"Takdir memang tak mampu untuk diubah"
Buukkh
"Aduh sakit" rintih gue sambil memegang jidat karena tadi menabrak sesuatu yang keras
"Eh lo tu ya kalau jalan" belum sempat dia selesai bicara aku langsung mendongak untuk melihat siapa yang tadi menabrak gue
"Lo" ucap gue dan seseorang itu bersamaan
"Lo itu bukannya minta maaf sama gue malah marah-marah, mau lo apa sih" tanya gue
"Ya pastinya lo itu salah suruh siapa jalan kagak liat-liat dasar hamster"
"Eh lo tuh ya, ihhh" ucap gue sambil mengepalkan tangan
"Apa lo mau tonjok gue? Hah?" sergahnya
"Abygail Agatha Aqueresa sini kamu jangan lari" teriak Bu Martini diujung koridor
"Oh my god, kenapa gue sesial ini sih hari ini. Udah ketemu sama singa tadi di depan malah sekarang ketemu sama orang gila. Ampunilah Agatha yang cantik nan imut ini tuhan" ucap gue ngelantur
Tanpa gue sadari Bu Martini semakin mendekat dan gue pun sudah lari juga mengenggam sebuah tangan yang tadi gue tarik paksa. Entah kemana laju kaki gue terus melangkah hingga akhirnya berhenti di taman belakang sekolah.
"Eh ngapain lo malah ikutin gue" tanya gue pada orang yang bener-bener gue benci yang berada di hadapan gue
"Lah orang lo yang tarik tangan gue, napa lo mau modus ya pake acara bawa gue ke taman belakang lagi" ucapnya
Tubuh gue menegang mendengar apa yang barusan tadi dia ucapin
"Eh, napa gue enggak sadar ya narik tangan dia" batin gue lirih
"Eh asal lo tau ya Adreza Dirgantara, siapa juga yang mau modusin lo pede banget sih aelah dasar emang ya kagak waras lo" ucap gue berlalu ninggalin dia
Sesampainya di depan pintu kelas tanpa menghiraukan apapun gue langsung masuk kedalam kelas. Belum sempat mendudukan bokong gue tiba-tiba sebuah benda keras tepat mengenai kepala gue.
"Aduh, anjir siapa sih yang nimpuk gue" tanya gue pada seisi kelas yang langsung menunjuk ke arah depan
"Siapa ngaku enggak, kalau enggak ngaku awas" belum sempat gue selesai
"Awas apa Agatha" tanya seorang pria bertubuh mungil namun mempunyai kumis yang membuatnya terkesan galak
"Eh Pak Rahman" ucap gue cengar cengir sambil menggaruk rambut yang sebenarnya tidak gatal
"Kamu itu udah terlambat, masuk kelas enggak ada sopan santunnya terus itu baju acak-acakan kayak gitu sebenarnya kamu itu niat buat sekolah tidak" tanya Pak Rahman dengan tatapan intimidasi
"Lah udah bener pak saya mau sekolah daripada saya bolos" jawab gue tanpa rasa bersalah
"Emang ya kamu itu cewek tapi kelakuan kayak cowok" sarkasnya
"Pak sekarang saya mau tanya pak" ucap gue menantang
"Tanya apa" jawabnya bingung
"Yang sebenarnya cewek terus tampilannya kayak cowok itu siapa pak?" tanya gue
"Ya kamu lah" jawabnya masih santai
"Lah itu bapak tahu kalau saya. Terus yang ngejalanin siapa pak? Bapak atau saya?" kata gue
"Ya kamu masak iya bapak" jawabnya
"Lah terus kalau yang ngejalanin saya ngapain bapak ngurus hidup saya yang kayak gini" ucap gue telak tanpa mengindahkan jawaban Pak Rahman gue langsung duduk dibangku gue yang satu meja dengan Naluna.
Seluruh isi kelas tercengang dengan apa yang gue katakan tadi hingga bel pergantian jam pelajaran telah berbunyi. Suntuk sekali rasanya dikelas guru mapel yang menerangkan didepan membuat mata gue seolah ingin tidur. Hingga akhirnya gue tertidur didalam kelas sampai gue merasa ada yang nepuk pundak juga pipi gue.
"Tha bangun tha ayo kita ke kantin perut gue laper banget nih" ucap Gahari
"Ini anak tidur apa mati sih" tanya Rena yang mendapat keplakan tangan dari Naluna sejurus kemudian
"Ah sakit Lun" rintihnya
"Makanya kalau ngomong itu jangan sembarangan" kata Naluna
"Tha bangun Tha udah istirahat kita mau ke kantin lo mau ikut enggak?" tanya Naluna menepuk pipi gue pelan
"Ergh, iya gue ikut" kata gue sambil merenggangkan otot-otot tangan
"Nah gitu dari tadi" ucap Gahari
"Yaudah yuk, laper gue" tambahnya lalu menarik tangan gue untuk secepatnya berjalan
Karena keadaan gue baru bangun tidur jadinya gue agak susah ngikutin jalannya Gahari yang cepet banget. Tapi berhubung tangan gue ditarik jadinya terpaksa gue sedikit lari kecil supaya bisa mengimbanginya. Tak ku sangka saat gue mau berjalan disamping Gahari lagi-lagi gue ditabrak sama seseorang ya kalau ini emang salah gue yang enggak liatin jalan karena rasa kantuk yang masih menghinggapi.
Gue sempat mendengar seseorang tadi mengumpat namun, sebelum gue meminta maaf tangan gue udah ditarik dengan tidak sabarnya. Ya, terpaksa gue kagak minta maaf langsung mengikuti Gahari yang sekarang sudah duduk di meja kantin.
"Ga lo itu pelan dikit kagak bisa ya? Tadi tuh gue nabrak orang dan belum sempet buat minta maaf gara-gara tangan gue lo tarik" ucap gue pada Gahari
"Yaelah Tha sorry lah gue kan keburu laper tadi. Sekarang gue mau pesen nih kalian nitip gak?" tanyanya
"Gue bakso sama es jeruk ya" ucap Rena
"Gue siomay sama es teh manis" ucap Naluna
"Lo apa Tha" tanya Gahari
"Eh, gue mi ayam sama es jeruk" kata gue
"Ok, gue pesen dulu ya. Tunggu sebentar" ucapnya
Tak butuh waktu lama Gahari sudah kembali dengan nampan yang isinya makanan kita. Minumannya pastinya dibawa Mang Ujang dibelakang Gahari.
Jangan lupa votement ya 😀 oh ya sama kritik dan sarannya ditunggu loh ☺ selamat membaca 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC (Aku, Benci, dan Cinta)
RomanceSeorang gadis yang tomboy dan dengan segala kemewahan yang ada. Namun ia memilih tampil sederhana dan gadis periang yang mampu menyembunyikan perasaannya sendiri dari semua orang termasuk orang tuanya.