Shofie keluar dari ruang media. Rapat berlangsung selama tiga puluh menit, dan berarti sudah lima belas menit pelajaran berlangsung. Kini dirinya berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Dari jauh samar-samar Shofie mendengar percakapan dua orang, yang suaranya terdengar familiar di telinganya.
Semakin dekat Shofie melihat ternyata Galuh sedang berbicara dengan Karin.
"Ayo lah rin.... Kali ini aja turutin permintaan gue. " Mendengar Galuh memohon kepada Karin, Shofie cuek dan masih terus berjalan.
"Ngga bisa Galuh, emang kenapa sih?" tanya Karin.
"Yah gue ngga mau pokoknya kalo sama dia, titik. "
"Galuh.... Dibilangin kok-" ucapan Karin berhenti. "Shofie!"
Tepat saat itu juga Karin melihat Shofie yang berjalan ke arah mereka, karena posisi Galuh membelakangi Shofie, jadi hanya Karin yang melihatnya.
Shofie langsung berhenti berjalan. Dan reflek Galuh langsung berbalik badan, tidak disangka dirinya bertemu dengan gadis itu lagi.
"Sini.... " Pinta Karin sambil menggerakkan tangan menyuruh datang ke arahnya.
"Aku kak? " tanya Shofie yang tidak patut di jawab sebenarnya. Karena dirinya pun sebenarnya tahu bahwa Shofie yang dimaksud Karin adalah dia.
"Iyalah, buruan sini... "
Shofie mulai melangkahkan kakinya lagi dan berjalan ke arah dua orang yang kini sudah di hadapannya.
"Galuh siniin ponsel lo, " ucap Karin.
Galuh mengernyitkan dahinya, "buat apa?"
"Udah buruan mana ponselnya?"
Galuh mengambil ponsel di sakunya, dan kini sudah berada di tangannya. Belum sempat dirinya memberikan ponsel nya, dengan cepat langsung di ambil Karin.
Karin langsung membuka lock screen yang di password dan berhasil di bukannya karena Karin sudah hafal. Kini dia mulai mencari-cari aplikasi yang dituju.
"Rin, ngapain sih lo? " heran Galuh yang melihat Karin mengotak-atik ponselnya.
"Diem."
"Shof, masukin id line lo. Nih, " ucap Karin yang sudah menyodorkan ponsel Galuh ke Shofie.
Mengetahui permintaan Karin, Shofie tidak langsung menerima.
"Karin apaan sih lo, siniin ponsel gue! " Galuh tidak tau kenapa Karin berbuat seperti itu, dan ia mencoba merebut ponselnya tapi sayang Karin lebih gesit dari dirinya.
Karin melirik sinis Galuh, "buruan masukin id line lo! " lanjutnya.
Terpaksa Shofie meraih ponsel yang di berikan Karin dan mulai mengetikkan id line nya.
"Udah kak. " Ucap Shofie yang langsung menyodorkan ponselnya.
"Okei, karena kalian udah punya id line masing-masing jangan lupa sering-sering komunikasi. Udah tau kan tugasnya apa? Besok harus udah siap apa aja yang dibutuhkan." Jelas pernyataan Karin membuat Galuh dan Shofie hanya menghela napas.
"Karin.... " Gumam Galuh.
"Udah deh Galuh. Oya Shof, lanjutin perjalanan lo aja. Makasih ya.... "
"Ah iya kak. " Lagi-lagi Shofie harus melakukan hal yang membuat dirinya sebal.
***
Tok tok tokShofie mengetuk pintu kelas, dan dibukakan oleh salah seorang murid yang tidak lain adalah teman kelas nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Here
Teen FictionTidak akan ada yang tahu bagaimana masa SMA kita yang terjadi dengan waktu yang cepat, tapi memiliki begitu banyak cerita di dalamnya. 🕊🕊🕊