Chap 6. Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara

137 14 2
                                    

"Ah! Tidak! Aku akan pergi,"

Ketika kami sedang menunggu lift, perutku bergemuruh dan membuat suara 'gu lu lu' yang panjang untuk menunjukkan kalau aku benar-benar tidak ikut dengan mereka.

Aku yakin mereka mendengarnya. Mereka hanya berpura-pura tidak mendengar karena itu memalukan.

"Aku akan memakan beberapa mie karena aku lapar." aku menggelengkan kepalaku sambil menghindari kontak mata dengan mereka.

Lift sampai lalu Shen Shaoqian membuat gerakan tangan dan berkata, "Ladies First"

Aku memasuki lift sendirian. Saat pintu lift tertutup, aku merasa seperti kondisi mentalku akan runtuh. Aku memegang pegangan dengan erat sambil menatap pada kaca dan menggerutu pada perutku, "Kenapa kamu tidak memberiku wajah?"

Aku murung saat pergi ke kios penjual mie. Jujur saja, mie mereka bukan yang terbaik. Tapi beberapa tahun yang lalu, putri pemilik kios meninggal dalam kecelakaan mobil, dan kadang-kadang aku melihatnya menonton ayahnya dari samping ketika aku lewat.

Untuk beberapa alasan aneh, aku telah melewati kios itu berkali-kali tapi tidak pernah memilikki dorongan untuk mencobanya. Pada suatu hari, seolah-olah aku dirasuki. Ada suara di kepalaku yang tetap menyuruhku, "Tolong datang kemari dan makan. Datanglah..."

Pada akhirnya, aku duduk dan mencoba mie mereka. Setelah itu, aku tidak pernah pergi ke tempat lain untuk mie.

Meskipun aku tidak pernah berpapasan dengan putrinya lagi, aku masih terus makan di sana.

"Bos, beri aku semangkuk mie yang dipotong dengan pisau."

Sebenarnya, bos ini adalah orang yang familier bagiku. Kecuali percakapan kami yang hanya berisi memesan mie, membuat mie, makan mie, membayar, dan pergi.

Bos adalah seorang yang sangat pendiam dan tidak komunikatif. Sebagian besar waktu, dia akan dengan tanpa ekspresi bekerja dengan gelisah.

Tidak terkecuali saat ini. Bos tidak mengatakan apapun padaku saat ia menyerahkan mangkuk padaku. Aku juga tidak mengatakan apapun saat mengambil mangkuk darinya. Lalu, aku melahap makananku.

Aku menatap jam tanganku dan aku sedikit khawatir. Bisakah Shen Shaoqian benar-benar menyelesaikan  semuanya dalam waktu tiga jam?

Apa dia akan memberiku uang tunai? atau cek?

Haha. Ketika aku berpikir tentang uang, aku sangat pusing.

Tapi bagaimana jika aku tidak puas dengan jumlahnya? Lalu apa yang harus kulakukan?

Haruskah aku langsung meledak? Atau tanpa tau malu berbaring di tanah? Itu adalah pilihan yang sulit...

Setelah makan malam, aku memutuskan untuk jalan-jalan sukarela (T/N: entah apa maksudnya jalan" sukarela). Jika Shen Shaoqian tidak selesai dalam waktu yang kami sepakati, aku akan segera menemuinya.

Lagi pula aku pengangguran. Itu hanya untuk membunuh waktu.

Ketika aku pulang, aku menyadari bahwa bodiguard tampanku melayang maju mundur di koridor. Dia terlihat stress dan tersesat.

Ketika dia melihatku, dia segera membuat gerakan tangan yang menyuruhku untuk cepat: seperti terjadi sesuatu.

"Ada apa?" tanyaku sambil berlari ke arahnya. Ketika aku sampai di pintu, aku menahan nafasku dan mengerti kenapa bodyguard tampanku sangat khawatir.

Pintu apartemenku terbuka. Selimutku, bantal, baju, buku, komputer... semuanya sudah dibawa!

"Apa? Pencuri datang? Aku baru saja keluar untuk semangkuk mie..." aku masuk ke apartemen dengan linglung saat aku tanpa sadar mencoba mencari hp ku untuk menelepon polisi. Lalu, aku menyadari note di meja.

Barangmu ada di lantai 27 -Shen Shaoqian.

Aku menggebrak meja dengan marah dan berlari ke atas untuk bertengkar dengannya.

Pintu lift terbuka dengan orang-orang yang kembali dari bekerja.

Ketika aku sampai. Aku melhat Shen Shaoqian di koridor lantai 27.

Aku menyerbu ke arahnya dan menginterogasinya. "Apa itu kamu yang mengambil semuanya dari apartemenku? Apa yang membuatmu berpikir kamu punya hak untuk menyentuh dan memindahkan barangku? Apa kamu tau kalau perbuatanmu melawan hukum? Bagaimana kamu bisa masuk? Aku positif sudah mengunci pintu..."

"Karena seluruh gedung ini adalah milikku. Tapi bukan itu intinya. Intinya adalah, aku sudah memecahkan masalahmu. Ini adalah rumah sementaramu." Shen Shaoqian membuat gerakan tangan, "Ketika apartemenmu sedang direnovasi, kamu bisa tinggal di sini secara gratis. Juga, tempat ini beberapa kali lebih besar dari pada apartemen lamamu!"

Dia bilang seluruh apartemen ini miliknya? Apa dia punya gangguan mental?

Bagaimana bisa aku percaya kalau pria yang memakai sarung tangan karet memperbaiki toilet orang lain adalah pemilik dari gedung mahal ini?

Satu-satunya cara agar aku percaya adalah jika gambaran itu hilang dari pikiranku. Tapi kurasa jika aku fokus hanya dengan tatapannya itu sangat bisa dipercaya.

Mataku mengikuti arahan tangannya. Meskipun solusi Shen Shaoqian bukan uang, apartemen ini pastinya jauh lebih besar dari milikku.

Meskipun kami berada di gedung yang sama, tata letaknya sangat berbeda!

Aku tidak akan memikirkan bagaimana ia melakukannya. Aku cukup puas dengan apartemen baru ini.

"Jadi aku bisa tinggal di sini untuk sementara?"

"Yup! Kamu bisa tinggal di sini sampai renovasi selesai. Sebagai tambahan, untuk mengkompensasi jiwamu yang terluka, aku juga punya kejutan gratis yang tak terduga untukmu!" Shen Shaoqian berseri ketika ia menarik lenganku dan memanduku ke dalam apartemen.

140 meter persegi! Satu kamar tidurnya sudah jauh lebih besar dari pada apartemen sialan 40 meter persegi milikki. Meskipun ini sementara, jantungku masih berdebar dengan kegembiraan.

"Well, ini tidak seperti aku punya tempat lain untuk pergi. Jadi kurasa aku akan tinggal sementara di sini..." Aku berpura-pura  bersikap dingin sambil mengusir Shen Shaoqian keluar. "Kamu sudah memindahkan semua barangku kan? Jadi...kamu pergi sekarang?"

"Pegi! Ya, aku pergi! Haha.. nikmati istirahatmu. Jika kamu punya pertanyaan lain, ini nomorku." Shen Shaoqian memberiku kartu namanya.

Sebelum ia pergi, dia memberiku sebuah senyum yang sangat aneh. Tapi aku sedang tidak dalam mood untuk mengurusinya, Aku menutup pintu dengan rapat dan menjerit senang!

"Apartemen besar! apartemen besar! Woo hoo! apartemen besar!" Aku melompat ke sofa sambil menjerit nyaring.

*Menyanyi* aku melompat di sofa yang lembut. Saat ini, mendeskripsikan mood ku sebagai 'Ceria' dan meremehkan. (T/N: di ver bahasa inggris meremehkan ditulis understatement, memang rasanya ga cocok. tapi cuma itu yang bisa aku temuin. Maaf kalau salah)

Aku melompat di udara dan berputar. Ketika aku di udara, aku menyadari seseorang memakai sepasang piyama abu-abu sambil bersandar di bahunya dan menontonku dari sudut bengkok.

Itu Suyang.

Aku membeku.

"EH?" aku tertegun karena melihat Suyang. Sebagai ganti mendarat dengan seimbang di sofa, aku menginjak tepian dan jatuh ke lantai.

*Ini adalah lagu yang dinyanyikan oleh nya (Si cewe)* LOL. dia juga mungkin saja menari seperti itu!




Supernatural GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang