Day 5: Psychopath Love

13 3 0
                                    

《16》
"Mereka bilang, kau akan bahagia jika orang yang kau cintai bahagia, namun aku berharap kau menderita sebab aku juga menderita."

*****

"Tragis sekali!" laki-laki di depanku berkata kala melihat adegan Juliet yang bunuh diri menyusul Romeo. Ya, kami sedang dalam kelas sastra dan kini sedang menonton salah satu kisah cinta terkenal nan tragis; Romeo dan Juliet.

"Aku tidak mau kalau sampai seperti itu," lelaki bernama Taehyung itu menoleh ke samping kanan, "apalagi pada kita."

Aku membenci gadis bernama Kang Yeri itu. Andaikan membunuh adalah tindakan legal, aku tidak akan segan untuk menghujamkan empat dagger, tepat di masing-masing bagian jantungnya. Ah, andai itu terjadi, aku bisa bersama Taehyung selamanya. Tentu saja, apabila bersamaku Taehyung harus menderita sebab aku pun mendetita tiap kali melihatnya bermesraan.

Aku sangat cantik, walau kadang orang mengataiku culun dengan kacamata berbingkai tipis, rambut panjang tak teratur, dan wajah sedikit berjerawat. Memang mengesalkan, tapi aku percaya mereka hanya sirik. Dan tahukah kalian apa yang lebih mengesalkan dari itu? Saat orangtuaku membawaku ke psikiater dan dokter memvonisku memiliki gangguan mental. Ingin kucekik saja dokter itu hingga tak bisa bersuara lagi.

Kelas berakhir cepat hari ini. Seperti biasa, dua remaja kasmaran di depanku langsung mengambil tas mereka dan berjalan keluar gerbang sambil berangkulan. Sementara aku? Aku hanya mengikuti sambil diam-diam tersenyum setiap kali Taehyung tersenyum.

Kami sampai di jembatan penyeberangan. Terbesit sebuah ide di kepalaku. Ide yang amat jenius. Ketika kami mulai turun, diam-diam aku berlagak sepetti didorong oleh seseorang hingga mengenai tubuh Yeri. Gadis itu menjerit keras. Tubuhnya jatuh mengenai salah satu anak tangga yang sedikit rusak dan berkarat.

Kudengar Taehyung berteriak histeris. Alih-alih menghampiri tubuh Yeri, pemuda itu malah menghampiriku dengan muka berang.

"Kau! Kau membunuh Yeri!"

"Ani." Aku mengalihkan pandang. Namun tatapan pemuda di depanku ini sungguh menawan.

"Aku melihatmu mendorongnya!" Taehyung semakin histeris. Kini ia mencengkram kedua lenganku keras.

"Apa kau sakit hati?"

"Apa?! Aku--"

"Baguslah. Aku ingin kau menderita kehilangannya. Lalu setelah kau menderita, kau akan beralih mencintaiku."

*****

Okay, mungkin ini alurnya rada gak jelas karena aku ngetiknya terburu-buru. Tapi, tetap mohon kritik dan sarannya, kawan-kawan.

Challenge: 25 Days of Flash FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang