhat gue.

KRINGG, KRINGG

"Bel udah bunyi manteman. Yuk cus ke lapangan!" ajak Karen.

Sesampai di lapangan gue langsung aja berbaris, dan ternyata disebelah gue ada Raga! Tumbenan mau disebelah gue. Biasanya Briyan atau ngga Baskara temen sehidup semati Raga.

"Tumbenan lo mau berbaris diesebalah gue biasanya temen lo," ucap gue membuka pembicaraan.

"B aja," balasnya.

Raga POV

Kemarin-kemarin gue agak jarang liat si Anggur. Jujur gue rindu dia banyak omong sama gue. Tapi malah gue cuekin dianya.

RASA [UPDATE 2 HARI SEKALI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang