"Begitu sangat membenci seseorang hingga membuatmu akhirnya peduli padanya"
Adreza POV
Gue benci banget sama seseorang yang sekarang berada tepat didepan gue. Entah kenapa rasa benci gue ke dia sangat-sangat tinggi. Gue yakin bahwa sekarang pastinya tatapan gue ke dia udah nyalang banget.
"Shiitt" ucap gue
"Lo kenapa sih Za, dari pagi udah kayak orang gak jelas gitu, ngomel-ngomel aja dari tadi" ucap Sam pada gue
"Apasih lo Sam" tanya gue bingung
"Lo itu yang dari tadi kenapa" sarkas Rey
"Ehm, ya udah gini dah ceritanya" ucap gue lalu menceritakan kepada mereka apa yang tadi pagi menimpa gue
"Astaga, jadi lo kek gitu dari tadi pagi cuma gegara lo pagi-pagi terus tadi mau ke kantin tubrukan sama Agatha" teriak Levin tanpa kendali
Berpasang-pasang sorot mata langsung menatap tajam ke arah meja kami, eh ralat ke arah Levin tepatnya. Hingga gue lihat seseorang bangkit dari mejanya dan berjalan menuju meja kami.
"Eh, ngapain lo sebut-sebut nama gue hah. Terus tadi apaan tabrak-tabrak segala" ucapnya sarkas
"Shit, kenapa juga sih mulutnya Levin susah banget diatur kan berabe nih urusan, daripada gue gila disini mendingan gue cabut dah" batin gue
Tak lama kemudian gue bangkit dari kursi dan mulai beranjak untuk kembali ke kelas sebelum sebuah suara berhasil menghentikanku.
"Woy dugong sapi lo mau kemana" teriaknya yang kini lagi-lagi menjadi pusat perhatian, tanpa peduli gue terus melanjutkan langkah kaki yang tadi terhenti sejenak.
Author POV
"Agatha cantik deh, sini yuk makan sama abang" ucap Rey
"Apa sih lo" sarkas Agatha
"Widih, cantik-cantik galak bener dah neng" goda Levin sambil menuil dagu Agatha
"Eh, pegang-pegang gue patahin tu tangan. Oh ya, kalian tadi belum jawab pertanyaan gue, sekarang jawab" perintahnya
"Iya neng, abang jawab sekarang kok tenang aja neng" goda Rey
"Ya udah cepetan"
"Duh, iya neng abang mau kok jadi pacar eneng jangankan pacar orang habis lulus terus nikah aja abang juga udah siap" jawab Rey ngelantur
"Plak"
"Anjir sakit bego, lo mah kagak tau orang lagi romantis yak" ucap Rey sambil mengaduh
"Ya lo sih Agatha tanya apa lo jawab apa, dasar idoy" ucap Levin yang dari tadi menahan diri untuk tidak mengeplak kepala Rey
"Neng tolongin abang neng, abang dijadiin korban pembullyan" rengek Rey pada Agatha namun direspon dengan meninggalkan Rey tanpa menggubrisnya
"Wuahahahahahaha makan tuh korban pembullyan" tawa Levin meledak
"Udah lah kalian ini mending kita nyusulin Reza ke kelas toh juga udah mau bel" ucap Sam yang selalu normal diantara Rey sama Levin
Tak lama kemudian apa yang dikatakan oleh Sam benar. Baru saja mereka lebih satu langkah untuk sampai di kelas bel telah berbunyi nyaring menandakan bahwa waktu untuk belajar telah dimulai lagi.
Di sudut ruangan empat orang laki-laki kini sibuk dengan dirinya masing-masing. Satu diantara mereka menempelkan kepala di meja dengan tangan yang terlipat untuk bersemayam pastinya Rey. Sedangkan Levin tidak jauh berbeda namun posisinya bersandar pada kursi dan menggunakan jaket kesayangannya untuk menutupi muka. Adreza masih memperhatikan guru yang mengajar namun tak satupun yang nyangkut di otaknya.
Teett teett teett
Bel berbunyi dengan nyaring membuat hampir seluruh siswa bersorak kegirangan.
"Tha udah belum nyatetnya" tanya seorang yang duduk di sebelah Agatha
"Bentar lagi nih" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku lalu ke papan tulis
"Ya udah gue tungguin" ucap Naluna
"Yuhu cecan datang guys yuk pulang"
"Astaga naga Rena bisa enggak sih lo kagak usah teriak-teriak" sarkas Gahari
"Yuk pulang" ucap Agatha tanpa mengindahkan suara Rena yang nyaring tadi
Mereka mulai berjalan menyusuri koridor yang nampak sepi. Mungkin karena semua murid sudah pulang sejak tadi.
"Guys kalian tau gak ada caffe baru deket sekolahan katanya" kata Rena
"Iya gue tadi denger dari Siska katanya ada caffe baru" saut Gahari
"Ya udah yuk capcus kesana" ucap Rena dengan gembiranya
"Emang lo tau kapan itu caffe buka" tanya Naluna
"Nah bener, emang lo tau Ren" suara Agatha
"Ya ampun Agatha yang cantik dan Naluna yang pinter, ya jelas gue tau lah kan tadi gue nanya-nanya ke Siska" cerocos Rena
"Iya tadi lho waktu dia ditegur Pak Yohan karena tadi dia ngobrol sama Siska soal tuh caffe" tambah Gahari
"Ih nyebelin deh lo mah" ucap Rena sambil mencebikkan bibir
"Ya udah yuk kesana aja, kan lumayan ada tongkrongan baru selain dirumah kalian" sahut Agatha
Hello guys i'm sorry 😥 updatenya lama, kan udah kelas 3 jadinya banyak pegang buku deh 😁. Maaf ya guys kalau updatenya cuma sedikit masih sukir nih alias susah mikir 😀 juga masih belajar. Ditunggu votementnya ya sama kritik dan sarannya juga 😊😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC (Aku, Benci, dan Cinta)
RomanceSeorang gadis yang tomboy dan dengan segala kemewahan yang ada. Namun ia memilih tampil sederhana dan gadis periang yang mampu menyembunyikan perasaannya sendiri dari semua orang termasuk orang tuanya.