Day 8: Happy Birthday

15 0 0
                                    

《25》
"I want you as my birthday present. So simple, right?"

*****

Cake, balon, dan ucapan selamat ulang tahun. Mungkin itulah yang terpikirkan saat menyebut kata birthday. Namun tiga hal itu tidak berlaku untuk Kim Taehyung, suamiku. Pemuda itu jelas lebih suka minum soju daripada harus makan cake, dan ia pun lebih menyukai game daripada balon. Bahkan aku pun tak yakin ia mengingat hari ulang tahunnya.

"Jadi pilih yang mana, Nona?" pemilik toko kue membuyarkan lamunanku.

"Ah, aku tidak jadi membeli kue," kusadari air muka wanita paruh baya di depanku berubah. Cepat-cepat aku melanjutkan ucapanku. "Aku ingin ... lima botol soju. Itu saja."

Beberapa menit kemudian, aku sudah keluar dari toko dengan kantong plastik di tangan. Kulirik jam tanganku. Sekarang pukul 6.00 dan Taehyung biasanya pulang kerja pukul 7.00.

Menyadari kecerobohanku yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk melamun dan memikirkan hadiah, aku bergegas menuju halte. Baru saja aku duduk di dalam bus ketika hujan turun dengan derasnya. Sial, aku tidak bawa payung.

Ponsel di saku tasku tiba-tiba bergetar. Seharusnya tanpa dilihat pun aku sudah tahu siapa yang mengirim pesan. Namun sedikit keraguan sempat muncul sebelum aku membaca pesan yang berbunyi,

"Cepat pulang."

Kututup kasar ponsel malang itu. Ini hari spesial dan aku tidak mau Taehyung menungguku. Alhasil, alih-alih menunggu hujan reda, seturun dari halte aku berlari secepat yang kubisa menuju rumah.

Begitu membuka pintu, Taehyung langsung menyambutku dengan tangan terentang sambil membawa handuk. Untuk sesaat aku tertegun. Sikap manis inilah yang paling kusuka darinya.

"Ke marilah." Aku tersenyum simpul, lantas menghambur ke pelukannya; membiarkan dirinya membalut tubuhku dengan handuk.

"Happy birthday," ucapku lirih setengah berbisik di lehernya.

"Kupikir kau lupa,"

"Tidak. Aku membeli soju. Bagaimana kalau kita bersenang-senang?"

Taehyung tersenyum penuh arti. Oh tidak, aku tahu makna senyum itu.

"Tidak mau mandi dulu?"

"Uhm ... kita minum dulu saja."

"Tidak. Ini perintah. Mandilah dulu."

Aku memutar mata malas. Tebakanku benar.

Langkahku ke kamar mandi terhenti saat Taehyung memelukku dari belakang sembari berbisik lembut, "aku tidak mau soju. I want you as my birthday present. So simpe, right?"

*****

Mungkin aku udah gagal dalam challenge ini. Tapi gak papa lah ya kalo tetep dilanjutin. Mohon kritik dan sarannya, kawan-kawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Challenge: 25 Days of Flash FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang