Chapter 2

40 18 13
                                    

🎵Anganku Anganmu - Raisa ft. Isyana Sarasvati

Anggur POV

Tuh cowok siapa sih!? Sombong banget, cuek lagi!

Duh, buat apa gue mikirin dia mulu, mending fast otw ke ruangan kepsek deh. Banyak yang diurus gara-gara pindah sekolah. Huftt.

Untung gue kemaren ikut pas daftaran sekolah ini, gue diajak keliling ke sekolah ini. Jadi ya gue lumayan tau jalan lahh.

Sesampainya gue di ruang kepsek gue disambut oleh Bu Anja, si kepsek cantik yang baik.

" Halo Anggur, apa kabar kamu! Tante kangen lohh," ucap Bu Anja sambil memeluk gue. Iya dia tante gue, saudara mama. Dia masih cukup muda untuk menjadi kepala sekolah. Umurnya 45 tahun.

"Baik Bu Anja. Aku baik kok," ucap gue dengan sopan. Kenapa gue ngga manggil tante? Karena gue cukup tau. Ini di sekolahan.

"Kalo lagi berdua panggil tante aja Anggur sayang, tante udh denger dari mama kamu, kamu ngga pengin ya kalo temen-temen kamu tau kamu keponakannya tante? Supaya ngga dapet temen palsu ya?" gilaa tante gue tau! Untung tante, bukan temen.

"Iya tante, apalagi kalau org lain tau kalau nenek yang punya yayasan Jaya. Temen aku jadi banyak deh, cuman banyakan yang palsu. Aku sebenarnya ngga mau sekolah disini karena masalah itu. Apa boleh buat mama sama papa maksa Anggur,"

"Yaudah yuk lanjutin ngurusin berkas ini,"

       ~Setelah selesai mengurus berkas              kepindahan~

" Jadinya mau kelas apa Anggur?"

" Aku maunya kelas IPA aja deh tante, boleh kan? Supaya nanti kalo kuliah lebih gampang,"

"Mau kelas nomer berapa?" tanya Tante gue.

" Kelas XI IPA 5, boleh ya tan. Aku punya 3 temen disana. Boleh ya?"

"Boleh kok sayang, ayo tante antar,"

            ~sesampainya di kelas~

Sesampainya di kelas, tante gue segera mengetuk pintu kelas.

"Permisi bu Karin, saya mengantarkan anak baru yang akan masuk kelas disini," ucap tante gue dengan sopan dan ramah.

"Oh iya bu, sini kamu masuk aja perkenalkan diri dulu. Bu Anja silahkan dilanjutkan pekerjaannya, saya yang atasi ini," ucap Bu Karin sambil tersenyum ke arah gue dan juga ke tante. Gue pikir umurnya lebih tua dari tante gue ternyata lebih muda man!  Bu Karin sepertinya bukan guru killer! Yess.

"Tolong diam semuanya! Perhatikan ke depan sebentar. Sekarang kalian punya anggota kelas baru. Silahkan perkenalkan diri kamu nak," kata Bu Karin dengan ramah.

"Gila cantik bro,"
"Kalah cantik deh gue,"
"Gue bakalan seneng banget deh kalo duduk sama cecan," sekira itu yang gue denger.

" Anggur?" Teriak Bunga, Karen dan Lisa bersamaan. Gue menghadap ke mereka dan tersenyum. Tiba-tiba seluruh penghuni kelas menoleh ke mereka.

Mereka mulai menyadari seisi kelas menatap tajam mereka, namun mereka mulai meminta maaf dan menunduk malu. Iya betul, mereka bertiga curut gue a.k.a  temen setia gue dari smp.

"Nak, silahkan mulai perkenalkan diri kamu,"

"Halo semuanya! Selamat pagi! Perkenalkan nama gue Anggur Melati Verraro. Gue pindahan dari Sman 3. Salam kenal ya, dan gue harap bisa jadi temen baru yang baik dan asik buat kalian!" as always gue periang. Gue paling suka saat-saat gue memperkenalkan diri gue sendiri.

"Hmm, Anggur. Nama kamu cantik.  Jadi anak-anak ada yang bertanya mengenai Anggur?" tanya Bu Karin si guru Bahasa Indonesia. Kenapa gue tau? Gue liat di papan, dia sedang mengajar tentang puisi, bab favorit gue.

"Kenapa lo pindah dari Sman 3? Kan banyak siswa yang berusaha masuk ke sekolah itu. Sedangkan ini sekolah swasta, sekali daftar, liat kesan pertama siswa langsung diterima deh," ucap salah satu siswa lelaki.

"Btw nama gue Nanda," lanjut lelaki yang bertanya tadi.

"Gue pindah karena orang tua gue pribadi lebih nganjurin buat sekolah disini. Disini lebih nyaman aja lingkungannya daripada sekolah gue sebelumnya. Lokasinya juga pas, lebih dekat dari rumah gue,"

"Oh gitu," balasnya sebagai tanda ia mendengarkan apa yang gue ucapkan barusan dan gue pun membalas dengan senyuman.

"Baiklah nak, kamu boleh duduk sama Lisa," ucap bu Karin mengalihkan rasa canggung antara gue dan Nanda.

"Yes! Thanks buk! Akhirnya gue ngga sendirian lagi," heboh Lisa temen smp gue. Ia merasa senang karena tidak cuman dia yang duduk sendiri, sebelum gue pindah ia duduk sendiri karena beberapa teman yang duduk sendiri tidak disukai oleh Lisa. Ia pemilih sekali.

Didepan gue ada Bunga dan Karen yang duduk bersebelahan. Mereka menoleh ke gue. "Akhirnya lo mau juga sekolah disini," ucap Karen.

Setelah mendengar itu, gue langsung membekap mulut Karen sebelum mulutnya membuka rahasia gue. Itulah sifat Karen, sering keceplosan.

"Pelanin dong ngomongnya," ucap gue pelan.

"Hehehe, maaf baby cantik," balas Karen dengan tawanya yang membuat gue kesal.

~~~~~~~~ Bel Istirahat yuhuu ~~~~~~~~

Raga POV

"Huh akhirnya, malaikat datang menjemput kita untuk ke kantin! Ya ngga Bas?" Gue berbicara kepada temen gue Baskara.

"Yoi, bro. Yuk cuss ke kelasnya Nanda,"

Sesampai di kelas XI IPA 5 a.k.a kelasnya Nanda gue langsung nyari tuh curut. Eh, dia masih tidur di kelas aja. Gue pun segera duduk di meja Nanda bersama Baskara dan memukul kepala Nanda bergantian.

"Eh buset, lo pada! Gue baru bangun kasi morning kiss kek, atau belai gue  kek. Eh, ini malah duduk di meja gue sambil mukul pala gue seenak pala lu," cerocos Nanda.

"Hehe maaf Nanda, gue kesel aja setiap bangunin lo, lo-nya ngga pernah bangun. Cuman ini satu-satunya cara biar lo bangun," kata Baskara tak terima.

"Udah ah, yuk cus kantin!" ucap gue melerai mereka, walaupun gue juga salah udah mukul Nanda tadi.

Saat gue ingin berbalik ke pintu, gue melihat Anggur. Perempuan yang gue tabrak tadi pagi.

"Lo!?" ucap gue dan Anggur berbarengan.

~~~~°•°~~~~°•°~~~~~°•°•°~~~~~~~~~~°•°•
Hehe, lumayan kah? Bosen? Vomment ya semua!

Yang Berbaik hati buatin cover untuk RASA boleh kok!

Salam cantik, Berry Peachy.....

RASA [UPDATE 2 HARI SEKALI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang