"Apa yang harus kamu lakukan adalah menandatanganinya" Suyang menggelengkan kepalanya dan berbalik pergi dari ruanganku tanpa menjelaskan sedikitpun.
"Hey! Jangan pergi! Jelaskan padaku apa ini!" Aku melihat pemandangan punggung Suyang sambil aku segera turun dari ranjang dan mengikutinya keluar bersama dokumen itu.
Dia tidak pemarah sepertiku. Suyang duduk di sofa tanpa terburu-buru lalu dia dengan tenang menyatakan, "Aku menyusun kontrak ini kemarin. Sejak kita tinggal di bawah atap yang sama, ada aturan yang harus kamu penuhi, dan hal-hal yang dilarang untuk dilakukan"
Aku kesal dan aku mulai membalik-balik dokumen yang setebal jempolku itu. Aku bahkan belum membaca isinya, tapi aku punya ide kasar sembari aku membalik-balik halaman. Saat ini, aku telah kehabisan kesabaranku.
"Di sana ada aturan dua kali lebih banyak dari pada aturan di SD, SMP, SMA, dan Universitas digabungkan!" Tanganku bergetar, dan kertas itu bergesekan menciptakan suara gesekan. Aku terkejut hingga kehabisan kata-kata. Aku sejujurnya penasaran soal bagaimana dia menulis semua ini.
"Pada akhirnya, aku seorang pria dan kamu seorang wanita. Itu lebih baik kita mempunyai aturan yang pasti." Suyang duduk bersila di sofa sambil meminum kopinya. Dia memberikan getaran yang sangat dingin.
"Kamu minum kopi di pagi buta? Seberapa capeknya kamu?" Aku bergumam lalu duduk di kursi dan memutuskan untuk membaca 'Kontrak'.
Seketika ketika pantatku hampir menyentuh kursi, aku merasakan aura membunuh membidik tepat ke arah ku dari sisi kananku. Seluruh tubuhku merasa waspada dan aku berbalik ke arah sumbernya. Suyang memelototiku dengan kejam. Aku merasa merinding.
"A-Ada... apa?" Kenapa dia memelototiku dengan kejam tanpa alasan?
"Kamu duduk di kursiku!" Jika Suyang tidak begitu tegas tentang itu, aku pasti sudah mengira dia bercanda. Bagaimana kamu membeda-bedakan kursi?
"Kursi mu? Apa kamu menempelkan nama di atasnya?"
Suyang menunjuk belakangku, "Aku menempelnya"
Aku berbalik. Di sana sebenarnya ada sticky note dengan 'Suyang' di atasnya.
"Well, kamu tidak memberitahuku...bagaimana aku tau?..." aku berdiri dan pergi ke kursi yang lain. "Kursi ini bukan milikmu,kan?"
"Yang itu milikmu" Suyang berkata dengan nada yang tepat. "Barang-barang seperti ini sudah tercantum di kontrak. Berdasarkan apa yang baru saja terjadi, kamu harus menghafal kontraknya"
"Lupakan. Ini bukan tes kantor. Kenapa aku harus menghafal? Ini rumah atau neraka?..." Aku protes sambil duduk di kursi untuk membaca versi modern perjanjian yang tidak adil ini.
Kelompok A: Lin Yixin, Kelompok B: Suyang
1. Di sini menyatakan bahwa Kelompok A dan Kelompok B tinggal bersama sampai apartemen Kelompok A selesai direnovasi.
2. Kelompok A dilarang memasuki kamar Kelompok B kapan pun dia mau. Kelompok A hanya akan masuk ketika Kelompok B memberinya ijin.
3. Ruang tamu dan tempat cuci dianggap sebagai tempat umum. Kelompok B akan mengijinkan Kelompok A memakainya, tapi itu harus dibersihkan setelahnya. Kekacauan tidak akan ditoleransi.
4. Disamping furnitur besar, yang lainnya dianggap sebagai berang milik pribadi. Kelompok A dan Kelompok B dilarang bercampur di antara keduanya. Mohon meletakkan barang milikmu di tempatmu. Jangan meletakkan barang milikmu di tempat umum (ruang tamu, ruang cuci)
.....
Semakin aku membaca, aku merasa kepalaku mengembang. Aku bahkan punya dorongan untuk merobek dokumen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supernatural Girlfriend
FantasyPenulis : Miao Le Ge Wang (喵了个汪) Translated and edited by (English): Grace Translated and edited by (Indonesia): Bubleygum Lin Yixin bisa melihat hantu setelah kecelakaan mobil itu. Bagaimanapun, itu lebih seperti kutukan dari pada berkat sampai s...