"Don't you ever come near me, devil. Aku membencimu dan aku yakin kau tahu itu!" ucap Allena setengah berteriak.
"I am the devil and you are the devil's lover, My Allena." bisik Alano di telinga Allena.
"No, in your wildest dream. I will never be th...
'Wah! Putri tunggal keluarga Gonzalez terlihat sedang bermesraan bersama CEO Luciano Management di sebuah restoran kemarin!'
Ella mengernyitkan dahinya setelah Ia membaca headline berita pagi ini, bagaimana bisa?!
Tangannya langsung bergerak mengambil ponselnya untuk menghubungi boss sekaligus sahabatnya. Dering pertama, kedua, ketiga, dan panggilannya pun diangkat, "Coba lihat headline berita pagi ini, penting!"
"Hm..." Allena yang baru terbangun dari tidur lelapnya hanya berdeham pelan mendengar suara Ella.
"Kau ada di headline, Allena. Bersama Mr. Vasquez," ucap Ella tenang.
"Hm..." Lagi-lagi Allena hanya berdeham.
"Allena! Kau dan Alano Christian Vasquez sedang menjadi headline sekaligus berita paling hot pagi ini!" Kali ini Ella berteriak.
"APA?!" pekik Allena di seberang telepon, bersamaan dengan Ella yang sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Bagaimana bisa?!" lanjut Allena. Ingatannya langsung terlempar pada kejadian kemarin, saat Alano membantunya berjalan, megajaknya makan, dan yang terakhir saat Alano membopong tubuhnya yang sudah terlelap.
Lelaki itu juga mengecup kening Allena setelah mengantarnya pulang. Allena menyadari kecupan lembut darinya tetapi tadi malam Ia sudah tidak bertenaga, jadi Ia biarkan.
Lagipula Allena tidak mau ambil pusing karenanya.
"Mana aku tahu! Tanyakan pada dia, dan ingat! Kau berhutang cerita padaku tentang semua ini setelah aku pulang ke Barcelona lusa!" seruan Ella membuat Allena tersadar dari lamunannya.
"Iya..." ucap Allena sebelum memutus panggilan tersebut.
***
Barcelona, Spain - 09:19 AM
Gadis itu berjalan mondar mandir di balkon kamarnya, pandangannya dari ponselnya seringkali teralihkan untuk melihat pemandangan kota Barcelona dari balkon kamar mansionnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandangannya kembali berpindah menatap ponsel yang tergenggam erat oleh tangan mungilnya. Jemarinya bergerak mengetik nama pria yang sedari tadi Ia ingin hubungi.
"Apa harus aku menanyakan soal berita ini pada Alano? Kalau Ia sedang sibuk, sama saja aku mengganggunya dengan menelfonnya ditengah pekerjaan," gumam Allena pada dirinya sendiri.
Allena akhirnya menekan tombol off untuk mematikan ponselnya, lalu pandangannya beralih lagi untuk menatap pemandangan kota tempatnya tinggal itu.
Ia menghela napas kecil, lalu sebuah ide gila terbesit di pikirannya.
Bagaimana jika aku langsung pergi menemuinya saja di head office Luciano Management?