Madrid, Spanyol
Malam itu, private jet Allena yang bernuansa putih mendarat dengan sempurna di Adolfo Suárez Madrid-Barajas Airport. Sudah 8 bulan Allena tidak berkunjung ke Madrid karena kesibukannya di Barcelona, tetapi karena ini acara Ayah dan Ibunya, Ia menyempatkan waktu di sela jadwalnya yang padat untuk berkunjung ke Madrid walau hanya 3 hari.
Allena menggeret koper berwarna biru muda yang Ia miliki dengan satu tangannya, sedangkan tangannya yang satu lagi menggenggam minuman kesukaannya dari starbucks, iced vanilla latte with two pumps of caramel syrup.
"Miss Gonzalez, welcome to Madrid!" seorang lelaki yang memakai seragam berwarna biru tua tiba-tiba menghampiri Allena dan membantunya membawa koper biru muda miliknya.
"Are you Felix?!" seru Allena kaget.
"Kau mengingatku! Yes! Aku Felix!" seru lelaki itu tak kalah kencang dari Allena.
"Oh my god! Felix! Aku sangat merindukanmu, kau sangat berubah Felix," Ia masih tidak percaya bahwa yang Ia lihat sekarang adalah Felix Santiago, lelaki yang telah mengabdikan dirinya kepada keluarga Gonzalez tepat setelah Gonzalez membangun gedung perusahaan pertamanya, Felix sangat dekat dengan Allena sebelum istrinya hamil dan Ia harus berhenti kerja di mansion Gonzalez selama 2 tahun. Kedekatan mereka berdua bagaikan seorang kakak dan adik, karena umur mereka berbeda 14 tahun.
Saat Felix mulai bekerja untuk keluarga Gonzalez, Ia berumur 21 tahun sedangkan Allena masih berumur 12 tahun. Keluarga Gonzalez sangat percaya dengan Felix, sampai sekarang pun Felix masih juga setia mengurus mansion megah milik keluarganya walaupun sudah ada sekitar 9 pelayan yang juga mengurus mansion Gonzalez.
Ibaratnya Felix adalah boss dari 9 orang pengurus mansion tersebut.
"Kau sudah tumbuh besar Allena! Kau sangat terlihat seperti wanita mandiri, just like your mother," ucap Felix sebelum dirinya terkekeh pelan.
"Tetapi aku masih terlihat muda kan?"
"Ya, tentu sa-" ucapan Felix terpotong saat Ia mendengar suara perempuan lain di belakang Allena.
"Asik sekali ya mengobrolnya! Sampai-sampai aku di lupakan begitu saja!" sahut Ella yang sedang kesusahan menggeret 3 koper berwarna putih yang Ia bawa. Ella adalah gadis yang rempong, batin Allena.
"Miss Estefano!" seru Felix.
"FELIX!" seruan Ella yang tak kalah kencang membuat beberapa orang di sekitarnya menoleh kearahnya dengan tatapan tidak suka.
"Look at you Ella! Kau sama seperti Allena, terlihat seperi wanita mandiri!"
"You too, Felix! Kau terlihat beda dengan yang terakhir ku lihat," ucap Ella.
"Biasa saja ah, mungkin hanya perasaanmu saja. Ayo kita ke mobil! Marcus dan Lorena sudah menunggu kedatangan kalian berdua." ujar Felix sebelum membantu Ella mengangkat ketiga kopernya, juga koper Allena yang tadi sudah Ia pegang lebih dulu.
"Ya let's go!" ucap Allena, senyuman manis menghiasi wajahnya.
***
"My baby girl Allena! Come here my sweet pumpkin!" Seru Marcus tepat di saat Allena memasuki mansion keluarganya diikuti oleh Felix dan Ella. Gadis itu tersenyum lebar sembari berlari ke arah ayahnya yang sedang mengulurkan tangan ke arah Allena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry The Devil
Romance"Don't you ever come near me, devil. Aku membencimu dan aku yakin kau tahu itu!" ucap Allena setengah berteriak. "I am the devil and you are the devil's lover, My Allena." bisik Alano di telinga Allena. "No, in your wildest dream. I will never be th...