Prolog

374 39 2
                                    

" Mungkin semua orang boleh iri dengan kehidupanku. Aku cantik dan terlahir dari kalangan konglomerat. Punya dua kakak yang rupawan. Ya, aku bahagia. Tapi kebahagiaanku tak bertahan lama. Satu-persatu orang yang kusayangi meninggalkanku. Aku berharap adanya seseorang yang menyelamatkanku... "

SAVE ME!!!

.

.

Seoul, 24/12/2017

Malam Natal kota Seoul. Benar-benar malam yang indah. Langit yang kelam menebarkan jutaan serbuk putih. Warna-warni lampu Natal menghiasi distrik Gangnam-gu. Gundukan salju tersebar di jalan maupun pepohonan. Identik sekali dengan suasana Natal. Suhu udara menunjukkan angka -2°C. Benar-benar malam yang dingin. Tapi dinginnya suhu malam ini, terkalahkan oleh kehangatan serta kebahagian setiap orang. Aku terduduk di sofa balkon kamarku, melihat butir demi butir salju yang turun ke bumi. Hello.. Ini malam Natal. Harusnya malam ini aku bisa menghabiskan waktu dengan orang-orang kesayanganku. Siapa sih yang tidak ingin Natalan bersama kekasih. Bersenang-senang dengan Jimin-oppa misalnya. Hihi membayangkannya saja hatiku sudah berdebar. Tapi lupakan, ingat fakta bahwa aku dan dia tidak begitu dekat. Opsi kedua, merayakan natal bersama sahabat bukan ide yang buruk. Namun satu-satunya orang yang katanya sahabatku, dia malah pergi bersama pacar barunya. Agak kesal memang, Yuna lebih memilih pacar barunya dibandingkan aku sahabat karibnya. Yah mau bagaimana lagi, aku mengerti bagaimana perasaan orang yang sedang jatuh cinta. Sama seperti perasaanku kepada Jimin-oppa. Bedanya Yuna lebih beruntung karena bisa pacaran dengan orang yang disukainya. Aku tertunduk membayangkan nasib percintaanku. Sedetik kemudian aku menggelengkan kepalaku.

"Yerin-ah kamu pasti bisa mendapatkan hatinya Jimin-oppa. Aku harus positive thingking, toh aku kan cantik. Siapa sih yang tidak mau jadi pacarku. HA-HA-HA."

Sepertinya devil face ku mulai keluar. Kembali ke pokok permasalahannya. Opsi terakhir, merayakan Natal bersama keluarga. Tepat sekali, kini malam Natal tahun ini aku akan merayakannya bersama keluarga yang sangat menyayangiku. Dan yang pasti, aku juga menyayangi mereka. Appa, Eomma, Hae in-oppa, Sang yeob-oppa. Mereka kan sudah janji mau merayakan malam Natal bersama. Dan masalahnya sampai sekarang mereka belum juga pulang. Appa, Eomma, Sang yeob-oppa seperti biasa mereka selalu disibukkan oleh urusan perusahaan. Aigoo.. Aku belum siap jika harus mewarisi salah satu perusahaan Appa. Aku tidak mau menghabiskan waktu mudaku hanya untuk sebuah urusan yang katanya bisnis itu. Saat ini, yang mengikuti jejak Appa, hanya Sang yeob-oppa. Hae in-oppa, dia lebih memilih jadi polisi. Katanya dia akan terlihat lebih tampan kalau memakai seragam polisi. Alasan yang lucu memang, tapi benar oppa terlihat lebih keren kalau memakai seragam dinasnya. Mungkin kalau bukan kakakku sudah ku kencani dia hihi. Omo.. sadarlah Yerin, harusnya kamu itu bete malam ini. Selain Appa, Eomma, dan Sang yeob-oppa yang belum pulang karena urusan bisnis, kenapa Hae in-oppa juga harus berpatroli di malam Natal?

"Yerin-ah.. Aku harus memastikan wilayah Gangnam-gu ini aman. Itu sudah menjadi kewajibanku. Oppa janji, oppa akan langsung pulang setelah patroliku selesai" Ucapnya dengan sok keren.

Tapi dia memang keren sih. Aku menyesap hot chocholate di mug yang sekarang ku genggam. Aku sendirian sekarang. Para pelayan rumah sengaja diliburkan.

" Kenapa mereka lama sekali?" ucapku bermonolog.

Tiba-tiba ponselku bergetar. Nama "Hae in-oppa" muncul di layar ponselku. Aku buru-buru mengangkatnya.

" Ya! oppa! kenapa lama sekali. Aku  sampai menghabiskan dua mug hot chocholate karena menunggumu." cerocosku.

" Apakah kamu masih... " 

SAVE Me (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang