"Ah!" Aku berteriak ketika bangun dari mimpiku.
Aku mengelap keringat dari dahiku dan meletakkan tanganku di atas dada kiriku dan mencoba untuk menenangkan jantungku yang berdetak cepat.
Aku duduk dan mengutarakan semua pikiranku dalam satu tarikan nafas, "Whew... itu mimpi itu mimpi... haha aku tidak percaya kalau mimpiku adalah langit-langit kamarku bocor dan aku pergi untuk menemui tetangga atasku tapi karena nasib buruk aku berakhir menjadi bagian dari TKP dan menjadi saksi dan si pembunuh akan membunuhku tapi ketika aku akan mati orang-orang itu memberitahuku kalau mereka sedang berakting ahahahahahaha cerita yang sangat konyol seperti ini tidak akan pernah terjadi ahaha ternyata itu hanyalah mimpi..."
Sekarang, aku hampir kehabisan nafas.
"Apa kamu sudah selesai bicara?" Sebuah suara dingin memotongku.
Karena itu adalah suara yang tidak kukenal, aku segera menjadi waspada dan menyadari kalau aku berbaring di atas selimut di lantai.
Ini bukan apartemenku. Ini terlihat seperti apartemen yang tertutupi air...
Tapi airnya sudah hilang. Perabotannya juga sudah hilang. Sebenarnya, kecuali selimut yang ada di bawahku, tidak ada barang lagi di ruangan.
"Huh? Apa yang terjadi?" aku menggenggam selimut saat aku melihat ke sekelilingku. Pada akhirnya, tatapanku berhenti pada seorang pria yang menarik yang bersandar di dinding di kananku. Aku langsung memerah, "Kamu..."
Ketika aku bicara, pria cantik itu membuat suara humph dan menggelengkan kepalanya, "Kamu tidur terlalu banyak dan menjadi bodoh? Atau kamu hilang ingatan karena kaget? Kamu benar-benar wanita yang membosankan."
Dia memang tampan, tapi sayangnya mulutnya keji.
Aku tidak akan menyesuaikan diri dengan sikap seperti itu, jadi aku berdiri. Tapi kepalaku masih berputar.
Setelah beberapa detik, aku melangkah maju menuju pria itu.
Meskipun aku setengah dari ukurannya, sikapku sebanding dengannya. Aku mengangkat daguku dan memelototinya, "Bodoh? Permisi. Ini adalah pertama kalinya kita bertemu. Bagaimana bisa kamu bersikap sangat kasar? Apa yang terjadi pada kedua paman itu? Aku tidak ingin berbicara denganmu. Bawa mereka kemari. Ada banyak hal yang harus kukatakan pada mereka."
"Paman apa?" Pria tampan itu sedikit mengerutkan kening. Dia tampak bingung.
"Sebelumnya, ada dua orang paman dengan kumis di seluruh wajah mereka. Kamu pasti mengenal mereka, kan? Panggil mereka untukku."
"Kamu tidak ingat kita?" Suara lain yang asing bicara. Aku segera berbalik ke asal suara. Ada pria tampan lainnya. Wajahnya yang tersenyum mengintip dari kamar mandi.
Apa yang terjadi? Kedua paman menghilang, dan sekarang ada dua pria tampan disini?
Pikiranku benar-benar bingung, "Apa yang kamu bicarakan....?"
"Kami baru saja mencuci muka kami dan kamu tidak bisa mengenali kami? Suyang, kita pasti terlihat sangat bodoh!" Pria di kamar mandi mulai terkikik.
Sesuatu diklik dan aku menunjuk pada Suyang yang terdekat denganku. Aku tidak bisa menyembunyikan kekagetanku saat aku berseru "Kalian berdua adalah paman dari sebelumnya?"
Tak terduga, Suyang menggenggam jariku dengan tangannya dengan cepat. Wajahnya tetap dingin. "Binggo. Tapi ketika kamu bicara, jangan menunjuk. Itu kasar,"
"O...ok. Aku mengerti. Lepaskan." Aku menarik jariku dari genggamannya dengan paksa.
Jariku hangat sekarang. Ujung jariku terasa agak mati rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supernatural Girlfriend
FantasyPenulis : Miao Le Ge Wang (喵了个汪) Translated and edited by (English): Grace Translated and edited by (Indonesia): Bubleygum Lin Yixin bisa melihat hantu setelah kecelakaan mobil itu. Bagaimanapun, itu lebih seperti kutukan dari pada berkat sampai s...