CHAPTER 12 Masa Lalu bag 2

330 40 9
                                    

Jemari mungil menangkup pipi seorang wanita bermahkota merah muda. Sebuah senyum lebar tak hentinya terulas saat sang wanita dengan lembut membawanya ke pelukan. Mendudukkannya di pangkuan, dan mengelus penuh kasih rambutnya yang juga sewarna dengan sang wanita.

Sepasang mata sang bocah berbinar tatkala melihat seorang pria menghampirinya. Sang pria tersenyum cerah saat menemukan dua wanita paling berarti di dalam hidupnya tengah menunggunya dengan senyum cerah. Sang pria lantas duduk di sebelah sang wanita. Di pelukannya tampak tertidur pulas seorang bocah lelaki berambut cokelat. Wajahnya sangat damai dengan ke dua tangan yang memegang erat kemeja sang pria, tak ingin terpisah.

Kekehan kecil mengalun merdu. Disusul oleh kikikan kecil dari bocah perempuan yang masih setia di pangkuan ibunya. Tangan mungil menggapai-gapai ke arah sang ayah yang berusaha dengan lembut melepaskan cengkeraman erat pangeran kecilnya dari setelan jasnya.

"Mou~ aku juga ingin duduk di pangkuan ayah!!" ucap bocah perempuan itu sambil menggembungkan pipinya. Ia merajuk karena sang ayah hanya asyik bersama sang adik hingga melupakan dirinya.

Sang ayah terkekeh. Tahu benar jika tuan putri kecilnya hanya sedang berpura-pura merajuk. "Hee~ Bukankah Sat-chan yang tadi lebih memilih bersama kaa-chan-nya dibandingkan tou-chan?" ucap sang ayah sembari menggoda putri sulungnya.

Satsuki—bocah kecil tersebut— lantas membuang muka. Dipandangnya sang ibu dengan sorot mata memohon, berharap wanita berparas rupawan itu akan mendukungnya.

Sang wanita pun tersenyum lembut. Diusapnya helaian panjang merah muda dengan sayang. "Sat-chan kakak yang baik nee? Biarkan Hiro-kun bersama tou-chan sampai perjalanan kita selesai. Kasihan Hiro-kun baru saja tertidur. Setelah sampai di bandara nanti, Sat-chan boleh bermain bersama tou-chan sepuasnya nee?" ujar sang ibu dengan lembut.

Satsuki mengangguk. Sebuah senyum lebar tersungging dari bibir semerah cherry-nya. Kedua tangannya pun lantas memeluk sang ibu dengan penuh kasih.

Bahagia akan pemandangan di hadapannya, pria muda itu ikut tersenyum. Dikecupnya bocah lelaki yang kini masih terlelap di pelukan sebelum kemudian mendaratkan kecupan yang sama pada putri kecilnya. Kedua iris cokelatnya menyorot penuh afeksi. Berusaha merekam seluruh pemandangan hangat yang tersaji di depannya. Sebelum kemudian beralih pada panorama alam dari ketinggian.

Oh sungguh ia sangat mencintai keluarga kecilnya. Sungguh ia merasa beruntung karena memiliki istri yang sangat sempurna dan anak-anak yang sangat membanggakan. Sungguh ia ingin kebahagiaan ini berlangsung selamanya. Oh Tuhan, bolehkah ia bersikap tamak untuk kali ini saja?

Tetapi bagaimana jika Tuhan berkata lain?

Bagaimana jika itu adalah momen terakhir keluarga mereka?

Bagaimana jika hari itu adalah pertanda dimulainya segala kemalangan di keluarga mereka?

Karena jika Tuhan berkehendak, semua bisa hancur dalam satu lambaian tangan.

.

.

I'll Call Out Your Name

Kuroko no Basuke adalah milik Fujimaki Tadatoshi

Saya hanya memiliki plot ini saja

Warning: OOC, Typo (s), Nubi, Plot hole, Alur maksa, dan sebagainya

Genre: Family, Friendship, Brothership, Hurt-Comfort, Semi-canon

I'll Call Out Your NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang