Day 3: Let's Get Married

32 6 1
                                    

《20》
"Biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan."

*****

Gadis itu melangkah gusar ke dalam kelas. Langkahnya sengaja dihentak-hentakkan agar semua orang tahu bahwa ia sedang kesal.

"Apa lagi sekarang?" suara seorang pemuda yang duduk tepat di bangku depannya langsung menyambut. "Diputuskan namja?"

"Laki-laki brengsek! Dia bermain di belakangku!" gadis bernama Yeri itu memukul kasar mejanya, sampai-sampai seisi kelas yang semula ramai mendadak hening.

"Seok Jin-hyung? Sudah kubilang 'kan, dia tidak pernah serius denganmu." Taehyung berkata tenang sembari memainkan ponselnya. Sejujurnya ia tidak kaget mendengar sahabatnya itu diputuskan lelaki.

Yeri gemar bergonta-ganti pacar. Yah, lelaki mana yang mau dipermainkan? Lebih-lebih oleh seorang gadis mungil yang notabene masih kelas satu SMA?.

"Aku tidak peduli. Dia mempermainkanku seperti mainan. Dipikirnya aku siapa--"

"Manusia dalam wujud wanita," potong Taehyung cepat. Lantas ia meletakkan ponselnya dan berbalik menghadap Yeri. "Kau diputuskan adalah sebuah balasan karena kau sering membuat para sunbae patah hati. Asal tahu saja, tidak hanya perempuan, tetapi laki-laki juga bisa patah hati."

"Taehyung!"

"Oke, oke, aku salah. Mian."

Taehyung tahu jika ia berdebat dengan Yeri, persentase kemenangannya adalah nol. Memang begitulah perempuan, tidak pernah salah.

"Jadi sekarang kau tidak memiliki pacar?"

"Tentu saja tidak. Kim Taehyung, bodoh!"

"Tunggu sampai aku membungkam bibirmu yang selalu mengumpat itu."

Mendadak Yeri terdiam. Kalimat Taehyung terdengar seperti, "aku akan menciummu" di telinganya. Cepat-cepat ia mengusir pikiran tersebut. Sepuluh tahun dirinya bersahabat dengan Taehyung, tak pernah sedikitpun terpikirkan untuk menjalin hubungan romansa.

Namun, mengapa sahabatnya itu berkata akan membungkam bibirnya? Ah sial, Yeri benar-benar kehilangan fokus karena ucapan Taehyung.

*****

Seperti biasa, begitu bel pulang sekolah berbunyi, Yeri dan Taehyung selalu keluar gerbang paling awal. Hal itu karena keduanya sama-sama berpegang pada prinsip, "menjadi siswa bukan berarti menghabiskan waktu seharian penuh di gedung sekolah". Prinsip yang sangat ngawur tentunya.

"Yeri." panggil Taehyung tiba-tiba.

"Apa?"

Alih-alih menjawab, Taehyung malah menariknya ke sebuah gang sempit di tengah pertokoan. Tangannya langsung mengukung tubuh mungil Yeri, membuat si gadis tak berkutik.

"Yak! Apa yang kau lakukan, bodoh?!"

"Biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan."

Bibir Taehyung tahu-tahu saja tertaut dengan bibir si gadis. Diciumnya lembut bibir ranum tersebut. Ciuman tersebut berlangsung singkat sebab erangan seekor kucing yang sedang mengejar tikus mengangetkan Taehyung.

"Karena kau bilang sekarang tidak memiliki pacar, dan aku pun sudah lelah menjadi sahabat yang setiap hari mendengar ocehanmu mengenai para namja yang kau permainkan," Taehyung menarik napas panjang, "married, yuk!"

*****

Dedicated buat ohnaya yang kemarin bilang, "cewek-cowok sahabatan itu nggak pernah ada yang murni". Thanks, karena sarannya aku tiba-tiba dapet inspirasi buat nulis ini.😂

Mohon kritik dan sarannya kawan-kawan.

Challenge: 25 Days of Flash FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang