minta maaf

33 5 5
                                    

Galuh sudah rapi menggunakan seragam dengan atribut OSIS lengkap, membuat diri nya terlihat lebih tampan. Kurang lebih satu tahun Galuh bergabung menjadi anggota OSIS SMA Garuda. Sebenarnya ia sangat tidak menyukai hal-hal yang berbau organisasi. Namun karena seorang gadis, ia mencoba menyukai OSIS dan terjun ke dunia organisasi. Yaitu Seorang gadis yang ia sayangi. Karina Putri, sahabat kecil Galuh yang selalu ada saat ia sedih maupun senang. Karin yang sangat menyukai dunia organisasi,mau tidak mau Galuh juga menyukainya. Apalagi saat tau Karin masuk OSIS, Galuh langsung ikut-ikut mendaftarkan diri.

Persahabatan mereka dimulai saat Galuh berumur 8 tahun, tiba-tiba ayah Galuh meninggalkan ibunya dan dirinya tanpa alasan apapun. Galuh sempat menangis mencari-cari ayahnya di taman yang tidak kunjung ketemu. Saat itulah Galuh bertemu Karin. Gadis kecil menggunakan pakaian doraemon menghampirinya dan memberikan permen, lalu mengajaknya bermain. Semenjak pertemuan itu lah mereka selalu bertemu dan bermain bersama hingga sekarang.

Awalnya Galuh hanya kagum, tapi tidak tahu kenapa semakin lama ia semakin sayang pada Karin. Namun sayangnya Galuh tidak berani menyatakan perasaannya, takut akan merusak persahabatannya dengan Karin. Jadi dia akan seperti ini terus menahan perasaanya entah sampai kapan. Dan hanya Karinlah yang mendapat perlakuan berbeda dari Galuh dibandingkan teman perempuan lainnya. Karena biasanya dengan Karin dia akan tersenyum, ramah, dan menurut. Namun akan berperilaku galak dan ketus dengan perempuan lain.

Hampir setiap hari Galuh berjumpa dengan Karin. Di rumah atau di sekolah pun pasti bertemu. Karena setiap hari Galuh selalu mengantar jemput Karin ke sekolah. Kadang salah satu dari mereka menginap, entah Galuh yang menginap di rumah Karin atau Karin yang menginap di rumah Galuh. Jadi tidak mungkin jika mereka dikatakan tidak akan bertemu.

Jam sudah menunjukan pukul enam pagi. Galuh harus bergegas berangakat, karena Karin tidak suka dijemput terlambat. Galuh langsung menyambar tasnya yang tergeletak diatas kasur dan langsung berlari keluar kamar.

"Bu, Galuh berangkat dulu ya." Ucap Galuh kepada ibunya dan ia langsung mengulurkan tangannya untuk berpamitan.

Nina yang sedang menyiapkan sarapan pagi langsung mengernyitkan dahinya. "Sarapan dulu. Nanti ngga ibu kasih sangu."

"udah telat nih, nanti Karin ngomel lagi sama Galuh. Langsung berangkat ya Galuh?" Tawar Galuh.

"Yauda ngga di kasih sangu." Ancam Nina lagi.

Galuh mendengus pelan. Ia langsung mengambil dua lembar roti tawar dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Melihat perlakuan anaknya Nina langsung mengomel. "Pelan-pelan makannya. Sambil duduk bukan berdiri."

"owwaw mawwaw zsawnya." Mulut Galuh dipenuhi dengan roti, bicaranya jadi tidak jelas.

"Galuh.... yang jelas kalau ngomong." Nina sudah kesal dengan putranya ini.

Galuh langsung mengambil roti tawar dari mulutnya, baru ia bicara. "udah mana sangunya?" selesai bicara Galuh langsung memasukan rotinya kembali ke dalam mulutnya.

"Galuh! jorok ih, nih uangnya. Gaboleh boros!."

Galuh tersenyum dan langsung mengambil beberapa lembar uang yang diberi Nina baru ia berpamitan untuk berangkat.

***
Untung saja Galuh tidak telat menjemput Karin. Jadi dia tidak dapat omelan pagi dari Karin, malahan Karin memberinya bekal. Katanya sih dia ngerti kalau Galuh belum sempat sarapan. Perhatian kecil itu lah yang membuat Galuh semakin tidak bisa melepas Karin.

Motor yang di naiki Galuh dan Karin mulai memasuki pekarangan sekolah. Setiap murid yang dilewati melihat iri pada Karin maupun Galuh. Sangat banyak yang mengagumi Galuh walaupun ia terkenal galaknya tetap saja ia tampan. Begitu juga dengan Karin, tidak sedikit cowok yang sudah mencoba mendekatinya tapi selalu saja di gagalkan Galuh. Entah Galuh kerjain atau ancam, pasti ada saja ide jail yang bermunculan. Membuat cowok yang ingin mendekati Karin berpikir dua kali. Hal itu membuat kesal Karin. Sempat Karin menanyakan kenapa Galuh selalu berbuat jail kepada semua cowok yang mendekati nya. Dan jawaban Galuh selalu sama, katanya buat ngetes mereka itu pantas ngga jadi pacar Karin. Kalo berhasil melewati Galuh berarti lolos. Padahal sebenarnya Galuh berbohong, ia hanya ingin Karin untuk nya.

Right HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang